Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINJAUAN PEMISAH ARAH PERMANEN TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN K.L. YOS SUDARSO MEDAN Rivai, Syafriman; Lubis, Nanda Hafiz Pratama
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/alulum.v12i1.630

Abstract

Jalan K.L. Yos Sudarso merupakan jalan yang cukup vital dengan tipe jalan 4 lajur 2 arah, dimana hanya sebagian jalan yang menggunakan median (pemisah jalan permanen). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa arus lalu lintas pada jalan K.L Yos Sudarso setelah adanya pemisah arah, sehingga dapat diketahui seberapa besarnya pengaruh pemisah arah terhadap kapasitas jalan yang sesungguhnya. Metode yang digunakan adalah metode observasi (mengadakan pengamatan secara langsung ke lapangan).dan metode deskriptif (mengumpulkan bahan, studi literatur yang berhubungan dengan pengaruh median terhadap arus lalu lintas). Hasil dari penelitian ini volume kendaraan rata-rata tertinggi yang terjadi di jalan K.L. Yos Sudarso adalah pada hari Selasa sebesar 2696 smp/jam (lihat pada grafik tingkat arus lalu lintas). Kapasitas ruas Jalan K.L Yos Sudarso sebesar 44063 smp/jam sampai dengan 44748 smp/jam. Besar kecilnya kapasitas jalan K.L Yos Sudarso dipengaruhi oleh faktor pemisah arah jalan dan kelas hambatan samping. Aktifitas hambatan samping yang terjadi di jalan K.L Yos Sudarso dalam penelitian tersebut digolongkan dalam kelas tinggi (High,H) dengan rata-rata kejadian sebesar 806 kejadian perbobot/hari dengan kecepatan arus bebas rata-rata 44,42 km/jam dan kejadian tertinggi sebesar 1006 kejadian perbobot/jam terjadi pada hari Selasa dalam kelas hambatan samping (Very High,H). Faktor yang paling dominan mempengaruhi terjadinya hambatan samping adalah kendaraan lambat (SMV). Pengaruh dari hambatan samping menyebabkan nilai derajat kejenuhan (DS) yang dihasilkan masih dapat diterima, yaitu tidak melebihi 0,75 (MKJI,1997) dengan nilai berkisar antara 0,26 - 0,37.