Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2018 ., maharani; sibagariang, eva; ginting, rapael
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.508 KB)

Abstract

Penyakit tidak menular telah menjadi penyebab utama kematian secara global pada ini. Prevalensi PTM yang terbanyak di Indonesia adalah hipertensi sebesar 9,5%. Kedua terbanyak yaitu PPOK sebesar 3,7% dan diikuti oleh diabetes mellitus sebesar 2,1%. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2016, distribusi Posbindu PTM untuk wilayah medan adalah sebanyak 137 posbindu yang tersebar di 39 wilayah kerja puskesmas. Puskesmas Glugur Darat merupakan puskesmas dengan jumlah posbindu sebanyak 6 Posbindu. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross Sectional. Populasi penelitian sebanyak 1262 orang, sampel adalah masyarakat yang berusia ³ 20 tahun berjumlah 90 orang. Metode analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil uji statistik menggunakan chi-square didapatkan ada pengaruh antara pekerjaan (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara pengetahuan (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara dukungan kader (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara dukungan keluarga (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, tidak terdapat pengaruh antara  pendidikan (p=0,516) dan status kesehatan (p=0,010) dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Menurut uji regresi logistik pengetahuan kurang mempunyai nilai OR=1,16 kali berisiko tidak memanfaatkan Posbindu PTM.  Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pekerjaan, pengetahuan, dukungan kader, dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan Posbindu PTM dan tidak terdapat pengaruh antara pendidikan dan status kesehatan dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Masyrakat yang berpengetahuan kurang berisiko 1,16 kali tidak memanfaatkan Posbindu PTM
PENYUTRADARAAN VIDEO MUSIK GROUP BAND ‘GARGOYLE’ DENGAN PENERAPAN SHOT BERDURASI PANJANG SEBAGAI PENGUAT ALUR CERITA Maharani .
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 FSMR
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.624

Abstract

Penyutradaraan video musik group band ‘Gargoyle’ dengan pengambilan gambar longtake bertujuan sebagai berikut: a. Mengenalkan lagu baru pada penonton melalui video musik; b. Menyampaikan pesan lagu melalui cerita dalam video musik pada penonton menggunakan penerapan shot berdurasi panjang; c. Memberikan sebuah pengemasan video musik dengan rangkaian shot berdurasi panjang. Karya Seni ini berbentuk video musik. Objek penciptaan dalam karya video musik ini adalah group band ‘Gargoyle’ dengan judul lagunya “Penantian”, “yang Terbaik yang Pernah ada”, dan “Sederhana”.Konsep estetik penciptaan Karya Seni ini adalah dengan menerapkan pengambilan gambar longtake pada scene-scene tertentu, dalam masing-masing video musik. Video musik dengan menggunakan shot berdurasi panjang akan membawa penonton untuk mengikuti alur dalam video musik, seperti alur pada pergerakan kamera maupun pemain, sehingga penonton dapat memusatkan perhatiannya pada pergerakan kamera maupun pemain. Shot berdurasi panjang mampu memusatkan perhatian penonton melalui sebuah shot panjang tanpa adanya cutting.Kata kunci : penyutradaraan, video musik, shot berdurasi panjang, alur cerita
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2018 maharani .; eva sibagariang; rapael ginting
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.508 KB)

Abstract

Penyakit tidak menular telah menjadi penyebab utama kematian secara global pada ini. Prevalensi PTM yang terbanyak di Indonesia adalah hipertensi sebesar 9,5%. Kedua terbanyak yaitu PPOK sebesar 3,7% dan diikuti oleh diabetes mellitus sebesar 2,1%. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2016, distribusi Posbindu PTM untuk wilayah medan adalah sebanyak 137 posbindu yang tersebar di 39 wilayah kerja puskesmas. Puskesmas Glugur Darat merupakan puskesmas dengan jumlah posbindu sebanyak 6 Posbindu. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross Sectional. Populasi penelitian sebanyak 1262 orang, sampel adalah masyarakat yang berusia ³ 20 tahun berjumlah 90 orang. Metode analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil uji statistik menggunakan chi-square didapatkan ada pengaruh antara pekerjaan (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara pengetahuan (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara dukungan kader (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara dukungan keluarga (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, tidak terdapat pengaruh antara pendidikan (p=0,516) dan status kesehatan (p=0,010) dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Menurut uji regresi logistik pengetahuan kurang mempunyai nilai OR=1,16 kali berisiko tidak memanfaatkan Posbindu PTM. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pekerjaan, pengetahuan, dukungan kader, dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan Posbindu PTM dan tidak terdapat pengaruh antara pendidikan dan status kesehatan dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Masyrakat yang berpengetahuan kurang berisiko 1,16 kali tidak memanfaatkan Posbindu PTM