Jalan Jenderal Ahmad Yani merupakan salah satu jalan yang berada di pusat kawasan perniagaan Kota Cilegon. Area di sekitar jalan tersebut merupakan daerah yang mempunyai aktivitas perdagangan cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pertokoan disepanjang jalan sehingga sering terjadinya kemacetan yang disebabkan banyaknya hambatan samping pada area tersebut. Pada satu sisi, perdagangan tentu menaikkan perekonomian wilayah sekitar, tetapi pada sisi lain dengan adanya kemacetan akan merugikan pengguna jalan di sekitar area perniagaan tersebut. Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka diperlukan studi dan analisa untuk mengetahui kinerja ruas jalan, kecepatan dan waktu tempuh. Dari kinerja tersebut akan coba dibandingkan dengan besarnya BOK dan nilai waktu yang dipakai oleh pengguna jalan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan pada kapasitas jalan maka hambatan samping yang didapat dari hasil pengamatan dilapangan sangat berpengaruh kepada kapasitas jalan di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kota Cilegon. Hal ini ditunjukkan pada derajat kejenuhan atau DS (Degree of Saturation) pada saat jam puncak hari kerja jam 07.00-08.00 yang nilai nya mencapai 0,82 dengan tingkat pelayanan D dengan kecepatan kendaraan hanya 20 km/Jam. Perhitungan biaya operasional kendaraan tidak tetap pada jam puncak hari kerja dengan hambatan samping adalah Rp. 9465,56 /Km dan pada hari libur sebesar Rp. 9396,73/Km. Tetapi Perhitungan biaya operasional kendaraan tidak tetap jika hambatan samping nya diabaikan atau mempunyai faktor pengali 1, maka menjadi Rp. 9446,71/Km pada hari kerja dan Rp. 9388,78/Km pada hari libur.