Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penentuan kadar total fenolik, total flavonoid, dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kerai payung (Filicium decipiens) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis Hoswari, Cindy Natasya; Br Karo, Reh Malem; Yudha, M
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i1.3699

Abstract

Tanaman kerai payung (Filicium decipiens) merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan obat. Tanaman ini mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder seperti senyawa fenolik, flavonoid, tanin, alkaloid, saponin dan terpenoid. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar total fenolik, total flavonoid ekstrak etanol daun Filicium decipiens serta aktivitasnya terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis. Ekstrak etanol daun Filicium secipiens diperoleh melalui metode ekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol. Kadar total fenolik dan flavonoid ekstrak etanol daun Filicium decipiens ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible. Penentuan kadar total fenolik dan flavonoid masing-masing menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteau dan . Ekstrak dibuat dalam variasi konsentrasi (25%,50%%,100%) dan dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram. Berdasarkan pada hasil penelitian diperoleh bahwa kadar total fenolik dan flavonoid ekstrak etanol daun Kerai Payung masing-masing adalah 234,79 mg/GAE/g dan 4,5905 mg/QE/g. Hasil uji aktivitas antibakteri pada berbagai variasi konsentrasi ekstrak terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis diperoleh masing-masing zona hambat terbesar pada konsentrasi ekstrak 100% yaitu 17,72 mm untuk Propionibacterium acnes dan 18,18 mm untuk Staphylococcus epidermis. Zona hambat yang dihasilkan tersebut tergolong kuat.