Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DERADIKALISASI ANAK DARI PELAKU AKSI TERORISME Adawiah, Rabiah Al
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2714

Abstract

Anak dari pelaku terorisme secara psikologis memiliki pengalaman yang dapat mengikuti jejak orang tuanya sebagai teroris. Selain karena bersentuhan dengan pemikiran radikal orang tuanya, dapat pula akibat dendam setelah menyaksikan perlakuan aparat kepolisian terhadap orang tua mereka. Persoalan lain yang dihadapi anak dari pelaku terorisme adalah beban psikis dan sosial akibat stigma dan diskriminasi dari masyarakat yang menyebabkan timbulnya isolasi sosial dan psikologis. Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pentingnya memberikan perhatian dan upaya perlindungan terhadap anak dari pelaku terorisme agar mampu pulih dari kondisi psikis yang dialaminya sehingga mampu mengikis dendam dan kebencian yang diwariskan orang tuanya, lepas dari jeratan terorisme, serta mendapatkan hak-haknya agar dapat hidup, berkembang, berpartisipasi dan menjadi generasi bangsa yang lebih baik. Penelitian ini lebih difokuskan pada upaya deradikalisasi terhadap anak dari pelaku terorisme, yaitu anak yang menjadi yatim piatu atau selamat dari aksi bom bunuh diri orang tuanya, maupun anak-anak dari pelaku terorisme yang mendekam di penjara. Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (literature review)dengan mengumpulkan berbagai informasi melalui kajian literatur, baik jurnal, buku, maupun sumber kepustakaan relevan lainnya. Berbagai informasi dari kajian literatur tersebut digunakan untuk menjelaskan suatu topik masalah dan solusi terhadap perlindungan anak dari pelaku terorisme melalui deradikalisasi, menawarkan model pendampingan, serta metode pendekatan yang dapat ditempuh dalam deradikalisasi.
Determination of Clove Extract Anesthetic Dosage in Transportation Activities of Carp (Cyprinus carpio) Supply Chain Malik, Andi Adam; Sahabuddin, Sahabuddin; Khairuddin, Khairuddin; Adawiah, Rabiah Al
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2021.010.01.6

Abstract

AbstractThis study aims to obtain the best dose of clove extract anesthetic in the transportation of carp (Cyprinus carpio) from suppliers to consumers in the supply chain of carp. Alive, healthy, and not defective carp from the Fish Seed Center with 3-5 cm size were used as objects in this study. Carp fish bag and 50 x 35 x 30 cm Styrofoam boxes were used as containers which were placed randomly during the delivery of carp. The study was conducted with four treatments of different clove extract levels, treatment A as a control (0 ppm), B (3.3 ppm), C (6.7 ppm), and D (10 ppm), with three replications each. The examination of the anesthetic condition of carp was carried out four times during transportation, at 0, 6, 12, and 24 hours. Analysis of Variance (ANOVA) was conducted to see the impact of the treatments, and then the Tukey test was carried out to see the differences between treatments. The analysis was carried out using SPSS version 21. The results showed that increasing the anesthetic dose of clove extract impacted the health condition and survival rate of the carp seedlings during transportation. The highest survival rate (85%) was achieved at a concentration of 6.7 ppm.Keywords: anesthesia dosage, clove extract, carp, the survival rate Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis anestesi ekstrak cengkeh terbaik dalam pengangkutan ikan karper (Cyprinus carpio) dari pemasok ke konsumen dalam rantai pasok ikan karper. Ikan karper yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah ikan karper dari Balai Benih Ikan dengan ukuran 3-5 cm, dalam keadaan hidup, sehat, dan tidak cacat. Kantong ikan karper dan Styrofoam berukuran 50 x 35 x 30 cm digunakan sebagai wadah selama pengiriman ikan karper dan penempatannya dilakukan secara acak. Penelitian dilakukan dengan 4 perlakuan kadar ekstrak cengkeh yang berbeda, yaitu A sebagai kontrol (0 ppm), B (3,3 ppm), C (6,7 ppm), dan D (10 ppm) dengan masing-masing 3 ulangan. Pemeriksaan kondisi anestesi pada ikan karper dilakukan 4 kali selama pengangkutan, yaitu 0, 6, 12, dan 24 jam. Analysis of Variance (ANOVA) dilakukan untuk melihat dampak dari perlakuan kemudian uji Tukey dilakukan untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Analisis dilakukan dengan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan dosis anestesi ekstrak cengkeh berdampak pada keadaan kesehatan dan sintasan ikan karper saat transportasi. Sintasan tertinggi (85%) dicapai pada konsentrasi 6,7 ppm.Kata kunci: dosis anestesi, ekstrak cengkeh, ikan karper, sintasan 
Perundungan Dunia Maya pada Anak: Tinjauan Fenomena dan Tren dalam Rentang 2016–2020 Adawiah, Rabiah Al; Eleanora, Fransiska Novita
Jurnal Aspirasi Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46807/aspirasi.v14i1.3065

