Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektifitas Perawatan Payudara (Breastcare) terhadap Produksi ASI pada Pasien Post Sectio Caesarea Suyanti, Suyanti; Karsiti, Karsiti; Ma'rifah, Atun Raudotul
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6369

Abstract

Sectio Caesarea adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengeluarkan janin dengan membuka dinding perut serta dinding Rahim ibu (Dyah et al, 2024). kurang dari separuh bayi di Indonesi disusui dalam satu jam pertama kehidupan (48.6%). Cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2022 tercatat hanya 67,69%. Masalah yang sering ditemukan pada ibu setelah melahirkan baik secara normal atau sectio caesarea biasanya adalah ketidakadekuatan suplai ASI. Breastcare adalah teknik merawat payudara yang bisa dilakukan ketika hamil atau setelah melahirkan yang bertujuan untuk melancarkan seta meningkatkan produksi ASI serta dapat menjaga kebersihan dan mengatasi bentuk putting susu yang masuk ke dalam atau inverted. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas breastcare terhadap produksi ASI pada pasien Post Sectio Caesarea di RS Wijayakusuma Purwokerto. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan pada dua pasien dengan dengan cara melakukan pengkajian untuk mengumpulkan data melalui teknik observasi dan wawancara yang dilanjutkan pembuatan asuhan keperawatan dengan memberikan intervensi perawatan payudara (breast care). Hasil: Implementasi yang diberikan oleh peneliti yaitu dengan memberikan terapi perawatan payudara (breastcare) selama 3 hari berurut-turut didapatkan hasil bahwa indikator kelancaran ASI meningkat. Kesimpulan: terdapat peningkatan indicator kelancaran ASI setelah dilakukan terapi perawatan payudara
Implementasi Terapi Dzikir Tasbih dan Tahlil untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Anggitha, Senja; Novitasari, Dwi; Ma'rifah, Atun Raudotul
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6485

Abstract

Isu kesehatan mental global terus menjadi perhatian serius pada tahun 2019, sebanyak 301 juta individu di seluruh dunia dilaporkan mengalami gangguan kecemasan, menjadikannya gangguan mental dengan prevalensi tertinggi secara global. Berdasarkan informasi dari WHO, kondisi ini memengaruhi sekitar 4% dari total penduduk dunia saat ini. Ironisnya, meskipun tersedia berbagai modalitas pengobatan, hanya sekitar 27,6% dari mereka yang menderita gangguan tersebut yang mendapatkan akses terhadap penanganan yang diperlukan. Jika tidak ditangani, kecemasan dapat berdampak negatif terhadap respon fisiologis seperti peningkatan nadi, tekanan darah, respirasi, dan aktivitas kelenjar. Salah satu metode non-farmakologis untuk mengatasi kecemasan, khususnya pada pasien pre operasi, adalah terapi dzikir. Dzikir dipercaya dapat menenangkan hati dan meningkatkan ketenangan spiritual dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai terapi dzikir dan mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien pre operasi menggunakan alat ukur APAIS. Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Purwokerto pada 27 Januari – 28 Februari, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Kriteria peserta yaitu berusia di atas 17 tahun, beragama Islam, sadar penuh (GCS 15), dan kooperatif. Metode dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diawali dengan pengisian pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Selanjutnya, peserta diberikan edukasi mengenai penerapan terapi dzikir tasbih dan tahlil selama 5 menit. Setelah itu, tingkat kecemasan peserta diidentifikasi menggunakan metode APAIS sebelum implementasi dilakukan. Kemudian, terapi dzikir tasbih dan tahlil dilaksanakan selama 10 menit, dan kegiatan diakhiri dengan evaluasi terhadap peserta. Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu adanya penurunan sebesar 5,27%. Sebelum implementasi, sebanyak 25 peserta mengalami cemas sedang (83,25%), setelah implementasi kecemasan peserta menurun menjadi cemas ringan sebanyak 26 peserta (86,58%).
Gambaran Kebutuhan Spiritual pada Pasien Kanker Serviks Karmilah, Karmilah; Utami, Tin; Ma'rifah, Atun Raudotul
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 4 (2024): Agustus 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i4.2950

