Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan sumber nutrisi, vitamin dan mineral terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan pada enam bulan pertama kehidupan. ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi namun pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat rendah, khusunya di Puskesmas Oesapa yaitu 12,43% pada 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor risiko rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Oesapa. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan case control study dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling untuk kelompok kasus yaitu 48 ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif dan kontrol yaitu 48 ibu yang memberikan ASI eksklusif. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan Odds Ratio. Hasil uji analisis faktor risiko dengan rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu nilai variabel dukungan suami (OR: 4,959; p: 0,001), ketertarikan terhadap susu formula (OR: 5,314; p: 0,000), tingkat pengetahuan ibu (OR: 2,143; p: 0,066), tingkat pendidikan terakhir ibu (OR: 1,187; p: 0,836), usia ibu (OR: 1,741; p: 0,433), pekerjaan ibu (OR: 1,000; p: 1,000), penghasilan ibu (OR: 1,533; p: 1,000), status pernikahan ibu (OR: 0,897; p: 1,000), urutan kelahiran anak (OR: 0,833; p: 0,831), dukungan petugas kesehatan (OR: 1,000; p: 1,000). Kesimpulan faktor risiko dari rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Oesapa adalah dukungan suami dan ketertarikan terhadap susu formula