Effendy, Irwan J.
Unknown Affiliation

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Kualitas Pakan Formulasi dengan Binder Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon (Haliotis asinina)yang Dipelihara pada Sistem IMTA (Integrated Multi Tropic Aquaculture) Primaningsih, Devy; Patadjai, Andi B.; Ishak, Ermayanti; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.4 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i4.5005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan jevenil abalon (H. asinina) dengan pemberian pakan formulasi berbeda yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi Tropic Aquaculture). Penelitian ini dilakukan di PT. Sumber Laut Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara selama 60 hari. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan pakan formulasi dengan binder berbeda dan 3 kelompok berdasarkan ukuran panjang cangkang. Ekstrak agar dan ekstrak karagenan digunakan sebagai perlakuan A dan B, sedangkan tepung sagu dan tepung terigudigunakan sebagai perlakuan C dan D. juvenil abalon yang digunakan berdasarkan ukuran panjang cangkan yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok ukuran , kelompok 1 (2,5-3,0 cm), kelompok 2 (3,1-3,5 cm), dan kelompok 3 (3,6-4,0). Laju pertumbuhan, konsumsi pakan, Feed Conversion Ratio (FCR), sintasan diamati selama penelitian dengan kualitas air yang dipertahankan pada kisaran suhu 28-300C, pH 7-8, salinitas 36-37 ppt, DO 2.9-7,mg/l, amoniak 0.60 mg/l, dan nitrat 0.021 mg/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak berdasarkan panjang cangkang tertinggi diperoleh pada pelakuan A dengan nilai 2.85 cm sedangkan pertumbuhan mutlak berdasarkan bobot tubuh tertinggi diperoleh pada perlakuan C dengan nilai 1.42 g/individu. Akan tetapi, hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata pada laju pertumbuhan, konsumsi pakan, FCR, dan sintasan setiap perlakuan. Kata kunci: Binder, Haliotis asinina, juvenil abalon, pakan formulasi, pertumbuhan.
Konsumsi Pakan Dan Kematangan Gonad Abalon (Haliotis asinina) Pada Sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) Menggunakan Sumber Pakan yang Berbeda Masita, .; Effendy, Irwan J.; Patadjai, Andi B.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.504 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i1.4273

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan selama 70 hari pada bulan Juli sampai September 2015 di hatchery Abalon, PT. Sumber Laut Nusantara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsumsi pakan dan tingkat kematangan gonad (TKG) abalon (H. asinina) menggunakan sumber pakan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan dua jenis makro alga setiap spesies diambil dari  sumber yang berbeda. Empat pakan perlakuan diberikan kepada abalon yakni pakan Ulfa fasciata dari alam (UFA), U. fasciata hasil budidaya sistem IMTA (UF IMTA), Gracillaria arcuata dari alam (GAA) dan G. arcuata hasil budidaya sistem IMTA (GA IMTA), menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase TKG III tertinggi abalon Jantan dan Betina terdapat pada perlakuan D (G. arcuata hasil budidaya IMTA) dengan nilai masing-masing yaitu 86,67%, 93,33%. Konsumsi pakan harian tertinggi terdapat pada G. arcuata hasil budidaya sistem IMTA (23,5 g/hari).  Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata terhadap konsumsi pakan dan tingkat kematangan gonad abalon  (P < 0,05). Kata Kunci: Induk Abalon (H. asinina), Konsumsi Pakan, Tingkat  Kematangan Gonad, Sistem IMTA.
Studi Pemberian Pakan Diatom dan Makroalga terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon (Haliotis asinina) pada Sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) Hamid, Ferianto; Effendy, Irwan J.; Rahman, Abdul
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.09 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i2.4329

