Saat ini SMK Catur Global masih belum memiliki Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat di gunakan untuk mengolah data dari murid yang mendaftarkan diri pada program Kartu Indonesia Pintar. Selama ini proses seleksi untuk menentukan murid yang dapat menerima bantuan dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) masih dilakukan secara manual oleh sekolah,sehingga proses pengolahan data tersebut menjadi tidak efisien.Metode penjumlahan berbobot atau biasa di sebut sebagai metode Simple Additive Weighting (SAW) ialah sebuah metode yang dimana metode ini memiliki sebuah konsep dasar,yaitu dengan mencari nilai penjumlahan terbobot pada tiap altenatif di setiap atribut kinerja yang ada , metode SAW ini membutuhkan sebuah proses yang biasa di kenal dengan istilah normalisasi matriks keputusan (X). Pada penelitian ini penulis mengambil sebanyak 30 sampel siswa kelas 10 (X) angkatan tahun 2022/2023 pada SMK Catur Global serta beberapa Aspek kriteria yang akan digunakan dalam pengolahan data menggunakan metode SAW, untuk menentukan calon penerima yang akan menerima bantuan dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP), yaitu berdasarkan jumlah Tanggungan, Status, Penghasilan, Pekerjaan dan Jarak Tempuh. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan maka penulis dapat menyimpulkan, dengan metode SAW maka penulis dapat memperoleh lima calon penerima program bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan hasil dari perhitungan memperoleh calon dengan hasil nilai terbaik yaitu Satria Yudartono dengan nilai preferensi sebanyak 1,83, Irsyad Syawal Muctar dengan nilai preferensi sebanyak 1,90, Muhammad Faiz Zulfikar dengan nilai preferensi sebanyak 1,75.