Prevalensi kejadian infeksi saluran kemih (ISK) di Indonesia cukuptinggi pada pediatri. Kondisi ini menjadi perhatian bagi klinisi terutama farmasisdalam menangani pengobatan ISK pada pediatri. Pengobatan ISK pada pediatrimenggunakan terapi antibiotik seperti seftriakson dan sefotaksim. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui penggunaan rata-rata dosis penggunaan, lama pemakaian dan frekuensi penggunaan antibiotik/hari; serta membandingkan efektivitas antara seftriakson dan sefotaksim berdasarkan penurunan jumlahleukosit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancanganstudi potong lintang, dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling,analisis statistik dilakukan untuk mengetahui perbandingan penggunaanseftriakson dan sefotaksim terhadap penurunan jumlah leukosit, dilakukan denganSPSS menggunakan Independent Simple T-test. Berdasarkan rata-rata pemakaiandosis pada seftriakson 1.127,75 mg dan sefotaksim 1.330,5 mg. Rata-rata lamapemakaian seftriakson 3,35 hari dan sefotaksim 5 hari. Rata-rata frekuensipenggunaan antibiotik seftriakson 1,35 kali dan sefotaksim 2,5 kali. Hasil analisisstatistik menunjukkan bahwa seftriakson lebih efektif dibandingkan dengansefotaksim (p<0,05) dalam menurunkan leukosit pada pediatri. Kesimpulan daripenelitian ini adalah penggunaan seftriakson lebih efektif dalam penyembuhanISK pada pediatri dibandingkan dengan sefotaksim.Kata kunci: ISK, Seftriakson, Sefotaksim, Leukosit, Efektivitas