The Batik Lasem industry, known for its rich cultural heritage, faces significant challenges in achieving sustainability amidst increasing environmental concerns and global market competition. This study aims to evaluate the implementation of Green Supply Chain Management (GSCM) to enhance Green Process Innovation Performance in Batik Lasem MSMEs. Using a mixed-method approach, the research collected data from 100 MSMEs in Rembang, Central Java, combining quantitative surveys and qualitative interviews to gain comprehensive insights. The findings indicate that GSCM significantly reduces waste, optimizes resource utilization, and minimizes environmental impact, thus improving operational efficiency and competitiveness. Key components such as green purchasing, waste reduction, and eco-friendly manufacturing processes emerged as critical drivers of innovation. Moreover, the study highlights the importance of stakeholder collaboration, digital transformation, and policy support in fostering long-term sustainability. The paper concludes that effective GSCM practices not only enhance the financial performance of MSMEs but also strengthen their market position by meeting the growing demand for environmentally responsible products. This research provides practical recommendations for MSMEs seeking to balance economic growth with environmental responsibility, promoting resilience in an increasingly competitive global marketplace. Industri Batik Lasem, yang dikenal dengan warisan budayanya yang kaya, menghadapi tantangan yang signifikan dalam mencapai keberlanjutan di tengah meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan persaingan pasar global. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Green Supply Chain Management (GSCM) untuk meningkatkan Kinerja Inovasi Proses Hijau di UMKM Batik Lasem. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengumpulkan data dari 100 UMKM di Rembang, Jawa Tengah, dengan menggabungkan survei kuantitatif dan wawancara kualitatif untuk mendapatkan wawasan yang komprehensif. Temuan menunjukkan bahwa GSCM secara signifikan mengurangi limbah, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan meminimalkan dampak lingkungan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Komponen-komponen utama seperti pembelian ramah lingkungan, pengurangan limbah, dan proses manufaktur yang ramah lingkungan muncul sebagai pendorong inovasi yang sangat penting. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan, transformasi digital, dan dukungan kebijakan dalam mendorong keberlanjutan jangka panjang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik-praktik GSCM yang efektif tidak hanya meningkatkan kinerja keuangan UMKM, tetapi juga memperkuat posisi mereka di pasar dengan memenuhi permintaan yang terus meningkat akan produk yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi UMKM yang ingin menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab terhadap lingkungan, serta mendorong ketahanan di pasar global yang semakin kompetitif.