Abstract

Kanker serviks merupakan penyakit yang terjadi di daerah organ reproduksi wanita yang terletak antara rahim dan lubang vagina. Kanker serviks dapat merubah sel-sel normal menjadi sel kanker yang berpengaruh terhadap psikis meliputi kecemasan, rasa malu, harga diri menurun, stres, marah, kesedihan, kekhawatiran, ketakutan akan masa depan dan kematian yang dimana kondisi tersebut dapat dicegah dengan pemberian kebutuhan akan spiritual atau religius pada pasien kanker serviks yaitu pengetahuan mengenai religious akan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui gambaran kebutuhan spiritual pada pasien kanker serviks di RSUD Banyumas. Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan rancangan cross sectional, penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 oktober 2021 – 15 agustus 2023 dan penetuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dengan hasil sebanyak 73 reponden. Instrument menggunakan kuisioner Spiritual Needs Questionnaire (SpNQ) dan di Analisa menggunakan Analisa univariat dengan hasil sebagian besar reponden berusia 45-59 tahun, sebagian besar berpendidikan dasar, sebagian berada di stadium 2 dan untuk kebutuhan spiritual pasien sebagianbesar berada pada kategori sedang.
Virtual Reality Untuk Penyintas Stroke: Tinjauan Sistematis Rehabilitasi Motorik, Kognitif, Dan Psikososial Hidayat, Anisa; Renata, Zetta Putra; Novitasari, Dwi; Ma'rifah, Atun Raudotul
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2025)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v4i1.1388

Abstract

Background: Stroke is a leading cause of long-term disability worldwide, resulting in motor, cognitive, and emotional impairments. Rehabilitation is a crucial aspect of post-stroke recovery, improving function and quality of life. In recent years, virtual reality (VR) has emerged as a complementary innovation to conventional therapy. This technology offers an interactive environment specific to rehabilitation tasks, stimulating neuroplasticity and increasing patient motivation during therapy. Numerous studies have shown that VR can provide engaging and adaptive therapeutic experiences tailored to individual needs, both for the recovery of motor function, balance, and psychosocial aspects. Commonly used VR platforms include Wii Fit, Xbox Kinect, immersive VR headsets, and systems integrated with exoskeletons. Various studies have shown that VR-based interventions improve motor function (Fugl-Meyer, ARAT), balance (BBS, TUG), and psychological well-being (decreased depression and increased motivation). However, the effectiveness of VR is still affected by heterogeneity in study designs, small sample sizes, and variations in outcome measures. Despite this, most patients report high levels of satisfaction and comfort during therapy. Therefore, further trials using standardized methods are needed to ensure the effectiveness and feasibility of implementing VR in interdisciplinary stroke nursing and rehabilitation practice.
Telenursing Dalam Perawatan Kanker: Tinjauan Literatur Sistematis Tentang Perawatan Suportif, Manajemen Gejala, Dan Hasil Pasien Putra Gibran, Arya Ramadhan; Widitiara, Soibah; Novitasari, Dwi; Ma'rifah, Atun Raudotul
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2025)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v4i1.1389

Abstract

Introduction: Cancer patients often experience complex, ongoing physical and psychosocial needs that extend beyond clinical treatment settings. Telenursing has emerged as a promising intervention to deliver continuous, patient-centered care through digital platforms. Objectives: This systematic review aims to evaluate the effectiveness of telenursing interventions in improving supportive care, symptom management, functional outcomes, satisfaction, and cost-efficiency in cancer care. Methods: This review followed PRISMA guidelines and included studies published between 2015 and 2025 from databases such as PubMed, Scopus, ProQuest, ScienceDirect, Wiley, and Jane Journal. Keywords included “telenursing,” “tele-nursing,” and “cancer,” using MeSH terms. A total of 38 studies were included after screening and quality appraisal using the Jadad scale for randomized controlled trials. Results: Telenursing interventions demonstrated significant benefits in reducing supportive care needs, especially in psychological, physical, and informational domains. Several studies reported improved symptom control, including pain, fatigue, and chemotherapy-induced side effects, as well as enhanced functional recovery in post-surgical patients. High levels of patient satisfaction and reduced healthcare utilization were noted, particularly in studies that incorporated structured, nurse-led follow-up and digital tools. Despite these promising outcomes, heterogeneity in study design and limited methodological rigor in some trials constrain the generalizability of results. Conclusion: Telenursing offers a feasible, cost-effective, and patient-centered approach to enhance cancer care across diverse populations and settings. Future research should prioritize high-quality trials, equity in digital access, and long-term outcomes to support sustainable integration into oncology nursing practice.