Abstract

Cyberbullying has become a worrying phenomenon, especially among children. Increased use of the internet and social media among children may increase their risk of experiencing cyberbullying. In this study, the author raises the issue of the phenomenon of cyberbullying, its impact and prevention efforts on children. The purpose of this research is to provide education and preventive measures to protect children from cyberbullying. In this study, the authors used the library research method using secondary data obtained from KPAI, UNICEF, and other research published in the form of articles, journals or other references. The stages of the research started from selecting the topic, formulating the problem, analyzing it, and compiling the report. The results of this study indicate that cyberbullying is rife, especially on social media with children who are victims and perpetrators. This phenomenon has an impact physically, psychologically, and academically. The impact of cyberbullying is more harmful than traditional bullying because cyberbullying leaves a digital footprint that can be seen by everyone regardless of physical distance. Therefore, as a form of protection for children, efforts to prevent cyberbullying are necessary. Families and communities can provide education to children in using social media. In addition, the role of the legislature (DPR RI) is needed in providing adequate regulations, because regulations related to cyberbullying and its legal consequences have not been clearly regulated in the information and electronic transaction law or child protection law. AbstrakPerundungan dunia maya telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak-anak. Meningkatnya penggunaan internet dan media sosial di kalangan anak-anak dapat meningkatkan risiko mengalami perundungan dunia maya. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat masalah fenomena perundungan dunia maya, dampak, dan upaya pencegahannya pada anak. Adapun tujuan penelitian ini memberikan edukasi dan upaya preventif untuk melindungi anak dari perundungan dunia maya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari KPAI, UNICEF, serta penelitian lain yang dipublikasikan dalam bentuk artikel, jurnal, atau referensi lainnya. Tahapan penelitian dimulai dari pemilihan topik, perumusan masalah, analisis, dan penyusunan laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perundungan dunia maya marak terjadi terutama di media sosial dengan anak yang menjadi korban maupun pelakunya. Fenomena tersebut berdampak secara fisik, psikis, maupun akademik. Dampak perundungan dunia maya lebih berbahaya daripada perundungan tradisional karena perundungan dunia maya meninggalkan jejak digital yang dapat dilihat oleh semua orang tanpa dibatasi oleh jarak fisik. Oleh karena itu, sebagai bentuk perlindungan terhadap anak, perlu dilakukan upaya pencegahan perundungan dunia maya. Keluarga dan masyarakat dapat memberikan edukasi kepada anak dalam penggunaan media sosial. Selain itu, diperlukan peran lembaga legislatif (DPR RI) dalam menyediakan regulasi yang memadai, karena regulasi terkait perundungan dunia maya dan akibat hukumnya belum diatur secara jelas dalam undang-undang informasi dan transaksi elektronik maupun undang-undang perlindungan anak.