Banggai merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki beragam peminat seni dan atlet olahraga yang bertalenta, setiap tahunnya pemerintah melakukan kegiatan atau acara dalam bidang seni dan olahraga untuk menentukan dan menyeleksi para seniman muda dan atlet muda yang ingin bertanding ke tingkat nasional. Namun permasalahan yang ada yaitu terbatasnya fasilitas dan wadah untuk mengembangkan seni dan olahraga yang sangat diminat para pemuda dan warga setempat . Metode yang digunakan yaitu metode observasi dan wawancara yaitu meninjau langsung kondisi lapangan, mengumpulkan data dan mewawancarai pihak terkait, selain itu dilakukan studi literatur dan studi banding objek menyangkut faktor teknis dan persayaratan bangunan yang mempengaruhi pada desain perancangan. Dengan menyediakan wadah untuk memperkenalkan seni dan olahraga di Banggai maka membuat solusi para seniman dan atlet muda mudi mengembangkan kemampuan dibidangnya. Perancangan Pusat Kegiatan Pengembangan Seni Dan Olahraga ini menggunakan pendekatan Konsep Neo – Vernakular yaitu konsep salah satu aliran arsitektur tradisional yang berasal dari lingkungan, adat, budaya, iklim, dari suatu daerah. Dengan pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular dirasa sangat cocok untuk mengembalikan kembali minat dan semangat bagi para pemuda pemudi untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang seni dan olahraga yang dikemas dalam sebuah karya desain arsitektural berupa bangunan, ruang, tata ruang luar, serta elemen pendukung lainnya. Sehingga diharapkan dapat menampilakn desain sesuai dengan teori - teori dan prinsip Arsitektur Neo-Vernakular Banggai Laut.