Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MAKNA TATO: APAKAH ORANG KRISTEN BOLEH BERTATO? Eka Kurniawan; Indrawan, Yayan
Alucio Dei Vol 8 No 2 (2024): Alucio Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/aluciodei.v8i2.138

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan memberikan pemahaman kepada orang yang telah menerima Tuhan sebagai Juruselamat untuk tidak meraja tubuhnya dengan tato. Tato merupakan sebuah karya seni yang dibuat pada kulit dengan tujuan untuk mengenang pengalaman hidup dan juga sebagai jimat agar tubuhnya tetap aman. Tato juga dapat dikatakan sebagai goresan pada bagian tubuh manusia yang dibuat dengan menggunakan jarum dan zat pewarna sehingga terlihat indah dan menarik pada tubuh. Akan tetapi, tato dalam pandang iman Kristen sangat tidak boleh karena manusia seakan-akan merasa berkuasa atas diriya. Kemudian, merusak gambar Allah karena manusia adalah gambar dan rupa Allah sehingga timbul rasa tidak taat dalam diri manusia itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif atau metode studi pustaka. Dengan metode ini, maka penulis menemukan satu pembahasan tentang makna tato dan apakah orang Kristen dapat bertato. Oleh karena itu, tato dalam kalangan iman Kristen tidak boleh. Jadi, dengan penelitian ini maka para pembaca dapat mengerti dan memahami bahwa orang Kristen tidak dapat mentato tubuhnya sebab tubuhnya adalah gambar dan rupa Allah.
EKSPOSISI MAZMUR 59: PERSEPSI TENTANG ALLAH SEBAGAI PEMBEBAS DAN HAKIM DALAM KONTEKS KEHIDUPAN MANUSIA Hartono Hia, Yaduhu; Indrawan, Yayan
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 4 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v4i2.86

Abstract

Mazmur merupakan ungkapan seseorang kepada Tuhan untuk menyampaikan setiap situasi hidup yang di alami. Baik itu dalam keadaan suka maupun duka dan kecemasan yang sedang dirasakan dalam kehidupan. Mazmur 59 merupakan salah satu mazmur yang mengekspresikan keadaan hidupĀ  yang sedang di alami oleh Daud. Tujuan dari dari penelitian ini, supaya orang percaya dapat memahami Kedaulatan Allah atas kehidupan manusia di dalam menjalani hidup didunia ini. Dalam penjelasan ini penulis menggunakan pendekatan studi pustaka gramatika. Melalui metode tersebut penulis menjelaskan Tentang Allah sebagai pembebas dan hakim atas manusia. Dengan begitu hasil yang di dapat mengungkapkan bagi orang percaya bahwa mazmur hanya dapat terjadi atas dasar kedaulatan Allah di dalamnya, melalui Mazmur yang di naikkan di hadapan Allah. Kedaulatan tersebut terjadi ketika Allah berdiri menjadi hakim bagi orang percaya dan di buktikan melalui tindakan pembebasan bagi setiap pemazmur. Oleh sebab itu Mazmur tersebut di naikkan bukan hanya sekedar kata-kata saja sebab memiliki dampak yang sangat berpengaruh dalam hidup setiap orang percaya.
The Teaching of Missiology to Young Christian Women Valentine, Ririn; Indrawan, Yayan
Jurnal Teologi Trinity Vol. 1 No. 2 (2024): Regular Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Trinity Parapat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62494/jtt.v1i2.10

Abstract

Christian young women mostly keep marriage, love and motherhood. This happens because the women are lower than the youth. However, Christ exalted women and declared that girls and boys were equal. The author uses an exposition research strategy to discuss the novelty of the work, using books, journal articles as discussion references. The purpose of writing this article is to clarify the position of Christian women and underscore the importance of young people in teaching missiology, namely to show that women can serve in various roles. The findings from the research show that Jesus Christ uplifted young women to Christianity, and that young people also contribute to the spread of missiology through their work in ministry. This shows that in order to get rid of the shackles and mentality of the oppressed young woman, the Christian girl must be brave, devoted, and persistent so as not to weaken.