Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran proses tercapainya kondisi bertumbuh pasca trauma (PTG) pada wanita  yang telah survive dari penyakit kanker payudara. Menderita kanker payudara membuat para penderita tersebut trauma dengan vonis kanker dan pengobatan yang dijalani, namunparadigma psikologi  positif melihat  secara  positif bahwa di  tengah  ketidakberdayaan, manusia selalu memiliki kesempatan untuk melihat hidup secara lebih positif. Mengalami suatu kejadian sebagai hal yang lebih menyedihkan menumbuhkan motivasi yang lebih besar untuk memaknai peristiwa traumatis, yang kemudian mengarah ke pertumbuhan pasca trauma (PTG).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis yaitu metode yang berusaha memahami fenomena sebagaimana adanya melalui proses  wawancara dan observasi.  Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang wanita survivor kanker payudara.Ketiga subjek memiliki reaksi yang sama terhadap vonis kanker payudara seperti takut akan kematian dan takut kehilangan payudaranya. Ibu MRS merasa khawatir akan ditinggalkan pasangannya, menurunnya kepercayaan dirinya, mengalami konflik dengan Ibu mertua dan merasa tertekan disaat suami memutuskan untuk bercerai. Ibu RH mengalami kecemasan dan kekhawatiran terhadap proses pengobatan kanker payudara yang harus dijjalani dalam kondisi hamil. Sementara Ibu SR mengalami kecemasan dan putus asa saat pengangkatan payudara dan menjalani kemoterapi. Pertumbuhan pasca trauma (PTG) dari ketiga subjek di pengaruhi oleh dukungan keluarga dan lingkungan sosial, rasa optimis, mengelola emosi negatif, penerimaan diri, perkembangan spiritual dan lapangdada.Wujud post traumatic growth dari ketiga subjek hampir sama, yaitu meningkatnya keimanan, membuka diri untuk dapat berbagi dan bermanfaat bagi orang lain, membantu orang-orang yang membutuhkan, menjadi manusia yang produktif, serta aktif dalam organisasi.Ketiga subjek menganggap bahwa penyakitnya merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah kepadanya untuk lebih meningkatkan keimanan dan memperbaiki diri.