Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)

Komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan program penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas di Nagari Solok Ambah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Febrianti, Moni; ., Erwin; ., Jendrius

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.651 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i3.589

Abstract

The PLPBK community development program is a centralized poverty settlement program to reduce dense areas, slums and poverty. This research is done to see the participatory communication process happens and obstacles affects the action of PLPBK program at Nagari Solok. The research is qualitative research and is analayzed by using participate communication models. The result of this research shows that participate communication process don't occurs in all aspects. The main factor is affected by psychological factor where generally the people of Nagari solok are not critical person and want to accept every decision issue by the city coordinator's team for road construction. The second factor is the characteristic of people's behavior which is the communication behavior of the core team participatory planning (TIPP). The third factor is sociodemographics which that the low level of TIPP education so that it doesn't fully understand the message being conveyed by the team and the group' s less active social security system is seekibh out information about the facility as well as access to the information given by the limited dealers. Furthermore the diving factor behind their program's success, there are ninik mamak's strong role at that nagari.
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN RTH TEPI SUNGAI BATANG AGAM KOTA PAYAKUMBUH Putra, Helmi; ., Erwin; ., Ifdal

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.913 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i3.590

Abstract

Minimnya persentase ruang terbuka hijau di Kota Payakumbuh menurut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh Tahun 2016 dan Tahun 2018 persentase ruang terbuka hijau publik di Kota Payakumbuh Tahun 2014 (8,95 %) dan sampai Tahun 2016 (8,98 %) belum memenuhi amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007. Untuk penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Payakumbuh serta mengatasi kerusakan terhadap tebing sungai, lonsor dan banjir yang melanda Sungai Batang Agam, Pemerintah Kota Payakumbuh telah merencanakan pembangunan normalisasi dan penataan Sungai Batang Agam, kegiatan ini sangat melibatkan partisipasi masyarakat dan stakeholder lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan RTH tepi sungai batang agam, 2. Mendeskripsikan pembangunan RTH Tepi Sungai Batang Agam sampai Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif, penentuan informan mengunakan teknik purposive sampling. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis kualitatif untuk menganalisis data primer berupa wawancara dengan informan penelitian yaitu dengan dinas terkait, tokoh adat dan masyarakat. Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan adanya partisipasi masyarakat yang telah diawali sejak dimulai perencanaan sampai dengan Pembangunan Fisik, pembangunan normalisasi dan penataan RTH sungai batang agam dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat membantu pemerintah untuk menyukseskan program-program pembangunan dan dapat menambah persentase RTH di Kota Payakumbuh. Selain sebagai pengendalian banjir dan mengatasi lonsor tebing sungai, pemerintah juga mencanangkan sungai Batang Agam sebagai ruang terbuka publik dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Payakumbuh yang nyaman representatif dan menjadikan destinasi pariwisata di kota Payakumbuh.
ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN WISATA MINAT KHUSUS TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT NAGARI AIR BATUMBUK KABUPATEN SOLOK ., Sapardi; Martius, Endry; ., Erwin

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.806 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.873

Abstract

Objek Wisata minat khusus jalur pendakian gunung Talang melalui Air Batumbuk merupakan objek wisata yang masih tergolong baru beroperasi, yakni sekitar tahun 2012. Untuk tetap eksisnya objek Wisata minat khusus diperlukan tata kelola yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tata kelola objek wisata minat khusus jalur pendakian gunung Talang secara inklusif dan dampak yang ditimbulkan. Lokasi penelitian di Kecamatan gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan pengelolaan telah dilakukan secara mandiri dan terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan secara fluktuatif dari tahun 2012-2019 akan tetapi belum adanya model pengelolaan yang akan di pakai serta bentuk dampak yang ditimbulkan dari pengelolaan objek wisata minat khusus tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus yang dilengkapi dengan survei/sensus (survey within case study), sebagai alat dalam pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang meliputi identitas responden, data atraksi, aksesbilitas, amenitas dan ansilari. Dan data sekunder diperoleh dari Kantor Wali nagari, Kantor Camat dan instansi terkait. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Pola data, Tabulasi dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan objek wisata minat khusus dari aspek atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancilari telah dilaksanakan dengan pendekatan inklusif. Artinya keterlibatan masyarakat (pokdarwis) sangat berperan dalam pengelolaan jalur objek wisata minat khusus. Dengan pengelolaan yang inklusif maka dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat diantaranya peningkatan pendampatan dari semula yang hanya bersumber dari sektor pertanian hortikultura dan Perkebunan bertambah dengan pendapatan usaha di sektor pariwisata. Disamping bertambahnya pendapatan masyarakat sekitar, juga bertambahnya lapangan pekerjaan baru disektor pariwisata diantaranya; pokdarwis, porter, pemandu wisata, jasa parkir, rental accesoris, warung makanan, tenaga medis. Sementara untuk dampak lingkungan dan sosial tidak berpengaruh negatif kepada keberadaan objek wisata, artinya dampak yang ditimbulkan tidak signifikan.