Handayani, Bella Setya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Handayani, Bella Setya; Purnomo, Djoko; Ariyanto, Lilik
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 6 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i6.8085

Abstract

Kemampuan koneksi matematis adalah suatu kemampuan dalam mengaitkan atau mencari hubungan antar topik dalam matematika itu sendiri, dan kemampuan mengaplikasikan matematika dengan ilmu lain maupun dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SMP Ma’arif Karangawen. Subjek penelitian ini adalah 4 orang siswa kelas 9D yang terdiri dari 2 orang siswa dengan gaya kognitif reflektif dan 2 orang siswa dengan gaya kognitif impulsif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes gaya kognitif dengan MFFT, tes kemampuan koneksi matematis (TKKM), dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini di mulai dengan penentuan subjek gaya kognitif, kemudian diberikan tes kemampuan koneksi matematis dan dilakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif masih tergolong rendah. Siswa dengan gaya kognitif reflektif hanya mampu memenuhi satu indikator saja, akan tetapi siswa dengan gaya kognitif ini cenderung mampu memaksimalkan waktu dalam menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak tergesa-gesa. Siswa dengan gaya kognitif impulsif hanya mampu memenuhi satu indikator, siswa dengan gaya kognitif ini tergesa-gesa dalam menyelesaikan masalah dan tidak dapat memaksimalkan waktu dengan baik.