Dengan 8,4 juta jiwa penderita diabetes melitus pada tahun 2000,menjadikan Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara berpenduduk diabetes terbanyak di dunia.Tindakan pencegahan komplikasi diantarana adalah latihan fisik untuk mengontrol kadar glukosa darah.Diabetes merupakan penyakit degeneratif yang terjadi seumur hidup,maka penderita diabetes sering mengalami depresi dan kecemasan akibat perubahan pola hidup yang drastis unyuk mengelola penyakitnya,sehingga diperlikan dukungan keluarga.Diwilayah kerja DKKS Klaten ada penderita diabetes sudah mengalami komplikasi akibat kurangnya tindakan pencegahan terutama latihan fisik,padahal mereka masih bersama dengan keluarganya. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif dengan rancangan Crossectional.Jumlah sampel sebanyak 53 responden .Pengumpulandata dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahw aterdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi klien diabetes mellitus untuk melakukan latihan fisik dengan perhitunagn uji korelasi Rank Spearman diperoleh nilai r = 0,6000 dan p value = 0,000. Hasil penelitian menggambarkan bahwa 56,6 % responden memiliki motivasi kuat untuk untuk melakukan latiha fisik.Faktor yang dapat meningkatkan motivasi diantaranya adalah dukungan keluarga.Penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan motivasi klien diabetes untuk melakukan latihan fisik. Kepustakaan : 35 Kata Kunci : dukungan keluarga,motivasi,latihan fisik