Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA YANG MENGALAMI DIMENSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA Astuti, Andriani Mei; Probowati, Rovica; Firdaus, Insanul; Fadhilla, Fadhilla
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/986abq12

Abstract

Pengaruh proses menua menimbulkan berbagai masalah baik secara dari fisik, biologis maupun mental. Demensia merupakan suatu kondisi klinis yang ditandai dengan menurunnya daya ingat, intelektualitas, dan emosi sehingga mengakibatkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Salah satu upaya untuk menghambat penurunan fungsi kognitif akibat penuaan dan sebagai bentuk stimulasi untuk meningkatkan kapasitas otak adalah melalui latihan senam otak yang merupakan serangkaian latihan kognitif yang dirancang khusus untuk menstimulasi otak, meningkatkan fungsi kognitif, dan menjaga kekuatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia penderita demensia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasy experimental with one group pre-post test design. Subjek dalam studi kasus ini adalah lansia yang tinggal di di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Data dikumpulkan dengan lembar observasi MMSE, kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik paired samples T test. Hasil uji statistik diperoleh nilai rerata pre-test 2,00 dan post-test 1,47, simpangan baku pre-test 0,535 dan post-test 0,743, serta jumlah responden pre-test dan post-test sebanyak 15 orang. Nilai P sebesar 0,001. Hasil uji t-test berpasangan diperoleh nilai p sebesar 0,005 (<? 0,000). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan senam otak dapat meningkatkan kemampuan kognitif, kegiatan akan menstimulasi faktor tropik dan neuronal growth yang kemungkinan menghambat penurunan fungsi kogntif pada lansia dengan demensia.
Pengaruh Penerapan Self Management Dietary Behaviors (SMDB) Pada Mahasiswa Baru Terhadap Tingkat Stress dan Pola Makan Sehat Astuti, Andriani Mei; Firdaus, Insanul; Fadhilla, Fadhilla; Nuzulla, Firdausi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.12580

Abstract

Masa kuliah merupakan fase krusial dalam pembentukan kebiasaan makan yang akan terbawa hingga dewasa. Mahasiswa sering dihadapkan pada pola makan tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji, rendah buah dan sayur, dan tinggi gula/lemak. Data WHO (2024) menyebutkan bahwa 45–55% mahasiswa di Asia Tenggara memiliki perilaku diet yang buruk, sedangkan Riskesdas (2023) menemukan lebih dari 40% remaja di Indonesia tidak memenuhi anjuran konsumsi buah dan sayur. Pola makan tidak sehat dan tingginya tingkat stres dapat meningkatkan risiko penyakit kronis di usia muda. Pendekatan Self-Management Dietary Behaviors (SMDB) dalam penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh self management dietary behaviour (SMDB) pada  mahasiswa baru terhadap tingkat stress dan pola makan. Metode penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan desain cross-sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) dan Healthy Eating Index (HEI) untuk menilai pola makan dan SMDB yang telah tervalidasi. Analisis statistic menggunakan uji Chi-Square dengan signifikansi 0,05. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan dengan SMDB (p = 0,002), di mana mahasiswa dengan SMDB sedang hingga tinggi cenderung memiliki pola makan lebih sehat, sedangkan pola makan buruk lebih banyak ditemukan pada mahasiswa dengan SMDB rendah. Temuan ini menegaskan bahwa kemampuan perencanaan, monitoring, dan kontrol diri berperan penting dalam membentuk pola makan sehat. Penelitian ini memberikan implikasi bagi dunia keperawatan untuk mengembangkan intervensi edukatif berbasis self-management guna meningkatkan perilaku makan sehat pada mahasiswa baru.