Nurdiani, Putri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Self-actualization of KIP Scholarship Recipient Students / Aktualisasi Diri Mahasiswa Penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Fadhilah, Sinta Rahmatil; Sanjaya, Nur Aeni; Aminah, Siti; Saputra, Donal; Nurdiani, Putri
Al-Hiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 12 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhiwar.v12i2.14368

Abstract

Students are helped financially by scholarships provided by the government, universities or other institutions. The scholarships received by students are able to make them more independent and free to be creative, there is satisfaction and a sense of pride present in the students who receive these scholarships. So this research aims to explore the self-actualization of students who receive the Smart Indonesia Card scholarship. This research is expected to provide insight into the factors that influence the self-actualization process, as well as support from various parties, including educational institutions and the government. This type of research is qualitative research with data collection techniques of unstructured interviews and non-participant observation. Informants in this study were selected using snowball sampling techniques. The informants in this research were students who received Smart Indonesia Card scholarships at UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi and UIN Antasari Banjarmasin. The results of this research show that the Smart Indonesia Card scholarship is able to meet students' basic needs. By fulfilling these basic needs, students are able to actualize themselves. The description of self-actualization possessed by students who receive Smart Indonesia Card scholarships at UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi and UIN Antasari Banjarmasin includes feeling happy, more creative, better able to maximize potential, self-confident, independent and prosocial.
STRATEGI GURU DALAM MENANAMKAN PERILAKU RELIGIUS SISWA DI SD NEGERI 63 BANDA ACEH Nurdiani, Putri; Habibah, Syarifah; Safiah, Intan
Elementary Education Research Vol 3, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v3i2.8552

Abstract

Strategi yang dilakukan guru dalam penanaman perilaku religius merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Strategi tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai religius siswa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian inibagaimana strategi guru dalam menanamkan perilaku religius siswa dan apa saja kendala guru dalam menanamkan perilaku religius siswa di SD Negeri 63 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan guru dalam menanamkan perilaku religius siswa dan untuk mengetahui apa saja kendala guru dalam menanamkan perilaku religius siswa di sekolahtersebut.Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Guru yang ditelitiyaituempatguru kelasdan gurupendidikan agama islam. Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, data yang diperoleh diolah dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan guru dalam menanamkan perilaku religius siswa melalui pendekatan personal terhadap siswa, perintah atau nasehat untuk beribadah sesuai ketentuan agama dan tepat pada waktunya, larangan untuk tidak melanggar aturan-aturan yang berlaku di sekolah, memberi hukuman bila peserta didik membuat kesalahan, keteladanan, dan pembiasaan yang baik. Adapun yang menjadi kendala guru dalam menanamkan perilaku religius siswa yaitu kurangnya kesadaran dari diri siswa itu sendiri untuk berperilaku religius, fasilitias yang kurang memadai untuk kegiatan keagamaan seperti tidak adanya Al-Quran, mushalla yang sempit, dan tempat wudhu, waktu yang kurang untuk kegiatan keagamaan seperti jam pelajaran untuk pelajaran PAI dan kurangnya dukungan dari orang tua siswa