Nisrokha Nisrokha
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Teknik Mengembangkan Modul Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 5 No 2 (2015): 5 (2) Edisi Agustus 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.423 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang merupakan penelitian untuk menghasilkan suatu produk dalam bentuk modul Sejarah Pendidikan Islam agar dapat membantu siswa dalam mempelajari sejarah kursus Pendidikan Agama Islam. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengembangkan modul yang cocok untuk mempelajari kursus Sejarah Pendidikan Islam dalam meningkatkan kualitas hasil belajar. Modul ini dirancang untuk memungkinkan siswa untuk dapat mempelajari kursus Sejarah Pendidikan Islam secara mandiri dan konvensional. Dalam mengembangkan modul cara peneliti mengembangkan modul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan mengembangkan materi pelajaran menjadi bahan pengajaran modular Sejarah Pendidikan Islam.
Membongkar Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 6 No 1 (2016): 6 (1) Edisi Januari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.685 KB)

Abstract

Nama Lengkap Ibnu Miskawaih adalah Abu Ali Al Khazin Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ya’kub Miskawaih. Gelar lainnya adalah Al Khazin yang berarti bendaharawan, disebabkan pada masa Adhud Al Daulah dari Bani Buwaih ia memperoleh kepercayaan sebagai bendahara. Ibnu Miskawaih terkenal sebagai seorang pemikir muslim yang produktif, salah satunya adalah teori etika yang bersumber pada filsafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat islam dan pengalaman pribadi yang banyak dipengaruhi ajaran Plato dan Aristoteles serta Galen. Usaha Miskawaih adalah mempertemukan ajaran syariat islam dengan teori-teori etika dalam filsafat. Ibnu Miskawaih memberikan pengertian karakter (khuluk) adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Tujuan pendidikan akhlak yang dirumuskan oleh Ibnu Miskawaih adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga dapat mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna. Ibnu Miskawaih menyebutkan tiga hal pokok sebagai materi pendidikan akhlak yaitu Pertama, Materi-materi yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia, Kedua Materi-materi yang wajib bagi jiwa, Ketiga Materi-materi yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia.
Konsep Kurikulum Pendidikan Islam Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 7 No 1 (2017): 7 (1) Edisi Januari 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.748 KB)

Abstract

Tulisan ini menggali pemikiran tokoh Islam dalam dunia pendidikan, yakni Al-Ghozali dan Ibnu Miskawaih, berkaitan dengan pemikirannya tentang Kurikulum Pendidikan Islam dan relevansinya dengan pendidikan Islam saat ini. Pendekatan kajian dilakukan menggunakan metode kualitatif studi kepustakaan (Library Research). Hasil kajian menunjukkan bahwa konsep kurikulum Al-Ghazali dalam menyusun pelajaran lebih memberi perhatian khusus pada ilmu-ilmu agama dan etika sebagaimana yang di lakukannya terhadap ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Sedangkan Pemikiran Ibnu Miskawaih lebih menekankan pada pendidikan akhlak termasuk salah satunya yang mendasari konsepnya dalam bidang pendidikan.
Pemanfaatan Web dalam Model Problem Based Learning Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 8 No 1 (2018): 8 (1) Edisi Januari 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.538 KB)

Abstract

Sebuah studi secara umum akan lebih efektif ketika dilakukan melalui model pembelajaran yang mencakup informasi keluarga, ini karena model pemrosesan informasi menekankan pada tayangan seseorang dan bagaimana hal itu berdampak pada informasi. cara untuk memproses sebanyak ini kritik dilontarkan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan konsep / era informasi dan perkembangan teknologi mempengaruhi cara guru dalam menyajikan salah satu model pembelajaran konstruktivisme. Proses pembelajaran yang bersifat konstruktivis melihat bahwa belajar bukanlah pengetahuan pengetahuan dan transferaktivitas dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk membangun pengetahuan mereka, termasuk bagaimana menyelesaikan masalah dengan berbagai solusi. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang didasarkan pada mereka. Ada tuntutan yang membutuhkan investigasi otentik yang membutuhkan penyelesaian investigasi ke masalah yang sebenarnya ada.
Penilaian Otentik Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 8 No 2 (2018): 8 (2) Edisi Agustus 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.555 KB)

