Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGKAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN MANISAN MANGGA KERING DI KABUPATEN INDRAMAYU D, Histifarina; Agriawati, Deliana P.
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 12, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Assessment of Technonological Application of Dried Sweet Mango in Indramayu Regency. Mango is one of the horticulture commodities that are seasonal and perishable. To increase the added value and lengthen the storage period as well as to be consumed out of season, mango can be preserved by the use of drying and sugar addition technology. The objective of the assessment is to increase the value of mango fruit by dried mango processing. This assessment was conducted from May 2006 until December 2006 in Kasmaran Village, Widasari District Indramayu Regency by using four mango varieties i.e. Golek, Harumanis, Cengkir and Beruk with raping rate > 80% in collaboration with farmer’s group of Bunga Mawar. The study was carried out by using descriptive method where the four mango varieties were weighed, skimmed, sliced then mixed with sugar and dried. Three major parameters used included physical properties (size, color, others materials and texture), chemical properties (water content, ash content, vitamin C content, sugar content and sulphite residues) and organoleptic properties (color, taste, aromatic, texture and appearance) were measured and the feasibility study was completed. The results showed that dried mango process gave the R/C value 1.65 and B/C value 0.65 and the quality of dried mango resulted from this assessment met the requirement of LITC (Landcaster International Trade Company) USA standard. This means that the fruit has the same physical-chemical characteristics as standard such as color, texture, water content, ash content and sulphite residue, while Beruk mango provided the highest preferences with score > 4 for all parameters.Buah mangga merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang bersifat musiman dan tergolong perishable (mudah rusak). Untuk meningkatkan nilai tambah buah mangga dan memperpanjang daya simpannya serta dapat dikonsumsi di luar musim, buah mangga dapat diawetkan dengan menggunakan teknologi pengeringan dan penambahan gula. Tujuan pengkajian adalah untuk meningkatkan nilai tambah buah mangga melalui penerapan teknologi pengolahan manisan mangga kering. Pengkajian dimulai dari Mei 2006 hinggga Desember 2006 di Desa Kasmaran, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu dengan menggunakan empat jenis mangga yang dipanen pada tingkat kematangan > 80% dengan melibatkan kelompok tani Usaha Bersama Bunga Mawar. Metode pendekatan yang dilakukan yaitu dengan metode deskriptif. Empat jenis mangga yaitu golek, harumanis, cengkir dan beruk ditimbang, dikupas, diiris, ditambah gula dan dikeringkan. Parameter yang diamati meliputi sifat fisik (ukuran, warna, benda asing dan tekstur), sifat kimia (kadar air, kadar abu, kadar vitamin C, kadar gula total dan residu sulfit), sifat organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur dan penampilan) dan analisis kelayakan usaha. Hasil pengkajian, diperoleh nilai R/C sebesar 1,65 atau B/C sebesar 0,65 dengan kualitas manisan buah sesuai standar produk manisan mangga yang dikeluarkan oleh LITCO (Landcaster International Trade Company) USA yaitu dari segi warna, tekstur, kadar air, kadar abu dan residu sulfit, sedangkan dari segi organoleptik mangga jenis beruk memberikan penilaian tingkat kesukaan tertinggi dengan skor > 4 untuk semua parameter.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEPUNG DARI BERBAGAI JENIS PISANG MENGGUNAKAN CARA PENGERINGAN MATAHARI DAN MESIN PENGERING D, Histifarina; Rachman, Adetiya; Rahadian, Didit; Sukmaya, Sukmaya
Agrin Vol 16, No 2 (2012): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2012.16.2.134

Abstract

Pisang merupakan buah yang mudah rusak, karena termasuk buah klimakterik, sehingga perlupengawetan lebih lanjut. Salah satunya diolah menjadi tepung pisang. Pengolahan pisang menjadi tepung agarmempunyai masa simpan lebih lama, lebih mudah dalam pengemasan dan pengangkutan, lebih praktis untukdiversifikasi produk olahan, mampu memberikan nilai tambah buah pisang, dan mampu menciptakan peluangusaha pengembangan agroindustri pedesaan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan jenis pisang yangtepat yang dapat menghasilkan tepung pisang dengan menggunakan pengering konvensional dan nonkonvensional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen BPTP Jawa Barat dari bulan Mei hinggaSeptember 2010. Metodologi pendekatan yang dilakukan yaitu metode eksperimen menggunakan RancanganAcak Lengkap Faktorial dengan 2 perlakuan (2 cara pengeringan dan 4 jenis pisang) dan diulang 2 kali. Datayang diamati meliputi sifat fisik (rendemen dan derajat putih), sifat kimia tepung pisang (kadar air, kadar abu,kada gula reduksi, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar vitamin C). dan uji organoleptik (aroma dan warna)serta analisis finansial. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa jenis pisang nangka dapat menghasilkan rendementertinggi yaitu sebesar 27,48% dengan karakteristik kimia 9,2%- 11,05%; kadar KH = 50,25-51,23%; kandungangula total 1,3-1,46% dan vit C 80,85-97,35 mg/100 gram.Kata kunci : pisang, tepung, sifat kimia, sifat organoleptik, kelayakan finansialABSTRACTBananas were easily damaged because it was included on climacteric fruit, so it needs furtherpreservation. One of the preservation was processed into banana flour. Processing bananas into flour gave alonger shelf life, easier in the packaging and transportation, more practical for the diversification of processedproducts, provide added value and to create opportunities for rural agro-industry development efforts. Theobjectives of this research were to get the right type of banana that can produce banana flour using conventionaldrying and non conventional Research conducted at the Laboratory of Postharvest West Java BPTP from May toSeptember 2010. Methodology approach taken was based on experiment using completely randomized factorialdesign with 2 treatments (2 types of drying and 4 types of bananas) and 2 repeated samples. The observed dataincluded the physical properties (yield and whiteness), the chemical properties of banana flour (moisturecontent, ash content, reducing sugar, carbohydrate content, fat content and levels of vitamin C), organoleptictest (smell and color) and financial analysis. The research indicated that the type of nangka banana couldproduced the highest yield of 27.48% with the chemical characteristics of 9.2% - 11.05%; levels of KH = 50.25to 51.23%, total sugar content from 1.3 to 1.46% and 80.85 to 97.35 mg/100 g of vitamin C.Key words : banana, flour, chemical properties, organoleptic properties, financial feasibility