Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penggunaan Plastik Polypropilen sebagai Pengganti Safety Box di Laboratorium BIO SAFETY LEVEL II Poejiani, Soeyati
Indonesian Journal of Laboratory Vol 6 No Edisi Khusus 2023
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v0i3.88120

Abstract

Plastik Polypropilen merupakan bahan plastik yang mempunyai sifat tahan panas       sehingga mampu mencegah terjadinya reaksi kimia. Plastik polypropilen ini bisa digunakan sebagai pengganti safety box karena murah harganya dan mudah di dapat. Tujuan penelitian ini mengetahui plastik polypropilen dapat digunakan sebagai wadah pembuangan sementara limbah Corona Virus  Disease 2019 (Covid-19) selama bekerja di laboratorium Biosafety Level II (BSL II). Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan menggunakan sampel diduga covid-19 dengan metode pre destruksi dan post destruksi. Pengamatan dilakukan ada tidaknya gen target dengan menggunakan Real Time Polymerase Reaction (Rt-PCR). Berdasarkan penelitian ini penggunaan plastik polypropilen untuk wadah sementara    selama bekerja di BSL II pada proses pre destruksi ditemukannya gen target atau positif. Setelah dilakukan post destruksi tidak ditemukan adanya gen target atau negatif. Data pengujian dianalisis menggunakan Bio-Rad CFX
Perbandingan dan Optimasi Metode Pembuatan Kompeten Sel Escherichiae coli, Media dan Suhu Transformasi pET-32-HCR-CTB sebagai Dasar Pengembangan Kandidat Vaksin COVID Poejiani, Soeyati; Megasari, Suci; Yurina, Valentina
Journal of Islamic Pharmacy Vol 10, No 1 (2025): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v10i1.31390

Abstract

Vaksinasi merupakan salah satu strategi utama dalam mengatasi pandemi. Saat ini sebagian besar vaksin yang dikembangkan merupakan vaksin berbasis teknologi rekombinan. Protein rekombinan sering menggunakan bakteri Escherichia coli (E. coli) karena mudah dimanipulasi secara genetik dan relatif aman untuk dikembangkan. Teknologi DNA rekombinan menggunakan berbagai jenis plasmid sebagai vektor utama yang memfasilitasi masuknya DNA rekombinan ke dalam bakteri. Plasmid pET-32 merupakan plasmid yang dikembangkan untuk kloning dan ekspresi protein rekombinan pada E. coli. Meskipun metode transformasi plasmid pada bakteri cukup lama dikembangkan, namun sering menemui kendala dalam prosesnya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode pembuatan sel kompeten dan metode transformasi yang paling efektif. Metode pembuatan sel kompeten dengan menggunakan calcium chloride (CaCl₂) dan dimethyl sulfoxide (DMSO), serta optimasi transformasi gen pET-32-HCR-CTB ke dalam sel kompeten BL21 dilakukan menggunakan kondisi heat shock pada suhu 42°C selama 45 detik dan 60 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan DMSO dalam pembuatan sel kompeten menghasilkan efisiensi transformasi sebesar 3,5 × 10³ CFU/µg. Klon bakteri yang tumbuh setelah proses transformasi kemudian diuji menggunakan PCR, yang mengonfirmasi keberadaan gen pET-32-HCR-CTB. Dengan demikian, variasi metode pembuatan sel kompeten BL21 dan kondisi optimum transformasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam produksi vaksin COVID berbasis protein rekombinan. Vaccination is one of the main strategies in combating the pandemic. Currently, most vaccines being developed are based on recombinant technology. Recombinant protein production frequently utilizes E. coli due to its ease of genetic manipulation and relative safety for development. Recombinant DNA technology employs various types of plasmids as primary vectors to facilitate the insertion of recombinant DNA into bacterial cells. The pET-32 plasmid is one such vector, designed for cloning and expressing recombinant proteins in E. coli. Although plasmid transformation methods in bacteria have been developed for a long time, the process often encounters several challenges. This study aims to develop an effective method for preparing competent cells and optimizing the transformation process. The competent cells were prepared using calcium chloride (CaCl₂) and dimethyl sulfoxide (DMSO), and the transformation of the pET-32-HCR-CTB gene into BL21 competent cells was optimized using a heat shock at 42°C for 45 seconds and 60 seconds. The results showed that the use of DMSO in competent cell preparation resulted in a transformation efficiency of 3.5 × 10³ CFU/µg. Bacterial clones that grew after the transformation process were tested using PCR, confirming the presence of the pET-32-HCR-CTB gene. Therefore, the variation in the BL21 competent cell preparation method and the optimized transformation conditions obtained in this study can serve as a foundation for further development of recombinant protein-based COVID vaccine production.
Alternatif Sisa Serum Hewan Coba Sebagai Pengganti Fetal Bovine Serum Untuk Pertumbuhan Germ Tube Pada Candida Albicans Poejiani, Soeyati; Widiastuti, Widiastuti
Indonesian Journal of Laboratory Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v8i2.98527

