Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Shaping techniques to increase independence in children with intellectual disabilities Prinanda, Jovita Nabila
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 12 No. 2 (2024): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v12i2.29921

Abstract

Intellectual disability disorder that appears during development and includes deficits in intellectual, adaptive, and social functions. These deficits can cause problems for children, including a lack of independence. This research aims to increase the ability to wear button-down t-shirts in children with intellectual disabilities. The subject in this study was an eight-year-old boy. The assessment methods used are interview, observation, psychological tests, Stanford-Binet test, Color Progressive Matrices (CPM), and Vineland Maturity Social Scale (VSMS). The shaping technique, carried out over nine sessions, can consistently increase children's independence in wearing button-up t-shirts. Parental support that gives children opportunities to do things independently also influences the success of this intervention. Gangguan disabilitas intelektual yang muncul selama perkembangan dan mencakup defisit fungsi intelektual, adaptif, dan sosial. Defisit tersebut dapat menimbulkan masalah bagi anak, termasuk kurangnya kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memakai kaos berkancing pada anak tunagrahita. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Metode penilaian yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes psikologi, tes Stanford-Binet, Color Progressive Matrices (CPM), dan Vineland Maturity Social Scale (VSMS). Teknik shaping yang dilakukan selama sembilan sesi secara konsisten dapat meningkatkan kemandirian anak dalam mengenakan kaos berkancing. Dukungan orang tua yang memberikan kesempatan anak untuk melakukan berbagai hal secara mandiri juga mempengaruhi keberhasilan intervensi ini.
Konseling Client Centered untuk Meningkatkan Penerimaan Diri pada Pasien Skizofrenia Prinanda, Jovita Nabila; Prasetyaningrum, Susanti
Fathana Vol. 2 No. 2 (2024): Fathana: Jurnal Psikologi Ar-Raniry
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/fjpa.v2i2.512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan diri pada pasien skizofrenia dengan memberikan intervensi konseling client centered. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes psikologi berupa WAIS, Grafis, SSCT, dan TAT, WHODAS, serta studi dokumentasi. Subjek penelitan merupakan seorang pria berusia 23 tahun yang mengalami gangguan skizofrenia. Subjek telah dua kali mendapatkan perawatan rawat inap di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat. Konseling client centered dilakukan sebanyak enam sesi yang berfokus dalam meningkatkan penerimaan diri subjek dengan mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Hasil penelitian menunjukkan perubahan secara positif yang ditunjukkan dengan mampu memahami kelebihan dan kekurangan diri, memiliki pandangan positif mengenai diri, dan terbuka pada keluarga terkait kondisinya.