Sumardianto -
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

APLIKASI ALGINAT SEBAGAI EMULSIFIER DALAM PEMBUATAN SOSIS IKAN BANDENG (Chanos chanos) PADA PENYIMPANAN KEMASAN VAKUM SUHU RUANG Erlena, Yovina; Ma’ruf, Widodo Farid; -, Sumardianto
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fungsi alginat dalam pangan yaitu sebagai pengemulsi. Sosis ikan adalah produk pengolahan hasil perikanan yang memerlukan ketahanan stabilitas emulsi. Bahan baku yang digunakan adalah ikan Bandeng (Chanos chanos). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan alginat sebagai pengemulsi pada sosis ikan Bandeng dan konsentrasi terbaik dari penambahan alginat pada sistem emulsi sosis ikan Bandeng dan kestabilan emulsi sosis ikan Bandeng dalam pengemasan vakum yang disimpan suhu ruang. Materi yang digunakan adalah ikan Bandeng segar, alginat dan bahan pendukung lainnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratories dengan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Pengujian mutu sosis meliputi uji stabilitas emulsi, gel strength, kadar air, kadar protein, kadar lemak, Aw dan nilai hedonik. Nilai stabilitas emulsi dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA) dilanjut Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Data hedonik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian pendahuluan didapat konsentrasi terbaik subtitusi alginat 3% dan tapioka 7%. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa sosis ikan Bandeng substitusi alginat 3% dan tapioka 7% kemas vakum memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai stabilitas emulsi, gel strength, kadar air, Aw, kadar protein, dan kadar lemak selama 3 hari penyimpanan suhu ruang. Nilai stabilitas emulsi sosis ikan Bandeng dengan subtitusi alginat kemas vakum penyimpanan hari ke-0, ke-1, ke-2, dan  ke-3 berturut-turut yaitu 81,5%, 78,2%, 77,9%, dan 76,2%, sedangkan tanpa subtitusi alginat penyimpanan hari ke-0, ke-1, ke-2, dan ke-3 berturut-turut yaitu 79,4%, 76,3%, 74%, dan 72,6%. Pengaruh konsentrasi alginat, pengemasan dan penyimpanan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik.
Kualitas Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) Duri Lunak dengan Menggunakan Metode LTHPC pada Tekanan yang Berbeda The Study of Using LTHPC Methods With Various Pressure on Quality at Bandeng Presto Widhiharto, Afwan; -, Sumardianto; Anggo, Apri Dwi
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 3 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang diolah menjadi ikan bandeng duri lunak karena memiliki rasa cukup enak, gurih, tulang dan durinya lunak, harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat, dan banyak digemari oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan menggunakan alat autoclave LTHPC agar diperoleh ikan bandeng duri lunak dengan nilai mutu proksimat dan organoleptik yang baik. Kombinasi suhu rendah dan tekanan tinggi diharapkan tulang dan duri bandeng menjadi lunak. Low temperature high pressure cooker (LTHPC) merupakan alat yang berfungsi untuk membuat bandeng duri lunak menggunakan kombinasi suhu rendah dan tekanan tinggi, sehingga diharapkan dapat menghasilkan bandeng duri lunak yang baik dengan waktu yang relative lebih singkat.Ikan bandeng yang digunakan berasal dari pasar Rejo Mulyo Semarang, berukuran berat 262-270 gr, panjang rata-rata 25-27 cm. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah tekanan pemasakan 1 atm, 2 atm, dan 3 atm, selama 60 menit proses pemasakan. Parameter utama yang diamati adalah organoleptik dan kelunakan tulang, parameter pendukung adalah kadar protein, lemak, dan air. Data hasil uji organoleptik dianalisa dengan uji Kruskal Wallis dan data hasil kelunakan tulang dianalisa menggunakan analisa ragam (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan dilakukan uji BNJ.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi tekanan pemasakan menggunakan alat autoclave LTHPC tidak memberikan perbedaan nyata (P>0,05) terhadap uji organoleptik, tetapi memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap kelunakan tulang. Nilai tertinggi berdasarkan uji organoleptik kenampakan 8.1, bau 8.1, rasa 8.1, tekstur 8.1, dan lendir 9 pada tekanan pemasakan 1 atm. Untuk kelunakan tulang yang terbaik dengan nilai 553,89 gF pada tekanan pemasakan 2 atm. Hasil pengujian kimiawi pada bandeng duri lunak dengan tekanan 2 atm yaitu kadar air 61,57%, kadar protein 18,76%, dan kadar lemak 8,15%. Tekanan terbaik yang digunakan untuk memasak bandeng duri lunak menggunakan alat autoclave LTHPC adalah 2atm.
PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN DAN LAMA EKSTRAKSI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) Eucheuma cottonii Megawati, Nur Mulia; Dewi, Eko Nurcahya; -, Sumardianto
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas ekspor dan sumberdaya perairan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan rumput laut sebagai komoditas ekspor masih terbatas dalam bentuk kering, salah satu cara dengan melakukan pengolahan lebih lanjut yang dapat meningkatkan nilai jual, misalnya pengolahan menjadi Semi Refined Carrageenan (SRC). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara nyata apakah teknik pengeringan awal serta lama ekstraksi yang berbeda dapat mempengaruhi kualitas SRC. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eucheuma cottonii segar, pengeringan menggunakan sinar matahari, Solar Tunnel Dryer (STD) dan bahan pendukung lainnya. Metode yang digunakan yaitu eksperimental laboratories. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Serta nilai organoleptik SRC E. cottonii pada lama ekstraksi dan teknik pengeringan yang berbeda. Sebagai perlakuan dengan lama ekstraksi 3 jam, 4 jam dan 5 jam. Hasil penelitian utama didapat teknik pengeringan STD dan lama ekstraksi 5 jam menghasilkan kualitas SRC yang terbaik, serta menunjukkan teknik pengeringan dan lama ekstraksi yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai rendemen 69,13%, kadar air 7,68%, kekuatan gel 569,92 g/cm2, kadar sulfat 15,91%, viskositas 17,69 cps, kadar abu 23,09% dan kadar abu tak larut asam 0,75%. Uji organoleptik diperoleh nilai diatas 7 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut layak dikonsumsi.
Pengaruh Konsentrasi Garam dan Lama Fermentasi Pada Proses Pengolahan Terasi Udang Rebon (Acetes sp.) Terhadap Kandungan Asam Glutamat Sakanti, Hervitri Ratna; -, Sumardianto; Rianingsih, Laras
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terasi merupakan produk fermentasi ikan atau udang berbentuk pasta padat yang diolah secara tradisional, dimana hanya mengalami perlakuan penambahan garam kemudian dibiarkan beberapa saat supaya terjadi proses fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi garam dan lama proses fermentasi udang rebon (Acetes sp.) menjadi terasi selama 10, 20, dan 30 hari dengan proses fermentasi secara spontan. Penelitian menggunakan rancangan percobaan RAK Petak-Petak Terbagi. Data dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANOVA) dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ).Hasil penelitian didapatkan bahwa perbedaan konsentrasi garam tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,01) dan lama fermentasi  memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai asam glutamat. perbedaan konsentrasi garam dan lama fermentasi  memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai garam. Interaksi antar kedua perlakuan (garam dan lama fermentasi) memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai asam glutamat dan garam. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar asam glutamat berkisar antara 65,63% - 74,53%; kadar garam antara 3,02%-18,41%; nilai log total bakteri asam laktat antara 1,8x102-4,9x102 CFU/g; nilai pH 7,69-8,86; dan nilai aw berkisar antara 0,65-0,70.