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pertumbuhan dan sintasan juvenil abalon Haliotis asinina yang diberi pakan mikroalga dan makroalga yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture). Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan bertempat di Hatchery PT. Sumber Laut Nusantara di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan,  A = (Bentik Diatom), B = (Ulva fasciata), C = (Gracillaria arcuata), dengan 3 kelompok, kelompok 1 = (ukuran : 22-25 cm), kelompok 2 = (ukuran : 26-29 cm), kelompok 3 = (ukuran : 30-33 cm). Pertumbuhan mutlak, Konsumsi pakan, Sintasan dan Kualitas air diamati selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan abalon Haliotis asinina yang diberi pakan mikroalga dan makroalga pada sistem IMTA memberikan respon yang tidak berbeda nyata antara perlakuan. Sintasan memiliki persentase kelangsungan hidup yang sama yaitu 86,67 %. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu suhu 30-32 oC, salinitas 35-37 ppt, pH 7-8, ammonia 0,048 mg/L, nitrit 0,05 mg/L, nitrat 1,15 mg/L. Kata Kunci: Juvenil Abalon (Haliotis asinina), Mikroalga, Makroalga, Pertumbuhan dan Sintasan
Hubungan Panjang dan Bobot Populasi Juvenil Abalon (Haliotis asinina) Menggunakan Pakan Eucheuma Spinosum yang Dipelihara pada Sistem IMTA (Integrated Multi Tropic Aquaculture) Nasrullah, .; Effendy, Irwan J.; Ishak, Ermayanti
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.866 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i3.4288

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang dan bobot populasi juvenil abalon (Haliotis asinina) pada tiga kelompok. Penelitian dilaksanakan di Hatchery abalon Desa Tapulaga Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara selama 90 hari. Ukuran hewan uji yang digunakan masing-masing kelompok populasi A (31,35-38,31 mm) sebanyak 21 ekor, kelompok populasi B (38,32–45,27 mm) sebanyak 97 ekor dan kelompok populasi C (45,28–52,60 mm) sebanyak 182 ekor. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan melihat perubahan panjang dan bobot tubuh kelompok populasi abalon. Hasil analisis regresi pada tiga kelompok hewan uji menunjukkan persamaan berturut-turut populasi A; Panjang = 27,441+0,972* Berat = ­5,169+0,378* B; Panjang = 35,728+0,445* Berat= ­30,55+1,068*,  serta C; Panjang = 42,942+0,245* Berat= -35,05+1,177*. Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat diketahui bahwa pertambahan panjang cangkang tertinggi yaitu pada populasi A kemudian tertinggi kedua pada populasi B sedangkan pertambahan panjang cangkang terendah pada populasi C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga kelompok populasi hewan uji selama penelitian mengalami pertambahan panjang cangkang namun tidak mengalami pertambahan pada bobot tubuh. Hal ini menggambarkan bahwa penggunaan pakan makro alga jenis Eucheuma spinosum hanya bersifat pakan pengganti pada semua ukuran ataupun umur abalon mulai dari juvenil sampai dewasa. Selanjutnya hasil pengukuran parameter kualitas air memiliki kisaran masing-masing suhu berkisar antara 27–28 oC, salinitas 31-35 ppt,  pH 7-8,  DO 5,1–6,5 Mg/L,  serta amoniak 0,05 Mg/L. Kata Kunci : Abalon (Haliotis asinina), Eucheuma spinosum, IMTA, Hubungan Panjang dan Bobot.
Analisa Kualitas Fisik dan Kimia Pakan Formulasi Abalon (Haliotis asinina) yangMenggunakan Rumput Laut Berbeda sebagai Campuran Binder Fajriah, Karimatul; Patadjai, Andi B.; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.296 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i4.4353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atraktabilitas, stabilitas dan kandungan nutrisi pakan formulasi abalon (H.asinina) yang menggunakan jenis rumput laut berbeda sebagai bahan perekat. Penelitian ini dilakukan di PT. Sumber Laut Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan uji atraktabilitas adalah metode deskriptif sedangkan untuk uji stabilitas dan kandungan nutrisi disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan pakan formulasi dengan binder berbeda.  Tepung terigu dan tepung E.cottoniidigunakan sebagai perlakuan A dan B, sedangkan tepung G.verrucosa dan tepung U.fasciata digunakan sebagai perlakuan C dan D.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan campuran tepung E.cottonii sebagai binder memiliki atraktabilitas yang paling tinggi.  Untuk nilai stabilitas yang paling tinggi ditunjukkan oleh pakan formulasi yang menggunakan terigu sebagai binder kemudian secara berurutan diikuti oleh tepung E.cottonii, tepung G.verrucosa, dan tepung U.fasciata sebagai campuran binder.  Hasil analisa sidik ragam (ANOVA) untuk kandungan nutrisi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan air antar perlakuan tidak berbeda signifikan.Kata Kunci:Binder, Haliotis asinina, Pakan Formulasi, Uji Fisik dan Kimia
Studi Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon (Haliotis asinina) yang Diberi Pakan Mikroalga dan Makroalga yang Dipelihara dalam Sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) Karim, Akram; Rahman, Abdul; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.252 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i3.4339

