Pemanfaatan substrat yang berbeda diuji pada penelitian ini untuk melihat respon sintasan larva abalon Haliotis asinina.Penelitian ini dilakukan di Hatchery PT. Sumber Laut Nusantara kerjasama LP2T-SPK di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu perlakuan A (substrat plat waring), perlakuan B (substrat plat semen), dan perlakuan C (substrat plat plastik),dengan menggunakan larva veliger pada sistem flow through dengan pemberian pakan berupa mix diatom. Komposisi dari mix diatom yang digunakan adalah jenis Synedra sp., Melosira sp., Navicula sp., dan Nitzschia sp. Pada hari ke-50 pemeliharaan larva, diperoleh nilai rata-rata persentase sintasan larva pada tiap perlakuan substrat plat waring, substrat plat semen, dan substrat plat plastik, berturut-turut adalah sebesar 1,03%, 1,39%, dan 1,09%. Namun, hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan, tidak ada pengaruh signifikan antara perlakuan. Ini berarti bahwa semua substrat yang diujikan dapat digunakan dalam mendukung produksi juvenil muda (umur 50 hari) abalon H. asinina di Hatchery. Sintasan larva dipengaruhi oleh ketersediaan bentik diatom sebagai pemicu settlement dan metamorphosis larva dalam kegiatan produksi benih di hatchery. Kualitas air selama penelitian masih menunjukkan kisaran yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan sintasan larva abalon. Kata kunci: Bentik Diatom, Haliotis asinina, Larva, Sintasan, Substrat.