Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERILAKU REMAJA TERKAIT PESAN BAHAYA PADA PEMBUNGKUS ROKOK DI SMP NEGERI 5 PALU Inar, Inar; Herman, Herman; Rahman, Abd
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.562 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i2.118

Abstract

Studi di berbagai Negara membuktikan bahwa peringatan kesehatan berbentuk gambar adalah efektif untuk meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi kesehatan. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 rerata perokok saat ini di Indonesia adalah 28,8%. Data di Kota Palu, didapatkan data perokok Pada tahun 2013 siswa smp di kota palu dari 6.779 didapatkan 69,70% merokok. Berdasarkan data yang diperoleh dari SMP Negeri 5 Palu, pada tahun 2014 dari 210 siswa laki-laki terdapat 77 siswa (36%) yang merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku siswa dalam menanggapi pesan bahaya rokok pada pembungkus rokok di SMP Negeri 5 Palu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Informan penelitian sebanyak 10 orang yang ditentukan dengan teknik snowball. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan sudah cukup baik mengenai pesan bahaya rokok. Sikap terdahap pesan bahaya pada pembungkus rokok negatif karena menimbulkan rasa takut tetapi belum mengubah sikap siswa karena belum merasakan dampak yang dirasakan dari kebiasaan merokok. Lingkungan fisik tempat kebiasaan siswa mengkonsumsi rokok yaitu wc, kantin, samping musollah, dan pinggir jalan. Dukungan guru BP masih belum maksimal karena masih terdapat beberapa guru yang merokok di lingkungan sekolahyang menjadi panutan perilaku mereka untuk merokok. Tindakan siswa mengenai pesan bahaya mengatakan tetap merokok walaupun mereka sudah mengetahui bahaya rokok karena dapat menimbulkan rasa nyaman. Diharapkan pihak sekolah mengeluarkan peraturan larangan merokok bagi siswa dan guru sesuai dengan peraturan pemerintah terkait larangan merokok di lingkungan sekolah
Socialization and Practice of Ice Breaking Anti Boring at SMAN 11 Sinjai Inar, Inar; Salam, Salam; Irmayanti, Irmayanti
Pengabdian: Jurnal Abdimas Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/abdimas.v2i1.359

Abstract

Background. Ice breaking is one way that can be done by the teacher so that the students do not feel bored, bored and sleepy in the full day school learning process. Teachers at SMAN 11 Sinjai have implemented ice breaking, but it's still monotonous. Purpose. The purpose of this community service activity is to inform as well as implement various kinds of ice breaking to the teachers of SMAN 11 Sinjai. Method. The method used in community service is socialization and practice. The subject of dedication is a teacher at SMAN 11 Sinjai. The implementation stages are preparation, implementation and reflection. Preparation which includes outreach to school principals and teachers and agreeing on a schedule for implementing community service. The implementation, namely the accompanying team carried out socialization, presentation and practice of ice breaking. While reflection is giving feedback to training participants and participants filling out questionnaires related to community service activities. Results. The result of this community service is that teachers can master and implement various kinds of ice breaking, especially for their students in the learning process in implementing the full day school. Conclusion. The application of ice breaker looks easy but requires sufficient skill, creativity and training so that the teacher is able to integrate it into the learning atmosphere in the classroom. This is caused without adequate knowledge so that learning using ice breaker becomes more noisy and meaningless.