Rahadian, Didit
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENAMPILAN GALUR HARAPAN KEDELAI TOLERAN KEKERINGAN DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT Haryati, Yati; Rahadian, Didit
Agrin Vol 16, No 1 (2012): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2012.16.1.130

Abstract

Potensi lahan untuk pengembangan kedelai cukup luas namun menghadapi kendala terutama pada musimkemarau dalam penyediaan kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman, sehingga menyebabkan kekeringan yangberakibat pada rendahnya produksi kedelai. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu dikembangkan varietaskedelai yang tahan terhadap cekaman kekeringan (toleran kekeringan). Oleh karena itu kombinasi perakitanvarietas unggul baru yang toleran kekeringan dan efisiensi pengelolaan air merupakan upaya/pendekatan yangpotensial untuk menekan penurunan hasil biji kedelai. Pengkajian dilakukan di Desa Cinunuk Tengah,Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut dengan menanam galur-galur harapan kedelai hasil rakitan Balitkabidengan menanam 10 galur harapan kedelai termasuk 2 varietas pembanding (GHK 1, GHK 2, GHK 3, GHK 4,GHK 5, GHK 6, GHK 7, GHK 8, GHK 9, GHK 10, Varietas Wilis dan Tidar). Pengkajian dirancangmenggunakan rancangan acak kelompok, galur harapan yang akan diuji sebanyak 10 galur harapan sebagaiperlakuan (galur hasil rakitan Balitkabi) dan 2 varietas sebagai pembanding dan diulang tiga kali dengan ukuranpetak 4 x 5 m. Pemberian pupuk organik (dosis 2 t/ha) dan pupuk an organik (Urea 50 kg/ha, SP-36 100 kg/hadan KCl 75 kg/ha) diberikan pada saat tanam. Pupuk organik diberikan satu genggam per lubang untuk menutuplubang tanam. Parameter yang diamati meliputi keragaan tanaman kedelai, hasil dan komponen hasil. Datadianalisis dengan menggunakan Uji Duncan pada taraf 0.05. Hasil pengkajian menunjukan bahwa galur harapanGHK-4, 9 dan 10 mempunyai potensi hasil tinggi (2,5 t/ha) biji kering.Kata Kunci : Galur, kedelai, toleran kekeringanABSTRACTPotential land for soybean development is quite extensive but face obstacles especially in the dry seasonin the provision of water requirements for plant growth, thus causing drought which resulted in lower soybeanproduction. To overcome this needs to be developed soybean varieties that are resistant to drought stress(drought tolerant). Therefore, the combination assembly new varieties that are tolerant of drought and watermanagement efficiency is the effort / potential approach to suppress the reduction in seed yield of soybean.Assessments conducted in the Middle Cinunuk Village, District Wanaradja, Garut by planting soybean strainsexpectations Balitkabi assembly results with 10 strains of hope planted soybean varieties including twocomparators (GHK 1, GHK 2, GHK 3, GHK 4, GHK 5, GHK 6 , GHK 7, GHK 8, GHK 9, GHK 10, Variety Wilisand Tidar). The assessment was designed using a randomized block design, and threads of hope that will betested as many as 10 strains of hope as a treatment (strain results Balitkabi assemblies) and 2 varieties forcomparison and repeated three times with a plot size of 4 x 5 m. Organic fertilizers (dose of 2 t / ha) and anorganic fertilizer (Urea 50 kg / ha, SP-36 100 kg / ha and KCl 75 kg / ha) was given at the time of planting.Organic fertilizers are given a handful per planting hole to seal the hole. The parameters observed includekeragaan soybean crop, yield and yield components. Data were analyzed using Duncan's test at level 0.05. Theresults of the assessment showed that the strain of hope GHK-4, 9 and 10 have the potential for high yield (2.5 t /ha) of dry beans.Keywords: Strain, soybean, drought tolerant
TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEPUNG DARI BERBAGAI JENIS PISANG MENGGUNAKAN CARA PENGERINGAN MATAHARI DAN MESIN PENGERING D, Histifarina; Rachman, Adetiya; Rahadian, Didit; Sukmaya, Sukmaya
Agrin Vol 16, No 2 (2012): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2012.16.2.134

Abstract

Pisang merupakan buah yang mudah rusak, karena termasuk buah klimakterik, sehingga perlupengawetan lebih lanjut. Salah satunya diolah menjadi tepung pisang. Pengolahan pisang menjadi tepung agarmempunyai masa simpan lebih lama, lebih mudah dalam pengemasan dan pengangkutan, lebih praktis untukdiversifikasi produk olahan, mampu memberikan nilai tambah buah pisang, dan mampu menciptakan peluangusaha pengembangan agroindustri pedesaan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan jenis pisang yangtepat yang dapat menghasilkan tepung pisang dengan menggunakan pengering konvensional dan nonkonvensional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen BPTP Jawa Barat dari bulan Mei hinggaSeptember 2010. Metodologi pendekatan yang dilakukan yaitu metode eksperimen menggunakan RancanganAcak Lengkap Faktorial dengan 2 perlakuan (2 cara pengeringan dan 4 jenis pisang) dan diulang 2 kali. Datayang diamati meliputi sifat fisik (rendemen dan derajat putih), sifat kimia tepung pisang (kadar air, kadar abu,kada gula reduksi, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar vitamin C). dan uji organoleptik (aroma dan warna)serta analisis finansial. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa jenis pisang nangka dapat menghasilkan rendementertinggi yaitu sebesar 27,48% dengan karakteristik kimia 9,2%- 11,05%; kadar KH = 50,25-51,23%; kandungangula total 1,3-1,46% dan vit C 80,85-97,35 mg/100 gram.Kata kunci : pisang, tepung, sifat kimia, sifat organoleptik, kelayakan finansialABSTRACTBananas were easily damaged because it was included on climacteric fruit, so it needs furtherpreservation. One of the preservation was processed into banana flour. Processing bananas into flour gave alonger shelf life, easier in the packaging and transportation, more practical for the diversification of processedproducts, provide added value and to create opportunities for rural agro-industry development efforts. Theobjectives of this research were to get the right type of banana that can produce banana flour using conventionaldrying and non conventional Research conducted at the Laboratory of Postharvest West Java BPTP from May toSeptember 2010. Methodology approach taken was based on experiment using completely randomized factorialdesign with 2 treatments (2 types of drying and 4 types of bananas) and 2 repeated samples. The observed dataincluded the physical properties (yield and whiteness), the chemical properties of banana flour (moisturecontent, ash content, reducing sugar, carbohydrate content, fat content and levels of vitamin C), organoleptictest (smell and color) and financial analysis. The research indicated that the type of nangka banana couldproduced the highest yield of 27.48% with the chemical characteristics of 9.2% - 11.05%; levels of KH = 50.25to 51.23%, total sugar content from 1.3 to 1.46% and 80.85 to 97.35 mg/100 g of vitamin C.Key words : banana, flour, chemical properties, organoleptic properties, financial feasibility