Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimalisasi sistem distribusi air bersih melalui strategi konservasi vegetatif dan sosialisasi hemat air Khomsiati, Nur Latifah; Praptawati, Atika; Rahman, Muhammad Abdul; Siswanto, Henri; Faisal, Iman Agus
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v6i3.23838

Abstract

Sumber Polaman di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, merupakan sumber utama air bersih bagi warga Desa Polaman. Namun, selama musim kemarau, muka air sumber kerap turun di bawah elevasi saluran masuk, menyebabkan aliran air terhenti dan mengganggu aktivitas domestik masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi gangguan teknis distribusi air dan menjaga keberlanjutan sumber air melalui tiga pendekatan utama: (1) memperbaiki infrastruktur distribusi dengan perbaikan jaringan berbasis analisis hidraulik dan penyesuaian pipa utama sesuai kebutuhan domestik 80.520 liter/hari; (2) melakukan konservasi vegetatif sumber air melalui reboisasi, penanaman 20 pohon mangga dan sawo yang adaptif-ekonomis pada zona tangkapan air; dan (3) meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perilaku hemat air melalui sosialisasi dan pemasangan 10 poster edukatif di titik strategis desa. Survey dilakukan kepada 162 rumah, 2minggu setelah perbaikan jaringan air, hasilnya menunjukkan sistem distribusi kini memiliki aliran lebih stabil, dibuktikan dengan air yang tetap mengalir stabil di jam-jam sibuk. Inovasi program terletak pada integrasi pendekatan teknis-partisipatif dan strategi edukasi visual. Selain menyelesaikan gangguan teknis musiman, program ini dirancang berkelanjutan melalui pelibatan aktif warga dan pemantauan pasca-kegiatan oleh kelompok pengelola air lokal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak jangka pendek secara teknis, tetapi juga memperkuat komunitas terhadap risiko kekeringan melalui kolaborasi dan edukasi berkelanjutan.
EVALUASI JUMLAH DAN BIAYA OPERASIONAL ALAT BERAT PADA PROYEK REVITASLISASI SUNGAI (Studi Kasus Proyek CWP – 3DJK Wulan River Improvement Works Package III, BBWS Pemali–Juana, Kabupaten Demak–Kudus–Jepara, Jawa Tengah) Khomsiati, Nur Latifah; Cahyono, Heru Setiyo; Ihwalrezky, Zhagheta; Saefudin, Ruli
Journal Innovation of Civil Engineering (JICE) Vol 6 No 1 (2025)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jice.v6i1.23532

Abstract

This study evaluates the quantity and operational costs of heavy equipment in the Wulan River Revitalization Project (CWP–3DJK) across Demak, Kudus, and Jepara, aiming to identify factors hindering efficiency and performance. Using a mixed–methods case study (quantitative analysis, field observations, interviews, and document reviews), results show Excavator productivity dropped 14.3% from theoretical standards (12.67 m³/hour vs. 14.57 m³/hour), mainly due to 22% non–technical downtime from heavy rainfall, excessive sedimentation, and social conflicts. Operational costs exceeded the budget by 12.5% (Rp. 14.8 billion), driven by fuel (42%) and emergency maintenance on muddy terrain. Equipment imbalance (4 Excavators vs. 11 dump trucks) caused loading queues, reducing dump truck efficiency by 18%. Constraints included technical (sedimentation), environmental (rainfall), and social (protests), with social factors contributing 18% downtime—often overlooked in past studies. Recommendations include swamp–type excavators, 10–15% contingency funds in the Budget Plan (QS), and community dialogue forums to reduce conflicts. Practical benefits include improved budget efficiency (<5% deviation), reduced social downtime, and IoT–based real–time monitoring. Findings emphasize the need for an integrated approach combining technical, environmental, and community participation to ensure sustainable infrastructure project success in Indonesia. Keywords: Heavy Equipment; Operational Costs; River Revitalization; Productivity; Project Management.