Diabetes Mellitus menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, diabetes melitus masuk dalam 10besar penyebab kematian di dunia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan terjadipeningkatan prevalensi diabetes yang signifikan yaitu dari 6,9% pada tahun 2018 menjadi 8,5% pada tahun 2018.Menurut data di Jawa Barat pada tahun 2018 prevalensi diabetes melitus lebih dominan pada kelompokmasyarakat. lanjut usia dengan rentang usia 55-64 tahun yaitu sebesar 6,3%. Sedangkan di Kota Bogor jumlahkasus diabetes melitus berjumlah 13.710 kasus pada tahun 2018 atau sekitar 1,25%. Hipoglikemia merupakankomplikasi akut diabetes melitus yang dapat terjadi berulang kali dan dapat memperparah penyakit diabetesbahkan dapat berujung pada kematian. Hipoglikemia terjadi karena peningkatan insulin dalam darah danpenurunan kadar glukosa yang disebabkan oleh stres insulin yang tidak memadai. Hipoglikemia dapat dicegahdengan meningkatkan pengetahuan dengan memberikan promosi kesehatan pada penderita diabetes melitus. Caratersebut adalah dengan menggunakan teknik pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan suatu prosespemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan tersebut dikenal dengan“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pertolongan Pertama Hipoglikemia Pada PenderitaDiabetes Mellitus”. Jenis penelitian ini adalah eksperimen eksperimen, dengan desain penelitian pre-experimentaldesign yaitu desain “One Group Pre-test and Post-test Design”. Sampel penelitian sebanyak 33 respondenpenderita diabetes melitus, menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen penelitian berupa angket,analisis Univariat dan Bivariat dengan uji prasyarat yang dibagi menjadi “Uji Homogenitas, Uji Normalitas, danUji Hipotesis”. Hasil penelitian diperoleh jika hasil Non Parametrik Wilcoxon Signed Rank Test sebesar 0,000.Maka nilai ≤ 0,05 (H0 ditolak, Ha diterima) artinya “ada hubungan Pengaruh Pendidikan Kesehatan TerhadapPengetahuan Pertolongan Pertama Hipoglikemia Pada Penderita Diabetes Melitus”. Peneliti berharap penelitianini dapat memberikan gambaran dan referensi sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman padapenderita Diabetes Mellitus dalam melakukan pencegahan hipoglikemia