Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PROTOTYPE PENGONTROL MESIN BOR SUMUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ahmad Humaidi; Paniran .; I Made Budi Suksmadana
DIELEKTRIKA Vol 4 No 2 (2017): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.03 KB)

Abstract

Abstrak Salah satu cara untuk mendapatkan air yang melimpah dan bersih adalah dengan membuat sumur bor. Saat ini mesin bor sumur banyak yang menggunakan penggerak motor listrik, hal ini karena perawatan dan pengontrolan yang lebih mudah. Prototype mesin bor sumur berbasis mikrokontroler AVR ATmega 8535 dibuat untuk memudahkan operator dalam menjalankan mesin. Prototype mesin bor dilengkapi dengan sensor arus ACS 712-5T , sensor air, batas atas dan batas bawah. Sensor arus digunakan untuk melindungi motor penggerak dari bahaya rusak akibat beban lebih akibat slip. Sensor air digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya air saat pengeboran. Mikrokontroler mengendalikan motor pemutar stang bor sehingga dapat berputar searah jarum jam saat mengebor dan berlawanan saat terjadi slip agar motor terbebas dari slip, mengontrol motor penaik atau penurun stang bor dan buzzer untuk memberi tanda peringatan saat terjadi bahaya yang dapat menyebab stangbor tertanam. Hasil pengujian menunjukkan mikrokontroler dapat memutar motor stang bor searah jarum jam dan sebaliknya, menaikkan atau menurunkan stang bor dan memberi tanda bahaya apabila pompa sumur bor tidak bekerja. Kata kunci : Mesin bor sumur, ATmega 8535, Sensor Arus, Sensor air. ABSTRACT Huge ammount of fresh water can be found by built an artesian well. Nowadays, an artesian well commonly developed using electrical motor, because of the easy maintenance and controlled. Artesian well prototype based mikrocontroller AVR ATmega 8535 is maked for helping the operator to operate the machine. Artesian well prototype aslo uses a current censor ACS 712-5T, water censor, upper and under limit censor. Current censor is used to save the movement motor from the over load because of the slip. water censor is used to detects the water in the well. Microcontroller controll the motor to rotate the drill tube so that it can make the rotation in clockwise and counterclokwise direction so that the motor can avoid from the slip, controlls the drill tube up or down and buzzer to give the warning information so that the drill tube will not be burried. The results show that microcontroller can rotates the drill tube motor in clockwise and counterclockwise dirrection, haul up and haul down the drill tube and give the warning signal if the artesian well pomp is not work.
UPAYA GURU TAUHID PONDOK PESANTREN SALAFIYAH KASYPUL ANWAR PUTERI MEMPERTAHANKAN AQIDAH AHLUSSUNNAH WALJAMAAH Raudhatul Husna; Ahmad Humaidi; Alfianor; Zubaidillah, Muh. Haris
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 2 No. 02 (2024): July - December 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14775873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya guru dalam mempertahankan aqidah Ahlussunnah Wal-Jama'ah melalui pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar Puteri, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi langsung untuk mengumpulkan data terkait dengan pengajaran Tauhid dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari santriwati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar Puteri berfokus pada pemahaman akidah yang mendalam, meliputi rukun iman, sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT, serta ajaran-ajaran dasar Islam lainnya. Selain itu, pendidikan ini juga mengintegrasikan pengamalan akhlak yang baik, seperti penghormatan terhadap guru, pelaksanaan ibadah yang konsisten, dan kesadaran akan ketentuan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat seperti kurangnya fasilitas pendukung dan variasi kemampuan santri, faktor pendukung seperti dukungan dari wali murid dan kompetensi guru berperan penting dalam keberhasilan pendidikan Tauhid di pesantren ini. Secara keseluruhan, pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar Puteri berhasil dalam mempertahankan aqidah Ahlussunnah Wal-Jama'ah dan membentuk santriwati yang memiliki keimanan yang kuat dan akhlak yang mulia
PERBUATAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD NAWAWI AL-BANTANI: KAJIAN TERHADAP AF'ÂL AL-IBÂD Muhammad Sirajul Huda; Barkatullah Amin; Ahmad Humaidi; Rif'an Syafruddin; Samsul Fajeri
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 2 No. 02 (2024): July - December 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14690102

