Sutaryono - -
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KANKER PARU DI KOTA SEMARANG -, Sutaryono -
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 6, No 12 (2011)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : Lung cancer is one of  the non communicable disease the health problem in developed countries and also in developing countries. It is an uncontrollable tumour of lung cells, either from the bronchus mucus, bronchioles, alveolus or other parts of the lungs. Same of the risk factors of lung cancer are carsinogenic, diet, demography and genetic. Methode : This research is an analytical research with a case-control design. The subject in this study were lung cancer patients at Dr. Kariadi hospital Semarang between January 2008 and Marc 2009 for the case group. The number of subject who could eventually be included as case samples in this study was 47 patients for the case group and  47 patients for the control group. The primary variable of interest were lung lung cancer of sex, age, smoking, passive smoking, occupational exposures, vehicle smoke exposures, insect burning exposures, low consumption of fruit and vegetable, and family history. Results : The statistic analysis indicated at sex  increase risk 0,664 (95%, CI : 0,273-1,619), Age increase risk 4,133 (95% CI : 1,421-12,025), smoking 7,632 (95% CI : 2,028-28,724), passive smoking 6,571 (95% CI : 2,070-20,858), occupational exposures 0,427(95%, CI : 0,145-1,255), vehicle smoke exposures 0,597 (95%, CI:0,264-1,352), insect burning exposures 1,723  (95%, CI : 0,743-3,994, p : 0,203), low consumption of fruit and vegetable 4,670 (95% CI : 1,589-13,726), and family history  2,044 (95%, CI : 0,179-23,348). Conclusion : The findings from this research a strong relationship was observed between lung cancer of age p : 0,009 (p<0,05), smoking  p : 0,003, passive smoking p : 0,001 and low consumption of fruit and vegetable p = 0,005. Keywords : Lung cancer, smoking, exposures, diet, family history
PERBEDAAN CARBOXYMETHYL CELLULOSA DAN XANTHAN GUM SEBAGAI SUSPENDING AGENT TERHADAP STABILITAS FISIK SUSPENSI KLORAMFENIKOL -, sutaryono -
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 6, No 12 (2011)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Zat pembasah digunakan untuk serbuk yang tidak larut dalam cairan pembawa. Sediaan suspensi harus stabil secara fisika maupun kimia. Stabilitas fisik suspensi diantaranya meliputi: besarnya volume sedimentasi, viskositas dan sifat alir dari sediaan suspensi. Peran suspending agent dalam formulasi suspensi sangat penting, yaitu untuk menaikkan viskositas. Meningkatnya viskositas, akan mengurangi laju sedimentasi dari partikel-partikel terdispersi. Aspek yang diperhatikan adalah jenis suspending agent yang didasarkan pada tipe alir dan stabilitas fisik suspensi kloramfenikol Metode : Jenis penelitian yang digunakan eksperimental , variabel bebas dalam penelitian ini adalah suspensi kloramfenikol dengan suspending agent yang berbeda (CMC dan xanthan gum), sedangkan variabel terikatnya adalah stabilitas fisik. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten pada bulan April 2009. Selanjutnya volume sedimentasi dan viskositas dianalisa statistik menggunakan uji parametrik dengan metode uji T-test dan analisis varian satu jalan (Anova) dengan taraf kepercayaan 95% Hasil : Berdasarkan analisa data volume sedimentasi suspensi kloramfenikol dengan suspending agent CMC 1% b/v dan xanthan gum 1% b/v pada hari ke 0 – 30 diperoleh nilai p = 0,000 (a < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara volume sedimentasi suspensi kloramfenikol dengan suspending agent CMC 1% b/v dan xanthan gum 1% b/v. Berdasarkan analisa data viskositas suspensi kloramfenikol dengan suspending agent CMC 1% b/v dan xanthan gum 1% b/v pada minggu ke 0 - IV diperoleh nilai  p = 0,000 (a < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara viskositas suspensi kloramfenikol dengan suspending agent CMC 1% b/v dan xanthan gum 1% b/v. sedangkan PH, suspensi kloramfenikol dengan suspending agent CMC 1% b/v pH nya mencapai 6, sedangkan xanthan gum mencapai pH 5. pH tersebut tidak berubah selama 4 minggu penyimpanan. Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara Carboxymethyl Cellulosa (CMC) dan xanthan gum sebagai suspending agent terhadap stabilitas fisik suspensi kloramfenikol, terdapat pengaruh yang berbeda antara Carboxymethyl Cellulosa (CMC) dan xanthan gum terhadap stabilitas fisik suspensi kloramfenikol Suspending agent yang relatif baik untuk stabilitas fisik suspensi kloramfenikol selama 30 hari (4 minggu) pengamatan pada penelitian ini adalah xanthan gum 1% b/v. Kata Kunci : Carboxymethyl Cellulosa (CMC),  Xanthan gum, Suspending agent , Kloramfenikol,