Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRINSIP BISNIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI ISLAM Azazy, Yusup; Rusmani, Rusmani
Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 5 No. 2 (2018): July
Publisher : Department of Sharia Economic Law, Faculty Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/am.v5i2.5169

Abstract

ABSTRACTHuman life can not be separated from the need when the need to dominate the economic role is crucial in meeting the needs. One of the economic activities to meet the needs of human life is to do business. Not a few people when running a business that is mired in the abyss prohibition, doubtful even collapse. Therefore, the Qur'an (Islamic Economic Law) offers some of the business concept is the concept of an-taradhin, do not do business since Friday call to prayer echoed through the Friday prayers finished, anti-usury, anti-hoarding, self-owned goods , does not contain elements gharar, do not contain elements of deception, ridak buying and selling hashat (lottery), not buying and selling mulamasah (by touching) and goods yangdijual unclean. So that businesses in Islam would appear the characteristics of not only benefit the material alone, but the essential advantage that ukhrawi. Basic business law in Islam is the Qur'an, al-Hadith and Shariah Economic Law Compilation. The benefits when doing business in accordance with Islamic rules will bring benefits worth blessing. In addition, stakeholders associated with this business will not be harmed harmed.
PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN HUKUM BAGI PELAKU HOME INDUSTRY BERBASIS EKONOMI KREATIF DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN EKONOMI DESA Pelita, Bobang Noorisnan; Rusmani, Rusmani
YUSTISI Vol 12 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v12i3.21551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kemakmuran masyarakat desa menjadi salah satu tujuan fundamental pembentukan pemerintahan desa. Untuk mewujudkannya, kemandirian dan ketahanan ekonomi masyarakat desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat harus dikembangkan secara nyata guna memberikan dampak kesejahteraan yang berkelanjutan. Hal ini memerlukan sinergi dan dukungan aktif dari pemerintah desa setempat. Mayoritas penduduk di wilayah ini bergerak dalam industri rumahan (home industri) seperti produksi benang jahit, cotton bud, kain kassa, kapas kecantikan, dan produk sejenis. Pada masa pandemi, sektor ini menghadapi tantangan kompleks akibat ketergantungan pada pola konvensional seperti transaksi tatap muka langsung antara produsen dan konsumen yang rentan terhadap disrupsi. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan kajian mendalam untuk membangun sinergi pengelolaan dan pembangunan desa yang berdaya saing, mandiri, serta tangguh dalam mengembangkan usaha berbasis home industri dan ekonomi kreatif. Dampak pandemi COVID-19 terhadap keberlangsungan usaha menegaskan perlunya penguatan pemahaman masyarakat dalam adaptasi teknologi, agar mampu bertahan di tengah tantangan pandemi dan pascapandemi melalui transformasi model bisnis. Transformasi digital yang dipicu pandemi menjadi penentu ketahanan ekonomi home industry desa di Kabupaten Bandung, memerlukan sinergi perlindungan dan pemberdayaan hukum berbasis kolaborasi untuk implementasi kebijakan di tingkat desa. Kata Kunci : Ekonomi Kreatif, Home Industry, Pandemi
PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN HUKUM BAGI PELAKU HOME INDUSTRY BERBASIS EKONOMI KREATIF DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN EKONOMI DESA Pelita, Bobang Noorisnan; Rusmani, Rusmani
YUSTISI Vol 12 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v12i3.21551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kemakmuran masyarakat desa menjadi salah satu tujuan fundamental pembentukan pemerintahan desa. Untuk mewujudkannya, kemandirian dan ketahanan ekonomi masyarakat desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat harus dikembangkan secara nyata guna memberikan dampak kesejahteraan yang berkelanjutan. Hal ini memerlukan sinergi dan dukungan aktif dari pemerintah desa setempat. Mayoritas penduduk di wilayah ini bergerak dalam industri rumahan (home industri) seperti produksi benang jahit, cotton bud, kain kassa, kapas kecantikan, dan produk sejenis. Pada masa pandemi, sektor ini menghadapi tantangan kompleks akibat ketergantungan pada pola konvensional seperti transaksi tatap muka langsung antara produsen dan konsumen yang rentan terhadap disrupsi. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan kajian mendalam untuk membangun sinergi pengelolaan dan pembangunan desa yang berdaya saing, mandiri, serta tangguh dalam mengembangkan usaha berbasis home industri dan ekonomi kreatif. Dampak pandemi COVID-19 terhadap keberlangsungan usaha menegaskan perlunya penguatan pemahaman masyarakat dalam adaptasi teknologi, agar mampu bertahan di tengah tantangan pandemi dan pascapandemi melalui transformasi model bisnis. Transformasi digital yang dipicu pandemi menjadi penentu ketahanan ekonomi home industry desa di Kabupaten Bandung, memerlukan sinergi perlindungan dan pemberdayaan hukum berbasis kolaborasi untuk implementasi kebijakan di tingkat desa. Kata Kunci : Ekonomi Kreatif, Home Industry, Pandemi