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perbuatan manusia dalam perspektif Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, dengan fokus pada beberapa hal penting: definisi perbuatan manusia, sumber perbuatan baik dan buruk, hakikat perbuatan manusia, serta hubungan antara qudrah (kekuatan) dan iradah (kehendak) dalam perbuatan manusia menurut ajaran Syekh Nawawi al-Bantani. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab Fath al-Majid dan Marah Labid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang bertujuan untuk menjelaskan dan mengelaborasi pemikiran-pemikiran Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani terkait perbuatan manusia. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui library research, dengan memanfaatkan data primer dari karya-karya Syekh Nawawi al-Bantani dan data sekunder sebagai pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia tidak sepenuhnya bebas dalam menentukan kehendak, karena segala perbuatan manusia berada dalam kuasa Allah. Meskipun demikian, takdir manusia bergantung pada ikhtiyar (usaha) dan pilihan yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Manusia dapat mengubah takdir baiknya dengan ikhtiyar dan usaha, yang pada akhirnya adalah kehendak Allah. Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani menekankan pentingnya teori kasb (usaha) dan ikhtiyar (pilihan) dalam kaitannya dengan perbuatan manusia.
MODEL PEMBINAAN AKIDAH AKHLAK DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH KASYPUL ANWAR Kamilah; Ramlan Thalib; Alfianor; Ahmad Humaidi; Zubaidillah, Muh. Haris
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 2 No. 02 (2024): July - December 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14775885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan model pembinaan akidah akhlak di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar, Desa Rantau Bujur, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembinaan akidah akhlak di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar melibatkan tiga pendekatan utama: (1) Model pembinaan behavioristik yang mencakup pendidikan agama, keteladanan, dan upaya membangun sifat-sifat mulia; (2) Model pembinaan kognitif yang fokus pada proses pembelajaran akidah akhlak, pengembangan nilai-nilai kepribadian, serta upaya menarik perhatian santriwati terhadap isu-isu keilmuan; (3) Model pembinaan situasional yang diterapkan melalui sistem belajar sorogan, perhatian terhadap urusan masyarakat, serta pengamalan nilai-nilai yang relevan dengan situasi lingkungan sekitar.
KONSEP TOBAT MENURUT SA’ID HAWWA DALAM KITAB TAZKIYATUN NAFS Zubaidillah, Muh. Haris; Ahmad Humaidi; Muhammad Naji
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 3 No. 01 (2025): January - June 2025
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep taubat menurut Sa'id Hawwa dalam kitabnya Tazkiyatun Nafs. Taubat, menurut Hawwa, adalah sebuah proses komprehensif yang terdiri dari tiga unsur berurutan: pengetahuan, kondisi jiwa, dan aksi nyata. Pengetahuan menjadi fondasi yang melahirkan kondisi batin, yang kemudian menghasilkan tindakan. Skripsi ini juga menguraikan tahapan-tahapan taubat yang konkret, meliputi penggantian kewajiban ibadah yang ditinggalkan, pengembalian hak orang lain yang dizalimi (atau penebusan dengan amal kebaikan jika tidak memungkinkan), evaluasi dan penebusan dosa masa lalu dengan kebaikan yang setara atau lebih besar, disertai janji sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi dosa, serta memperbanyak amal saleh. Dengan demikian, taubat bukanlah sekadar penyesalan, melainkan tindakan nyata yang transformatif untuk memperbaiki masa lalu, menjaga masa kini, dan menjamin masa depan yang lebih baik dalam ketaatan kepada Allah. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dan analisis data kualitatif yang bersifat deskriptif, bertujuan untuk mengungkapkan esensi konsep taubat yang diusung oleh Sa'id Hawwa
The Construction of the Meaning of al-aql and al-qalb in Tafsir Mafatih al-Ghaib Ahmad Humaidi; Dian Erwanto
Al-Shamela : Journal of Quranic and Hadith Studies Vol. 3 No. 2 (2025): Al-Shamela : Journal of Quranic and Hadith Studies
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/alshamela.v3i2.1210

Abstract

This study examines the role of reason (al-aql) and heart (al-qalb) in the Qur'an as cognitive and spiritual tools for humans. QS. al-Ankabut: 43 emphasizes the importance of reason in understanding divine parables, while QS. al-A'raf: 179 highlights human negligence in not using the heart to grasp the meaning of Allah's verses. The method used is analytical interpretation, through the perspective of Tafsir Mafatih al-Ghaib by Fakhruddin Al-Razi, which is known for its rational and philosophical approach. This study concludes that in Al-Razi's interpretation, reason is understood as an intellectual ability that enables scholars (al-'alimun) to interpret the parables of the Qur'an in depth through the process of ta'aqqul, which is holistic thinking that integrates rational analysis with revelatory guidance. Reason plays a role in assessing truth in the aspects of belief, law, and ethics. Meanwhile, the heart is the center of spiritual awareness (lathīfah rūḥiyyah), which enables humans to experience a spiritual journey (suluk), attain knowledge of Allah (wushul), and purify the soul from diseases of the heart (tazkiyah). Failure to use the heart causes humans to go astray, even becoming lower than other creatures. The findings of this study show that reason and the heart complement each other. Reason functions as a tool for rational analysis, while the heart is the center of internalization of spiritual values. An imbalance between the two, for example, relying on reason without purifying the heart, has the potential to produce a superficial understanding. The implications of this research are important for Islamic education, namely the integration of cognitive and spiritual development in the curriculum, as well as for contemporary life, by emphasizing the balance between reason and heart in facing modern challenges such as spiritual crises and the spread of disinformation.
KONSEP PRAKTIK DAN PENANAMAN AQIDAH AKHLAKDI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL MUTA’ALLIMINDESA TELUK HAUR KEC.HAUR GADING KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Muhammad Al-Amin; Ahmad Humaidi; Alfianor
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 1 No. 01 (2023): January - June 2023
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10198880

