Ratnaningsih .
Laboratory of Physical & Thermal Propertis, Post Harvest and Mechanization Section, Indonesia Legume and Tuber Crops Research Institute (ILETRI)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FOTOKATALISIS ORGANIK KMnO 4 , SURFAKTAN DAN AMONIAK DALAM INLET WADUK MUARA BARU, JAKARTA UTARA, MENGGUNAKAN SINAR UV DENGAN KATALISATOR TiO 2 0,1% Lindu, Muhammad; ., Ratnaningsih; Ardyarini Sekartaji, Putri
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan studi fotokatalisis terhadap sumber air sungai yang memasuki Waduk Pluit, Muara Baru, Jakarta Utara, yang akan digunakan sebagai sumber air baku air bersih. Terpantau nilai surfaktan, organik KMnO 4 , dan amoniak tinggi berkisar masing-masing 1.8 mg/L, 54 mg/L, dan 1.11 mg/L. Berdasarkan Permenkes Air Bersih No. 416/MENKES/PER/1X/1990, bahwa penggunaan langsung sumber air tersebut sebagai air baku menggunakan metode konvensional, seperti koagulasi, flokulasi dan sedimentasi berpotensi menghasilkan air olahan yang tidak sesuai dengan baku mutu air bersih. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan studi fotokatalisis untuk menurunkan kadar-kadar berlebih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan selama bulan Agustus 2011 hingga September 2011. Penelitian dilakukan dalam reaktor batch dengan ukuran 30x20 cm, menggunakan lampu UV-C 15 watt x 2, dan TiO 2 berupa suspensi. Selama percobaan air di suplai udara dengan aerator 220v/100v 18 watt. Studi dilakukan untuk mengetahui pengaruh fotokatalisis sebagai fungsi volume reaktor dan waktu, variasi volume 2-6 liter dan waktu fotokatalisis 0, 5, 15, 30, 45 dan 60 menit dan pengambilan sampel 10 kali. Dari hasil penelitian bahwa volume fotokatalisis yang terbaik adalah 3 liter untuk penurunan kadar organik KMnO 4 dan 4 liter untuk surfaktan dengan efisiensi penyisihan berkisar antara 6.1%-14.8% organik dan 59.8%-87.2% surfaktan, pada waktu fotokatalisis 60 menit. Penurunan kadar organik cenderung mengalami penurunan tetapi fluktuatif. Penurunan kadar surfaktan berbanding lurus dengan waktu. Persamaan kecepatan reaksi untuk surfaktan lebih cenderung pada orde satu dengan konstanta kecepatan reaksi 0,027; 0,023; 0,017; 0,029; 0,02. Sebaliknya pengaruh fotokatalisis terhadap amoniak cenderung meningkatkan kadar amoniak, hal ini diakibatkan adanya reaksi fotoreduksi. Nilai awal amoniak 1.16 mg/L menjadi 4.93 mg/L pada volume reaktor 4 liter, selama 60 menit. Pengaruh waktu terhadap amoniak, pada awal 5 menit pertama kadar amoniak meningkat, setelah itu terjadi penurunan yang cenderung fluktuatif. Kata kunci : fotokatalitik, senyawa organik, amoniak, surfaktan, efisiensi
PERENCANAAN PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN TANGERANG, KOTA TANGERANG ., Ratnaningsih; Purwaningrum, Pramiati; Pusparani, Amelia
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 5, No 6 (2011)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Tangerang mempunyai luas wilayah sekitar 1.578,5 Ha, dengan jumlah penduduk sebesar 148.771 jiwa, Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, total timbulan sampah di Kecamatan Tangerang pada tahun 2010 sebesar 333,25 m 3 /hari dan yang terangkut sebesar 239,94 m 3 /hari, sehingga tingkat pelayanan di Kecamatan Tangerang sebesar 72%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan suatu sistem pengumpulan dan pengangkutan sampah yang lebih efektif dan efisien dengan mencari alternatif dari sistem pengelolaan sampah. Terdapat 2 alternatif yang direncanakan untuk pengelolaan sampah. Alternatif I, yaitu dengan menghitung dump truck sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Sedangkan, alternatif II dengan perubahan jalur angkut dan pembangunan TPST. Periode perencanaan direncanakan untuk 10 tahun mendatang hingga tahun 2020 yang dibagi dalam 2 (dua) tahap, yaitu Tahap I (Tahun 2014) tingkat pelayanan 76% dan Tahap II (Tahun 2019) tingkat pelayanan menjadi 83%. Pemilahan direncanakan dilakukan di sumber dengan membedakan sampah organik dan anorganik. Pola pengumpulan sampah untuk permukiman dengan rumah permanen kategori A menggunakan pola individual langsung dan pola individual tidak langsung. Untuk permukiman dengan rumah permanen kategori B dan permanen kategori C menggunakan pola komunal tidak langsung dan pola individual tidak langsung. Untuk non permukiman menggunakan pola individual langsung. Pengangkutan sampah berdasarkan jalur jalan armada yang sudah ditentukan. Sampah yang telah terkumpul dari pola individual langsung maupun pola individual tidak langsung dibawa ke TPA Rawa Kucing. Pada perencanaan ini direncanakan pembangunan TPST untuk pengolahan sampah. Pembangunan TPST tersebut berlokasi di Kelurahan Cikokol, dikarenakan masih adanya lahan kosong untuk tempat pengolahan. Sampah yang akan diolah di TPST sebesar 40% dari total timbulan sampah. Tujuan Pembangunan TPST ini juga berupaya mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Rawa Kucing di Kecamatan Tangerang.Keywords:  waste, collection, transportation, TPST