Abstract

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran sebagai suatu proses, mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), proses pembelajaran, dan hasil belajar. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan pada diri siswa. Oleh sebab itu, dalam penilaian hendaknya dilihat sejauh mana perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses pembelajaran. Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan instruksional, dapat diambil tindakan perbaikan pengajaran dan perbaikan kualitas siswa yang bersangkutan dengan cara melakukan perubahan dalam strategi pembelajaran, memberikan bimbingan pada siswa secara efektif atas kesulitan yang dihadapi, melengkapi saran prasarana yang mendukung terciptanya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan kondusif. Dengan kata lain, hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, tetapi juga guna melihat perubahan tingkah laku siswa, dan juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses pembelajaran yang lebih baik.
Desain Teknologi Cetak Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 9 No 1 (2019): 9 (1) Edisi Januari 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.787 KB)

Abstract

Pengembangan adalah salah satu domain dari teknologi pembelajaran yang berfungsi sebagai proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Definisi ini lebih mengacu pada pengembangan dalam bentuk fisik setelah melalui proses desain ini untuk memudahkan proses penyampaian materi pengajaran kepada peserta didik. Salah satu domain pengembangan adalah pengembangan teknologi cetak, hasil teknologi cetak memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam mengembangkan teknologi cetak ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain atau mendesain sesuai dengan kelompok umur. Hasil pengembangan teknologi cetak bisa dalam bentuk bahan ajar, modul, komik dan poster.
Difusi Inovasi dalam Teknologi Pendidikan Nisrokha Nisrokha
Madaniyah Vol 10 No 2 (2020): 10 (2) Edisi Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.369 KB)

Abstract

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses yang diatur dan disusun sedemikian rupa sesuai langkah-langkah tertentu sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan dan kompetensi dasar dapat dicapai secara efektif. Oleh karena itu, seorang guru yang profesional harus mampu menjadi inovator dan adaptor dari hasil inovasi agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna dan efektif. Teknologi difusi inovasi pembelajaran yang tepat dan efektif akan sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik untuk membantu proses pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang andal. Konsep inovasi, difusi, dan difusi inovasi bukanlah hal baru. Keberanian untuk bertindak membuat sebuah inovasi tidak pernah berhenti meskipun hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Difusi dan inovasi dibutuhkan tidak hanya di bidang teknologi, tetapi di segala bidang termasuk pendidikan. Difusi pendidikan diterapkan di berbagai jenjang pendidikan serta di setiap komponen sistem pendidikan.
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT K.H. AHMAD DAHLAN Yuliana Hermawanti; Nisrokha Nisrokha; wahyudin wahyudin
Promis Vol 1 No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.271 KB) | DOI: 10.58410/promis.v1i1.161

Abstract

Penelitaian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan Islam menurut K.H. Ahmad Dahlan dan mengetahui relevansi konsep pendidikan Islam menurut K.H. Ahmad Dahlan dengan konsep pendidikan Islam pada zaman sekarang. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dan jenis penelitian Kepustakaan (Library Research). Dengan teknik pengumpulan data dokumenter yaitu penggalian bahan-bahan pustaka yang kohoren dengan objek pembahasan yang dimaksud. Sedangkan analisis data yang dipakai dengan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep pendidikan Islam menurut KH Ahmad Dahlan adalah pendidikan yang mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dengan agama, menjaga keseimbangan, bercorak intelektual, moral dan religius. Hal tersebut terperinci kedalam tiga aspek yang meliputi: 1) tujuan pendidikan, 2) materi atau kurikulum pendidikan Islam, 3) metode atau teknik pengajaran. 4) kurikulum yang di kembangkan. Kemudian Relevansi Konsep Pendidikan Islam Menurut KH. Ahmad Dahlan Dengan Tujuan Pendidikan Nasional adalah: bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Materi pendidikan yang K.H. Ahmad Dahlan gunakan ialah pendidikan moral, pendidikan individu, dan sosial. Sehingga mampu mencetak generani penerus bangsa yang taqwa, beriman dan berwawasan luas.