Tarsim .
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG SPIRULINA PADA PAKAN BUATAN TERHADAP INTENSITAS WARNA IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Noviyanti, Karina; ., Tarsim; Maharani, Henny Wijayanti
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.34 KB)

Abstract

Ikan mas koki merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati karena bentuk tubuh dan warna yang dimilikinya. Karotenoid merupakan komponen alami utama pembentuk pigmen warna yang memberikan pengaruh cukup baik pada warna oranye pada ikan mas koki (Carassius auratus). Salah satu sumber karotenoid terdapat pada tepung spirulina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung spirulina dalam pakan terhadap intensitas warna ikan mas koki. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan (penambahan tepung spirulina sebanyak 0%, 0,3%, 0,6%, 0,9%, dan 1,2% dalam pakan buatan). Penelitian ini menggunakan ikan mas koki berukuran ±5 cm yang dipelihara di akuarium berukuran 50x40x40 cm3. Parameter dalam penelitian meliputi intensitas warna, pH, suhu dan DO. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung spirulina sebanyak 1,2 gram memberikan pengaruh terbaik terhadap intensitas warna ikan mas koki (Carassius auratus).
PENGARUH JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) YANG TERINFEKSI VIRAL NERVOUS NECROSIS SECARA BUATAN Novisa, Ely; ., Tarsim; Harpeni, Esti
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.819 KB)

Abstract

Infeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) pada kakap putih (Lates calcarifer) dapat menyebabkan kerusakan saraf sentral sehingga menimbulkan kematian massal sampai 100% dalam waktu singkat. Salah satu penanganan terhadap penyakit tersebut dengan meningkatkan sistem imun kakap putih. Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan tanaman yang dapat dijadikan bahan imunostimulan. Imunostimulan dapat meningatkan kekebalan natural dan adaptif pada ikan sehingga dapat dijadikan alternatif cara dalam upaya perlindungan terhadap serangan penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jintan hitam terhadap histopatologis organ kakap putih yang diuji tantang VNN. Kakap putih dimasukkan ke dalam 4 bak pemeliharaan dengan 4 perlakuan dosis jintan hitam. Perlakuan A merupakan perlakuan dengan penambahan jintan hitam 0 g/kg pakan, perlakuan B penambahan jintan hitam 25 g/kg pakan, perlakuan C penambahan jintan hitam 50 g/kg pakan dan perlakuan D penambahan jintan hitam 75g/kg pakan. Perlakuan diterapkan selama 44 hari, pada hari ke-37 dilakukan uji tantang dengan menyuntikkan isolat VNN ke tubuh kakap putih secara intra peritoneal dengan dosis 0,1 ml/ekor. Hasil analisis preparat histopatologis organ otak dan mata kakap putih perlakuan A ditemukan kerusakan patologis berupa inclusion body, hipertropi, vakuola dan nekrosis. Sedangkan pada perlakuan B, C dan D tidak ditemukan kerusakan patologis. Hasil tersebut membuktikan bahwa dengan penambahan jintan hitam dapat mencegah kerusakan patologis akibat infeksi VNN. Perlakuan B merupakan dosis jintan hitam yang optimal untuk mencegah kerusakan jaringan akibat infeksi VNN. Penambahan jintan hitam dalam pakan dapat meningkatkan imunitas kakap putih sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan akibat infeksi VNN.
PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA Savitri, Anggun; Hasani, Qadar; ., Tarsim
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.079 KB)

Abstract

Ikan patin membutuhkan pakan dengan kandungan protein 28-30%, dan Feeding rate berkisar antara 2–5% perhari. Namun keseluhuran pakan yang diberikan hanya 25% dikonversi sebagai biomasa dan sisanya terbuang sebagai limbah (amoniak dan feses). Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas air sehingga pertumbuhan ikan terganggu. Bioflok salah satu alternatif mengatasi masalah kualitas air. Dengan memanfaatkan kemampuan bakteri heterotrof untuk memanfaatkan limbah dalam air budidaya diubah menjadi pakan alami tambahan yang bermanfaat sebagai sumber energi dan meningkatkan pertumbuhan ikan. Perbedaan jumlah pakan yang diberikan diduga mengakibatkan perbedaan jumlah kepadatan bioflok dalam suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Feeding Rate yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan patin siam yang dipelihara dalam sistem bioflok. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan dengan FR yang berbeda (1%, 3%, 5%, 5% + non bioflok). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian FR yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan ikanpatin siam. Pertumbuhan ikan tertinggi ditunjukkan pada pemeliharaan dengan menggunakan sistem bioflok pada FR 5% dan pertumbuhan ikan terendah diperoleh