Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG PASAR RAKYAT DI JALAN NIPAH KUNING DALAM: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG PASAR RAKYAT DI JALAN NIPAH KUNING DALAM Tobing, M.F.L; Abduh, M.; Hariyani, susi
RETENSI Vol. 3 No. 2 (2023): Retensi
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Polnep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/retensi.v3i2.654

Abstract

The third largest economic sector contribution is large and unit commerce, one example of which is the traditional market. Traditional markets that are visited by residents of Pontianak City are the traditional TPI Nipah Kuning market and the trifting jeruju market, but the two markets have their own problems. In an effort to improve the facilities and infrastructure that support buying and selling to be better, the author is planning a people's market building so that these problems can be resolved. The location of this traditional market building is on Nipah Kuning Dalam Street, Pontianak City. The planning of this traditional market building is based on the Medium Moment Bearing Frame System (SRPMM). This building is designed to be strenght against several loading combinations. The planning method of this building is assisted by the AutoCad program and the engineering analysis is assisted by the SAP 2000 3D program, as well as the calculation of building structures based on SNI 2847-2013, SNI 1727-2013, SNI 1726-2019, and using the Guidelines for Loading Planning for Houses and Buildings (PPPURG) 1987. The results of structural design in the form of thick slabs from 1st-4th floor and the flat roof have a slabs thickness of 120mm with Ø10-230 main reinforcement on floor slab, and Ø10-240 main reinforcement on flat roof, and Ø10-320 beugle reinforcement on floor slab and flat roof, the sloof beam dimensions of 80x65cm, secondary sloof beams dimensions of 60x30cm, primary beam dimensions of 80x40cm, secondary beam dimensions of 60x30cm, upper tie-beam dimensions of 80x40cm, secondary upper tie-beam dimensions of 60x30cm using D19 main reinforcement and Ø8 beugle reinforcement, dimensions of structural columns and pedestal columns 65x65cm with 24D19 main reinforcement, and Ø10 beugle reinforcement, foundation using piles 45x45 cm depth of 20 m with pile cap dimensions of 565x565cm and thick 92cm. Keywords: traditional market, solid concrete structures, earthquake-resistant buildings, spectrum response, structural calculations
PELETAKAN PIDUDUK DALAM ACARA PERKAWINAN MENURUT ULAMA DI DESA BARU KECAMATAN DANAU PANGGANG M. Abduh; Ahmad Humaidi; Ilham Asqalani
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 1 No. 01 (2023): January - June 2023
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10198950

Abstract

Penelitian ini bertolak dari latar belakang bahwa adanya tradisi pada suatu masyarakat yang mengadakan peletakan piduduk dengan maksud dan tujuan tertentu yang erat kaitannya dengan pemahaman aqidah masyarakat, sehingga diperlukan tinjauan dan pandangan ulama menyikapinya, terutama pada masyarakat desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hukum keyakinan/akidah terhadap peletakan piduduk dalam acara  perkawinan  menurut  ulama di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum keyakinan/akidah terhadap peletakan piduduk dalam acara perkawinan menurut ulama di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Subjek dalam penelitian ini adalah ulama dan warga masyarakat yang melaksanakan peletakan piduduk dalam acara perkawinan di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peletakan piduduk dalam acara  perkawinan  menurut  ulama di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumenter dan wawancara, kemudian diolah melalui proses reduksi data, display data (penyajian data), dan verifikasi data (kesimpulan). Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan peletakan piduduk dilakukan pada saat beberapa hari menjelang acara perkawinan, yaitu pada pemasangan pelaminan yang dipakai dalam acara perkawinan. Adapun yang disediakan dalam piduduk antara lain: telur, kelapa, ketan putih, ketan merah, kopi pahit dan kopi manis, beras, nyiur, pisang talas dan air putih. Tujuan dan dampak peletakan piduduk yaitu dikarenanakan tradisi peletakkan piduduk tersebut sudah menjadi adat istiadat yang biasa dilakukan pada upacara perkawinan adat Banjar. Selain itu alasan lain dari pelaksanaan tradisi peletakkan piduduk adalah karena kepercayaan masyarakat bahwa dengan melaksanakan tradisi peletakkan piduduk dapat mencegah gangguan makhluk halus yang dapat menganggu kelancaran jalannya acara perkawinan. Pandangan ulama terhadap peletakan piduduk merupakan suatu kesyirikan besar, hal ini dikarenakan tradisi piduduk tersebut menyediakan sesajen pula bagi roh-roh halus, ghaib, jin dan syetan atau sesuatu yang dianggap dapat mendatangkan kemudharatan kalau tidak diberikan sesajen, dan akan terlindungi oleh mereka apabila disediakan piduduk.