Abstract

Salah satu praktikum pada mata kuliah Basic Medical Sciences 4A pada Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan topik Identifikasi Jamur dan sub topik pertumbuhan Germ Tube. Pertumbuhan Germ tube memerlukan media tumbuh seperti serum. Salah satu serum yang digunakan adalah Fetal Bovine Serum (FBS) . Namun harga FBS tersebut sangat mahal dan harus diimpor dari luar negri serta penerimaanya harus menunggu dengan jangka waktu tertentu. Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut maka dapat menggunakan serum sisa hewan coba. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan metode kultur. Media kultur jamur ditambahkan 10% serum FBS, sisa serum hewan coba, diinkubasi 1 sampai 2 jam pada inkubator dengan suhu 370C. Serum sisa hewan coba yang digunakan dengan masa penyimpanan 2, 4 dan 6 bulan, 0 bulan sebagai Kontrol Negatif, FBS sebagai Kontrol Positif. Penyimpanan serum tersebut pada refrigerator dengan suhu -200C. Tujuan dari hibah inovasi laboran adalah adalah memanfaatkan sisa serum hewan coba sebagai alternatif pengganti FBS sebagai media pertumbuhan germ tube pada jamur khususnya jamur Candida albicans. Dengan menggunakan sisa serum hewan coba akan menekan atau mengurangi pengeluran biaya institusi terutama pada pemakaian bahan habis pakai untuk praktikum mahasiswa. Kata kunci: bahan alternatif, germ tube, serum
Alternatif Phospat Buffer sebagai Pengganti Cacodylate Buffer pada Preparasi Bakteri dengan Penggunaan Scanning Elektron Mikroskop Poejiani, Soeyati; Lady, Wahyudha Ngatiril
Indonesian Journal of Laboratory Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v8i1.93706

Abstract

Struktur morfologi permukaan bakteri jika diamati  dengan mikroskop binokuler hanya akan menampakkan bentuk batang, kokus dan spiral saja, sehingga perlu adanya mikroskop yang mempunyai resolusi tinggi. Salah satu mikroskop dengan resolusi tinggi tersebut adalah scanning electron (SEM). Preparasi untuk pengamatan dengan menggunakan SEM dibutuhkan tahapan-tahapan. Salah satu tahapan tersebut adalah fiksasi. Bahan yang digunakan fiksasi biasanya menggunakan buffercacodylate. Buffer ini selain harganya mahal, pemesanan bahan harus import sehingga membutuhkan waktu dan juga bersifat toksik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan alternatif untuk menggantikan buffer cacodylate yang bersifat toksik yaitu buffer phospat. Selain harganya murah, buffer phospat mudah di dapat dan tidak bersifat toksik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap. Metode penelitian yang digunakan secara kualitatif dengan prosedur bakteri di kultur pada media tumbuh dan preparasi dengan tahapan-tahapan untuk pengamatan dengan SEM.