ABSTRAK Penelitian ini berjudul Buai di Luan Sorip Kampung Air Simeulue Tengah mengangkat masalah bagaimana perkembangan Buai di Luan Sorip Kampung Aie simeulue tengah, dan makna syair Buai di Luan Sorip Kampung Aie Simeulue Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Perkembangan dan makna syair Buai di Luan Sorip Kampung Aie Simeulue tengah. Sumber data dalam penelitian adalah pencipta syair Buai, Penlantun Buai, masyarakat desa Luan Sorip. Penelitian dilakukan di desa Luan Sorip Kampung Air Simeulue Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, display data, dan verivikasi/drawing conclusion. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Buai adalah bermula dari sebuah tradisi mengayunkan anak sambil menyanyi hingga anak tertidur pulas. Pada tahun 1783 Buai diciptakan menjadi sebuah seni tradisi yang menggabungkan antara seni vokal dan syair sebagai unsur utamanya. Syair di dalam Buai ini terdapat banyak nasehat-nasehat dan wejangan untuk para pendengarnya. Buai dimainkan pada acara mallaulu yaitu malam sebelum akat nikah berlangsung. Pada awal penciptanya Buai dimainkan pada acara pernikahan Kajo (pernikahan besar) saja, perkembangan selanjutnya Buai sudah dimainkan di acara apasaja yang meminta Buai ini ditampilkan termasuk mallaulu pernikahan, mallaulu sunat rasul, jamuan makan dan sebagainya. Buai ini juga mempunyai banyak makna dalam syairnya karena syair Buai ini menggunakan bahasa perumpamaan yang mempunyai arti tentang pentingnya kehidupan. Biasanya saat Buai ditampilkan orang yang mendengarkanya akan berlinang air mata.Kata kunci: Buai, Simeulue Tengah