Studi di berbagai Negara membuktikan bahwa peringatan kesehatan berbentuk gambar adalah efektif untuk meningkatkan kesadaran perokok dan bukan perokok akan bahaya merokok bagi kesehatan. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 rerata perokok saat ini di Indonesia adalah 28,8%. Data di Kota Palu, didapatkan data perokok Pada tahun 2013 siswa smp di kota palu dari 6.779 didapatkan 69,70% merokok. Berdasarkan data yang diperoleh dari SMP Negeri 5 Palu, pada tahun 2014 dari 210 siswa laki-laki terdapat 77 siswa (36%) yang merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku siswa dalam menanggapi pesan bahaya rokok pada pembungkus rokok di SMP Negeri 5 Palu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Informan penelitian sebanyak 10 orang yang ditentukan dengan teknik snowball. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan sudah cukup baik mengenai pesan bahaya rokok. Sikap terdahap pesan bahaya pada pembungkus rokok negatif karena menimbulkan rasa takut tetapi belum mengubah sikap siswa karena belum merasakan dampak yang dirasakan dari kebiasaan merokok. Lingkungan fisik tempat kebiasaan siswa mengkonsumsi rokok yaitu wc, kantin, samping musollah, dan pinggir jalan. Dukungan guru BP masih belum maksimal karena masih terdapat beberapa guru yang merokok di lingkungan sekolahyang menjadi panutan perilaku mereka untuk merokok. Tindakan siswa mengenai pesan bahaya mengatakan tetap merokok walaupun mereka sudah mengetahui bahaya rokok karena dapat menimbulkan rasa nyaman. Diharapkan pihak sekolah mengeluarkan peraturan larangan merokok bagi siswa dan guru sesuai dengan peraturan pemerintah terkait larangan merokok di lingkungan sekolah