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan juvenil abalon (Haliotis asinina) yang diberi pakan mikroalga dan makroalga yang dipelihara dalam sistem IMTA. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sumber Laut Nusantara. Desa tapulaga, kecamatan soropia selama 60 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan, (A = Mikroalga (Bentik Diatom), (B = Makroalga G.verucosa), (C = G.arcuata) dengan 3 kelompok, (kelompok 1 = ukuran 2,1- 2,3 cm), (kelompok 2 = ukuran 2,4-2,6 cm), (kelompok 3 = ukuran 2,7-2,9 cm). Pertumbuhan mutlak, sintasan dan kualitas air diamati selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan abalon yang diberi miroalga dan makroalga tidak berbeda signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak (panjang cangkang dan bobot tubuh) Abalon yang diberi pakan mikroalga dan makroalga tidak berbeda nyata. Pertumbuhan mutlak panjang cangkang abalon berkisar antara 4,04 – 5,37 mm, sedangkan pertumbuhan mutlak bobot tubuh abalon berkisar antara 0,37–2,26 g. Tingkat kelangsungan hidup abalon pada kedua perlakuan sebesar 96–100%. Kesimpulan pemberian pakan mikroalga dan atau makroalga dapat menunjang pertumbuhan abalon yang dipelihara pada sistem IMTA.Kata Kunci : Abalon (Haliotis asinina), Mikroalga, Makroalga, Pertumbuhan dan Sintasan.
Konsumsi Pakan dan Kematangan Gonad Abalon Jantan (Haliotis asinina) Menggunakan Makroalga Jenis Euchema spinosum (Kering, Hasil Budidaya IMTA, dan dari Alam) Samsidar, .; Effendy, Irwan J.; Patadjai, Andi B.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.432 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i1.4325

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi pakan dan kematangan gonad abalon jantan Haliotis asinina menggunakan pakan yang berasal dari lingkungan yang berbeda.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember – Maret 2016 di PT. Sumber Laut Nusantara Desa Tapulaga Kecamatan Soropia.Penelitian ini berlangsung selama 75 hari, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan uji berjumlah 45 ekor dengan rata-rata panjang cangkang 60-69 mm dengan 3 perlakuan pakan E. spinosum hasil budidaya IMTA, E.  spinosum dari alam dan E. spinosum kering. Pemberian 3 jenis pakan dilakukan secara ad libitum. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi pakan tertinggi terjadi pada pemberian pakan E. spinosum hasil budidaya IMTA sebanyak 4,6g/hari, diikuti E. spinosum dari alam 3,6 g/hari dan E.  spinosum kering 1,9 g/hari. Hasil Uji BNT menunjukkan bahwa pemberian pakan E. spinosum hasil budidaya IMTA dan E. spinosum dari alam berbeda nyata dengan E.spinosum kering. Hasil pengamatan gonad menunjukkan bahwa persentase kematangan gonad tertinggi pada perlakuan E.spinosum hasil budidaya IMTA sebesar (73,33%) diikuti perlakuan E. spinosum dari alam sebesar (66,67%) pada perlakuan  E.  spinosum kering (66,67%) yang hanya dapat mencapai TKG II. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa tingkat kematangan gonad tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05). Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian yaitu suhu berkisar 26-29 oC, salinitas 30-32 ppt dan pH 8-8,5.Kata kunci : Abalon Jantan (H. asinina), E. spinosum, Tingkat Konsumsi Pakan, Kematangan Gonad, IMTA (Sistem Budidaya Terpadu).
Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Formulasi terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon Haliotis asinina yang dipelihara Pada Sistem IMTA (Integrated Multi-Tropic Aquaculture) Syahrin, Evy S.; Patadjai, Andi B.; Sarita, Abdul H.; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 3, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.022 KB) | DOI: 10.33772/jma.v3i3.5015

