Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRINSIP SECUKUPNYA MENGENDALIKAN PERILAKU KONSUMTIF KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA PADA NOVEL KELUARGA CEMARA 1 Prabaningrum, Dyah; Khasanah, Sofia Nur; Tyaskyesti, Swarinda
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2019): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tren konsumtivisme sangat mungkin mempengaruhi penurunan tingkat kebahagian masyarakat. Menurut Cronk (1996) konsumerisme menawarkan kesenangan ego sesaat untuk mereka yang mampu meraih kemewahan, dan menawarkan frustasi bagi mereka yang tidak mampu. Oleh karena itu, masyarakat perlu mendapatkan alternatif sebagai pendidikan karakter untuk mengendalikan perilaku konsumtifnya agar mencapai kebahagiaan. Pendidikan karakter yang demikian dapat dimediumkan dalam bentuk karya sastra. Artikel ini mengkaji tokoh dan penokohan anggota keluarga Cemara yang menerapkan prinsip secukupnya mengendalikan perilaku konsumtif dalam novel Keluarga Cemara 1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode psikologi sastra. Hasil dari penelitian ini adalah prinsip secukupnya anggota keluarga cemara tercermin pada sikap yang mendahulukan prioritas dan mencukupkan diri pada hal yang ada. Consumerism nowadays may be a big factor which affect the decrease of happiness. According to Cronk (1996) consumerism brings pleasure to them who can always get things, while it causes stressfull to them who can't. Therefore, people in society nowadays need to get some character education alternatives to manage their consumtive behavior so that happiness can be achieved. One of character education alternatives is education through literacy. This article analyze Keluarga Cemara's figures and their character within novel. We analyze using "sacukupe" concept from Ki Ageng Suryomentaram to manage consumtive behavior in Keluarga Cemara 1 Novel. The method in this current study is using psychology of literacy. The result found that "sacukupe" concept is determined in the attitude of priority first and accept the thing they have had with gratitude.
Kelekatan Sebagai Strategi Pola Asuh dalam Novel Sabtu Bersama Bapak Prabaningrum, Dyah; Priswati, Rahayu; Zairoturaudloh, Sheila; Tyaskyesti, Swarinda
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i3.51973

Abstract

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Efita Santy (Akbar, 2020) mengatakan hampir seluruh kasus kenakalan remaja dikarenakan kurangnya perhatian orang tua. Setali dengan hal tersebut, keluarga merupakan media sosialiasi yang memiliki peran utama bagi seorang anak. Peran tersebut yang menjadikan orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anak, baik perkembangkan fisik, mental, watak, tingkah laku, maupun pendidikan anak. Pola kelekatan atau attachment menjadi salah satu stratregi yang mendukung pola asuh terhadap anak. Pola asuh yang baik dapat terinspirasi dari mana saja, salah satunya novel. Dengan kekuatan komunikatif dan perseberannya yang luas, novel dapat menjadi bacaan ringan yang bermanfaat untuk membangun pola asuh orang tua Indonesia agar lebih baik. Meskipun imajinatif, novel perlu didudukkan sebagai teks yang kontemplatif. Ia mampu menjadi pembangun mentalitas pembacanya. Novel Sabtu Bersama Bapak bercerita tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih dan tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian berjudul “Kelekatan sebagai Strategi Pola Asuh anak dalam Novel Sabtu Bersama Bapak: Kajian Psikologi Sastra”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemikiran-pemikiran tokoh yang memperlihatkan pola asuh terhadap anak sebagai bentuk kelekatan yang tercermin dalam novel Sabtu Bersama Bapak dengan menggunakan kajian psikologi sastra. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah upaya konservasi moral yang dipantik dari gerakan literasi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeutika. Hasil penetian menunjukkan bahwa novel ini banyak menunjukkan contoh dan efek ketika orang tua mengunakan kelekatan sebagai strategi pola asuh.
Portrait Resilience of Victims of Violence Sexual in the Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam Prabaningrum, Dyah; Pristiwati, Rahayu; PYU, Asep; Tyaskyesti, Swarinda
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 11, No 1 (2025): CaLLs, June 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v11i1.19684

Abstract

Throughout 2021-2024, cases of sexual violence against women have increased. The impact of violence on victims tends to be traumatic. Trauma can hinder selfdevelopment, so it needs to be overcome either by the individual's own efforts or professional assistance to have the ability to recover (resilience). Efforts to prevent sexual violence and handle post-violence victims can use literary education alternatives. Literary works can affect the inner psychology of humans. This will encourage humans as connoisseurs of literary works to be motivated to imitate something contained in them. The novel The Crying Woman To Bulan Hitam is one of the literary works that tells the true story of a woman victim of sexual violence who can find resilience. The study of this novel uses the hermeneutic method to analyze the data. This research is expected to provide a discourse on the resilience of victims of sexual violence. The results obtained from this study are that the novel Perempuan who Cried on the Black Moon neatly describes the process towards resilience, which is represented by the character Magi Diela, which includes two factors, namely I have and I am.