Katarak berada di posisi kedua penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia (33%) setelah gangguan refraksi dan di urutan pertama penyebab kebutaan terbanyak di dunia (51%).Radiasi UV dan stres oksidatif dianggap sebagai faktor penting dalam patogenesis katarak. Orang yang bekerja lebih banyak di luar gedung berisiko mengalami katarak, terlebih bagi mereka yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan masa kerja di luar ruangan dan penggunaan APD dengan kejadian katarak pasien Poli Mata RSUD S. K. Lerik Kupang 2018-2019. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasienpolimata RSUD S. K. LerikKupang. Sampel dalam penelitian berjumlah 60 responden dengan teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan rumus uji koefisien kontingensi c. Hasil analsisi menunjukkan tidak derdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja di luar ruangan dengan kejadian katarak,p value = 0,640 (p > 0,05) dengan OR=1,556, dan tidak derdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan APD dengan kejadian katarak,p value = 0,129 dan OR=0,289 (<1). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja di luar ruangan dan penggunaan APD dengan terjadinya katarak di Poli Mata RSUD. S. K. Lerik Kupang