Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Risiko preeklampsia semakin meningkat sesuai dengan lamanya interval dengan kehamilan pertama (1,5 setiap 5 tahun jarak kehamilan pertama dan kedua). Pada kehamilan pertama, bila dibandingkan dengan berat badan normal wanita (IMT<25), risiko preeklampsia untuk wanita dengan kelebihan berat badan (IMT: >25) masing-masing 1.82 dan 2.10 Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan jarak kelahiran dan indeks massa tubuh dengan kejadian preeklampsia. Metode yang digunakan adalah desain cross sectional dengan jumlah sampel 96 orang yang diambil dengan metode consecutive sampling. Sampel adalah ibu melahirkan di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang pada bulan Agustus sampai Oktober tahun 2017. Data diperoleh melalui rekam medik dan Buku KIA responden. Hasil penelitian ini, dari 96 sampel yang diteliti, didapatkan 79 responden tanpa preeklampsia dan 17 responden dengan preeklampsia. Dari 17 kejadian preeklampsia, 7 responden dengan jarak kelahiran <5 tahun dan 10 responden dengan jarak kelahiran ≥ 5 tahun. Sedangkan kasus preeklampsia yang berasal dari ibu dengan IMT ≤25 kg/m2 berjumlah 6 responden dan 11 responden dengan IMT >25 kg/m2. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kelahiran dengan preeklampsia (p = 0,010) dan antara IMT dengan preeklampsia (p = 0,001).