ABSTRAKManajemen laundry dan linen merupakan salah satu indikator dalam penilaian akreditasi rumah sakit. Hasil penelitian pendahuluan ditemukan adanya kenaikan insidensi infeksi daerah operasi pada bulan September–November tahun 2016 dengan bulan September- November tahun 2017 yaitu sebesar 11.3%. Angka ini lebih tinggi bila dibanding dengan standar kejadian infeksi daerah operasi dari DEPKES yaitu sebesar 2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen pengelolaan linen di instalasi laundry BLUD RS Sekarwangi tahun 2018.Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian dilakukan di BLUD RS Sekarwangi pada April-Juni 2018. Informan penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, Focus Grup Discussion, observasi dan telaah dokumen. Variabel yang diteliti meliputi input (tenaga, dana, sarana prasarana, dan kebijakan) process (pengumpulan, penerimaan, pencucian, pengeringan, penyetrikaan, pendistribusian) dan output (pengelolaan linen sudah sesuai standar/belum). Pengolahan data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan analisis data menggunakan teknik analisis isi dengan triangulasi sumber dan triangulasi metoda. Hasil penelitian dari aspek input kebijakan sudah ada, tenaga belum mencukupi, untuk sarana prasarana dan konstruksi bangun ruang, personal hygiene masih ada belum sesuai standar Kepmenkes. Aspek process tahap pengumpulan belum memisahkan linen infeksius dan non infeksius dan belum ada pencatatan, tahap penerimaan belum ada pencatatan dan linen belum di pisahkan, tahap pengangkutan linen infeksius dan non infeksius belum dipisahkan,tahap pencucian tidak adanya penimbangan, lemari terbuka pada tahap penyimpanan.Kata Kunci: Laundry; Pengelolaan linen; Rumah sakit.