Abstract

Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan juvenil abalon H. asinina dengan frekuensi pemberian pakan formulasi yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sumber Laut Sejahtera Desa Tapulaga Kecamatan Soropia selama 60 hari. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan (A=pemberian pakan 2 kali sehari), (B=pemberian pakan 1 kali sehari), (C=pemberian pakan 2 hari sekali), dengan 3 kelompok ukuran (kelompok 1=2,5-3,0 cm), (kelompok 2=3,1-3,5), (kelompok 3=3,6-4,0). Laju pertumbuhan, konsumsi pakan, FCR (Feed Convertion Ratio) dan tingkat kelangsungan hidup diamati selama penelitian ini dengan kualiitas air yang dipertahankan pada kisaran antara 28-29°C, salinitas 36-37 ppt, serta pH 7-8, DO 2,9-7,8 mg/L., amoniak 0,60 mg/L, dan nitrat 0,21 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak tertinggi ditunjukkan pada pemberian pakan 1 kali sehari (perlakuan B) dan konsumsi pakan tertinggi ditunjukkan oleh pemberian pakan 2 kali sehari  (perlakuan A). Disisi lain, abalon yang diberi pakan 2 hari 1 kali menunjukkan nilai FCR yang signifikan lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. Tingkat kelangsungan hidup berada pada kisaran 90-100% untuk semua perlakuan.Sintasan yang diperoleh pada tiap perlakuan menunjukkan kisaran yang cukup tinggi 90-100 %.  Kata Kunci : Abalon, Pemuasaan, Pakan Formulasi, Pertumbuhan dan Sintasan
Kualitas Telur Induk Abalon Haliotis asinina yang Diberi Pakan Berbeda Bane, Tri S.P.; Yusnaini, .; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.369 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i3.4345

Abstract

Kualitas telur merupakan indikator dari keberhasilan pembenihan abalon karena berhubungan dengan penetasan dan fertilisasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas telur yang dihasilkan oleh induk abalon H. asinina yang mengkonsumsi pakan makroalga jenis Gracillaria arcuata, Gracillaria verrucosa dan pakan formulasi yang menggunakan ekstrak karagenan yang ditinjau dari segi ukuran diameter telur.  Analisis data menggunakan analisis kuantitatif yang dideskripsikan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter rata-rata tertinggi pada telur sebelum terbuahi yaitu berturut-turut perlakuan C (Pakan Formulasi yang menggunakan ekstrak karagenan) 166,66 µm, perlakuan B (Gracillaria verrucosa) 161 µm dan perlakuan A (G. arcuata) 143,75 µm.  Sedangkan pada telur yang telah terbuahi rata-rata diameter tertinggi pada perlakuan B (G. verrucosa) yaitu 168,57 µm, kemudian perlakuan C (pakan formulasi) yaitu 168 µm, dan yang terendah pada perlakuan A (G. arcuata) yaitu 164,62 µm. Kualitas air selama penelitian sangat mendukung dalam proses budidaya dan penetasan abalon yakni pada kisaran suhu 27-280C dan pH  8. Kehadiran nutrisi serta pembelahan sel mempengaruhi ukuran diameter telur abalon H. asinina. Kata kunci :Gracillaria sp., pakan formulasi, Haliotis asinina, telur abalon, diameter.
Pemanfaatan Substrat yang Berbeda untukProduksi Juvenil Muda (Umur 50 Hari) Abalon Haliotis asinina Nahrullah, .; Idris, Muhammad; Effendy, Irwan J.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.526 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i3.4289

Abstract

Pemanfaatan substrat yang berbeda diuji pada penelitian ini untuk melihat respon sintasan larva abalon Haliotis asinina.Penelitian ini dilakukan di Hatchery PT. Sumber Laut Nusantara kerjasama LP2T-SPK di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu perlakuan A (substrat plat waring), perlakuan B (substrat plat semen), dan perlakuan C (substrat plat plastik),dengan menggunakan larva veliger pada sistem flow through dengan pemberian pakan berupa mix diatom. Komposisi dari mix diatom yang digunakan adalah jenis Synedra sp., Melosira sp., Navicula sp., dan Nitzschia sp. Pada hari ke-50 pemeliharaan larva, diperoleh nilai rata-rata persentase sintasan larva pada tiap perlakuan substrat plat waring, substrat plat semen, dan substrat plat plastik, berturut-turut adalah sebesar 1,03%, 1,39%, dan 1,09%. Namun, hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan, tidak ada pengaruh signifikan antara perlakuan. Ini berarti bahwa semua substrat yang diujikan dapat digunakan dalam mendukung produksi juvenil muda (umur 50 hari) abalon H. asinina di Hatchery. Sintasan larva dipengaruhi oleh ketersediaan bentik diatom sebagai pemicu settlement dan metamorphosis larva dalam kegiatan produksi benih di hatchery. Kualitas air selama penelitian masih menunjukkan kisaran yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan sintasan larva abalon. Kata kunci: Bentik Diatom, Haliotis asinina, Larva, Sintasan, Substrat.