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran Aqidah Akhlak, pelaksanaan pembelajaran dan peran Guru menerapkan karakterismatik islami terhadap murid di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’aallimin Desa Teluk Haur Kec.Haur Gading Kabupaten  Hulu Sungai Utara. Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan perencanaan pembelajaran, Peran guru dalam menerapkan karakterismatik terhadap murid dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin. Jenis penelitian dalam tulisan ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumenter. Data yang didapat kemudian diolah melalui reduksi data, display data dan verifikasi data kemudian data yang telah diolah tersebut dianalisis dengan metode diskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis data terhadap data yang telah diolah, maka dapatlah penulis simpulkan bahwa perencanaan pembelajaran Aqidah Akhlak yang dimiliki guru berupa silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan sudah terlaksana namun hal yang perlu dikuatkan adalah menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan sesuai dengan silabus. Pada kegiatan inti sudah terlaksana namun hal yang perlu ditambahkan lagi  pada kegiatan mencoba, yaitu guru perlu menyediakan buku atau sumber lain yang berkaitan dengan materi agar murid menggali informasi dari sumber lain  selain buku pelajaran yang ada dan pada kegiatan penutup juga telah terlaksana. Adapun peran guru dalam menanamkan karakteristik terhadap murid dalam pembelajaran AqidahAkhlak yaitu dengan cara metode mengajar di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, lalu dilakukan lagi dengan praktik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan di pondok pesantren Raudlatul Muta’allimin Desa Teluk Haur Kecamatan Haur Gading dapat diketahui bahwa  guru yang mengajar di dalam kelas menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta di lakukan praktik, adapun praktik yang dilakukan oleh murid di pondok tersebut salah satunya yaitu adab sopan santun terhadap guru-guru yang ada di pondok. Sehingga sampai saat ini mereka benar-benar mengamalkan apa yang ditanamkan prilaku karakteristik islami oleh guru.
PELETAKAN PIDUDUK DALAM ACARA PERKAWINAN MENURUT ULAMA DI DESA BARU KECAMATAN DANAU PANGGANG M. Abduh; Ahmad Humaidi; Ilham Asqalani
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 1 No. 01 (2023): January - June 2023
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10198950

Abstract

Penelitian ini bertolak dari latar belakang bahwa adanya tradisi pada suatu masyarakat yang mengadakan peletakan piduduk dengan maksud dan tujuan tertentu yang erat kaitannya dengan pemahaman aqidah masyarakat, sehingga diperlukan tinjauan dan pandangan ulama menyikapinya, terutama pada masyarakat desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hukum keyakinan/akidah terhadap peletakan piduduk dalam acara  perkawinan  menurut  ulama di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum keyakinan/akidah terhadap peletakan piduduk dalam acara perkawinan menurut ulama di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Subjek dalam penelitian ini adalah ulama dan warga masyarakat yang melaksanakan peletakan piduduk dalam acara perkawinan di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peletakan piduduk dalam acara  perkawinan  menurut  ulama di desa Baru Kecamatan Danau Panggang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumenter dan wawancara, kemudian diolah melalui proses reduksi data, display data (penyajian data), dan verifikasi data (kesimpulan). Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan peletakan piduduk dilakukan pada saat beberapa hari menjelang acara perkawinan, yaitu pada pemasangan pelaminan yang dipakai dalam acara perkawinan. Adapun yang disediakan dalam piduduk antara lain: telur, kelapa, ketan putih, ketan merah, kopi pahit dan kopi manis, beras, nyiur, pisang talas dan air putih. Tujuan dan dampak peletakan piduduk yaitu dikarenanakan tradisi peletakkan piduduk tersebut sudah menjadi adat istiadat yang biasa dilakukan pada upacara perkawinan adat Banjar. Selain itu alasan lain dari pelaksanaan tradisi peletakkan piduduk adalah karena kepercayaan masyarakat bahwa dengan melaksanakan tradisi peletakkan piduduk dapat mencegah gangguan makhluk halus yang dapat menganggu kelancaran jalannya acara perkawinan. Pandangan ulama terhadap peletakan piduduk merupakan suatu kesyirikan besar, hal ini dikarenakan tradisi piduduk tersebut menyediakan sesajen pula bagi roh-roh halus, ghaib, jin dan syetan atau sesuatu yang dianggap dapat mendatangkan kemudharatan kalau tidak diberikan sesajen, dan akan terlindungi oleh mereka apabila disediakan piduduk.
PENDIDIKAN AQIDAH ISLAMIYAH PADA ANAK USIA DINI DI DESA HAUR GADING RT 1 DAN 2 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Siti Khadijah; Ramlan Thalib; Ahmad Humaidi
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 1 No. 01 (2023): January - June 2023
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10198956

