Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAQĀṢID AL-SHARI'AH THEORY BY IMAM AL-SYĀṬIBĪ Azis, Muh. Ilham; Eril, Eril; Taqiyuddin BN, Andi Muh.; Salam, Abdul; Arief, Ahmad
ANAYASA : Journal of Legal Studies Vol. 2 No. 1 (2024): ANAYASA
Publisher : PT. Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/ays.v2i1.191

Abstract

The purpose of this study is to explain the theory and application of Maqāṣid al-Syari'ah from al-Syāṭibī's perspective. This research is qualitative, the type of research is library research. The data collection method used is a literature study. The results showed that; First, Maqāṣid al-Syari'ah is the central theme that became the foundation of Imam al-Syatibi in determining the law. According to Imam al-Syatibi, the main purpose of Maqāṣid al-Syari'ah is to organize the natural order by realizing maslahah and avoiding damage. Departing from the purpose of istinbat all laws in Islam which is the essence of maqasid al-Syariah that is implied and explicit, it is impossible to realize hifz al-din with the intention or purpose of neglecting hifz al-nafs, hifz al-nasl, hifz al-mal, and hifz al-'aql. Second, the application of Maqāṣid al-Shari'ah can be seen in the adoption of three maslahat, namely primary, secondary, and tertiary maslahat in contemporary muamalah. For example, the application of primary maslahat in the use of AstraZeneca vaccine which contains elements from pigs. Furthermore, the application of secondary maslahat to the practice of Islamic mutual funds is considered very urgent, because not a few have property, but are unable to manage or organize it. As for the application of tertiary maslahat in transactions via telephone, internet, instagram, WhatsApp, and other social media applications.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Nilai-Nilai Kafaah dalam Praktik Perkawinan Sayyid di Sulawesi Selatan Azis, Muh. Ilham; Musyahid, Achmad; Fatmawati, Fatmawati
Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam Vol 8 No 2 (2021): December
Publisher : Jurusan Hukum Acara Peradilan dan Kekeluargaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-qadau.v8i2.22481

Abstract

Penelitian ini merupakan field research kualitatif deskriptif yang merupakan penelitian lapangan (field research) maka metode Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Teologi Normatif dan Pendekatan Yuridis Empiris. Sumber data yaitu data primer yakni data empiris yang bersumber atau yang didapatkan secara langsung dari Sayyid atau Syarifah. Data sekunder yaitu data pendukung yang telah tersedia dimana penelitian hanya perlu mencari tempat untuk mendapatkannya. Data Tersier Sumber data tersier ini dimaksudkan sebagai bahan penunjang sumber dan primer dan sekunder. Tekhnik pengumpulan data melalui Observasi, Interview (wawancara), dan dokumentasi.Selanjutnya data pada penelitian ini menggunakan Riset Lapangan dengan melalui wawancara serta observasi, sedangkan teknik pengelolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konsep Kafaah dalam perkawinan keturunan Sayyid di Sulawesi Selatan masih mempertahankan konsep Kafaah nasab. (2) Kriteria Kafaah yang ada dalam masyarakat Sayyid ada tiga, yang pertama agama yaitu seorang Syarifah tidak sekufu dan tidak dibenarkan menikah dengan seseorang yang berbeda agama, yang kedua nasab seorang syarifah tidak sekufu dengan laki-laki yang non sayyid, dan yang ketiga Aliran seorang syarifah ahlussunnah wal jamaah tidak sekufu dengan laki-laki yang yang bukan ahlussunnah wal jamaah . (3) Hukum Islam dalam permasalahan kafaah terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama mazhab./ Namun semua tetap mendasarkan pada faktor agama yang diharuskan pada kesepadanan dalam perkawinan selain faktor yang lain (nasab, kemerdekaan, pekerjaan, kekayaan).Implikasi Penelitian Konsep (1) kafaah hendaknya dipahami dan dikembalikan pada tujuan awalnya yakni untuk mencapai keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah. (2) Dalam sistem perkawinan, persoalan nasab hendaknya tidak menjadi penghalang bagi dua insan yang hendak mengarungi bahtera rumah tangga, asalkan calon mempelainya adalah seorang muslim yang memiliki akhlakul  karimah. (3)Perlunya merelevansikan hukum yang berkaitan dengan konsep kafaah dalam fiqih munakahat dengan kafaah yang berlaku dalam suatu komunitas masyarakat serta perkembangan zaman. Kata Kunci : Tinjauan Hukum Islam, Kafaah, Praktik Perkawinan Sayyid