Abstract

Pendidikan aqidah sangatlah penting diberikan terhadap anak usia dini, perbuatan yang di sengaja secara sadar akan ditiru oleh-nya, berperilaku yang bernilai dan bernorma yang akan tertanam pada anak usia dini jika dia melihat kita sebagai teladan atau sebagai contuh yang ia tiru. Anak adalah sebagai amanat orang tua, mereka masih putih cermerlang bersih dari ukiran. Jika dibiasakan dan diajarkan kearah kebaikan jadilah ia baik. Tetapi bila dibiasakan jelek atau dibiarkan dalam kejelekan, maka rusaklah ia. Untuk itu wajiblah orang tua atau wali menjaga anak dari perbuatan dosa dangan mendidik dan mengajarkan berakhlak yang bagus, menjaganya dalam berteman dan pintar dalam agama islam. Maka dari itu dalam skripsi ini dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana pendidikan keimanan, pendidikan tentang sifat-sifat yang wajib, yang mustahil dan yang jaiz bagi Allah, serta pendidikan agar senantiasa taat pada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah terhadap anak usia dini di desa Haur Gading Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan documenter, penulis mengumpulkan data-data kadang dengan melihat secara langsung bahkan sambil bertannya terhadap orang tua yang masih menanggung anak usia dini dengan batas usia 0-6 tahun. Data pokok dalam penelitian ini adalah Pendidikan keimanan terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading, pendidikan tentang sifat-sifat yang wajib,yang mustahil dan yang jaiz bagi Allah terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading, dan pendidikan agar senantiasa taat pada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan aqidah islamiyah pada anak usia dini di Desa Haur Gading Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi : Pertama, Pendidikan Keimanan Terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading adalah mengenalkan tentang rukun iman kepada anak,dengan cara bercerita-cerita yang mendidik, dan dengan cara mengajak anak untuk selalu menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangannya, dan mengajarkan pada anak untuk selalu menjaga lisan dan perbuatannya. Kedua, pendidikan tentang sifat-sifat yang wajib, mustahil dan yang jaiz bagi Allah terhadap anak usia dini di desa Haur Gading dengan cara, menyekolahkan meraka ke TPA (taman pendidikan al-qur’an) dan mengajarkan dengan menonton  Gadget. Ketiga, pendidikan agar senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah terhadap anak usia dini di desa Haur Gading adalah membiasakan anak untuk beribadah seperti shalat, puasa, memberi teladan, menegur jika ia salah, diajarkan mengerjakan yang baik dan jauhi yang buruk, serta membiasakan berperilaku yang baik-baik.
TRADISI MENGELILINGI TIANG KERAMAT DI DESA JARANG KUANTAN Rahmi; Zubaidillah, Muh. Haris; Alfianor; Ahmad Humaidi
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 2 No. 01 (2024): January - June 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11114507

Abstract

Penelitian ini mengulas tradisi mengelilingi tiang keramat di Masjid Jami' Sungai Banar, Desa Jarang Kuantan, Amuntai Selatan, Hulu Sungai Utara, dari perspektif ulama. Penelitian lapangan ini menggunakan metode studi kasus dengan subjek tokoh agama dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ini dijalankan secara rutin oleh masyarakat dengan berbagai tujuan dan niat, seperti berziarah, memohon doa, atau memenuhi nazar. Perspektif ulama, seperti Muallim Abdus Salam dan H. Syaifullah, memandang tradisi ini sebagai boleh dengan dasar kesepakatan ulama terdahulu dan pemahaman aqidah yang kokoh. Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip tauhid. Temuan penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi ini dan relevansinya dalam konteks kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia.