Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Praktikum Handsanitizer Alami Ekstrak Piper Betle dan Ekstrak Citrus Aurantiifolia terhadap Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreativitas Peserta Didik di SMP Negeri 2 Sematu Jaya: SMP Negeri 2 Sematu Jaya Santoso, Eka Andy; Dewi, Alia Suspita; Maulana, Andrey Reza; Efendy, Muhammad Agus; Akbar, Rayhan Avriza; Rani, Riska Septian
PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, FKIP Universitas Pancasakti (UPS) Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/psej.v7i2.151

Abstract

Pembelajaran IPA memberikan peserta didik untuk mengkontruksi konsep melalui pengamatan secara penalaran ilmiah untuk kemampuan berpiki kritis dan sikap kreatifitas. Salah satu pembelajaran IPA yang membentuk kemampuan tersebut dilakukan dengan menerapkan pembelajaran praktikum pembuatan handsanitizer alami menggunakan ekstrak Piper betle dan Citrus aurantifolia. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengukur ketercapaian kemampuan berpikir kritis dan sikap kreativitas peserta didik kelas IX di SMP Negeri 2 Sematu Jaya. Metode penelitian yang digunakan dengan metode observasi lansung pada kegiatan pre-test dan post-test dan eksperimen praktikum oleh peserta didik di laboratorium IPA. Data diambil dengan sampel kelas IX-A dan IX-B yang berjumlah 55 peserta didik. Hasil penelitian diperoleh berpikir kritis peserta didik terdapat perubahan pre-test (38%) dan post-test (80%). Kemampuan kreativitas peserta didik pada praktikum menunjukan 4 indikator yaitu kegiatan peramuan bahan alami hand sanitizer (64%), pengemasan (packaging) produk hand sanitizer (73%), pelabelan produk hand sanitizer (100%) dan sosialisasi produk hand sanitizer (82%).
Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Diklatsar Tlogodringo Tawangmangu Jawa Tengah sebagai Bahan Sosialisasi bagi Masyarakat Santoso, Eka Andy; Suryani, Titik
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.228 KB)

Abstract

Tlogodringo merupakan kawasan perbukitan yang memiliki ketinggian puncak 2.054 mdpl dan ketinggian awal 1.700 mdpl dengan keanekaragaman tumbuhan obat yang tinggi. Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan yang seluruh bagian tubuhnya dapat dijadikan sebagai obat yang mampu memberikan pengaruh penyembuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis- jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan DIKLATSAR Tlogodringo. Metode yang digunakan adalah pembutan petak dengan ukuran 15x5 meter dengan pengambilan sampel secara acak. Hasil penelitian ditemukan 15 jenis tumbuhan obat dengan suku yang dominan adalah suku Poaceae, yaitu tumbuhan alang- alang (Impereta cylindrica) pada ketinggian 1.700 mdpl dan ditemukan 10 jenis tumbuhan obat dengan suku yang dominan adalah Asteraceae, yaitu tumbuhan teklan (Eupatorium riparium) pada ketinggian 1.900 mdpl di bukit Tlogodringo melalui kawasan DIKLATSAR. Jenis tumbuhan obat yang terinventarisasi paling banyak terdapat pada ketinggian 1.700 mdpl. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ketinggian tempat keanekaragaman tumbuhan obat semakin sedikit.
Pemanfaatan Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Infeksi pada Masyarakat Dayak Tomun di Desa Lopus Lamandau Kalimantan Tengah Santoso, Eka Andy; Jumari, Jumari; Utami, Sri
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 9, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v9i1.19380

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyakit disebabkan oleh organisme yang biasanya diderita oleh seluruh kalangan masyarakat. Pengobatan penyakit fisik dapat dilakukan dengan mengunakan pengobatan tradisional berupa ramuan tumbuhan obat. Masyarakat Dayak Tomun salah satu masyarakat tradisional yang tinggal di seluruh kawasan Lamandau Kalimantan Tengah yang sering menderita gangguan kesehatan berupa penyakit infeksi. Masyarakat Dayak Tomun memiliki pengetahuan lokal mengenai pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan obat untuk ramuan obat penyakit infeksi yang harus dilestarikan dan dokumentasikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat dalam mengobati penyakit infeksi pada masyarakat Dayak Tomun di Desa Lopus Lamandau. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode wawancara semi terstruktur dan eksplorasi parsitipatif kepada enam informan kunci yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh 18 jenis tumbuhan obat terdiri dari 13 famili digunakan dalam mengobati penyakit 9 jenis penyakit. Sebanyak 3 jenis tumbuhan yang banyak digunakan pengobatan penyakit infeksi yaitu Eurycoma longifolia Jack,  Achasma coccineum (Blume) Valeton dan Tinospora crispa (L.) Hook. F Th.. Penyakit infeksi yang banyak diobati menggunakan tumbuhan obat yaitu diare/mmebocor (32%). Ramuan tubuhan obat penyakit infeksi oleh masyarakat Dayak Tomun banyak  diramu dari daun (39%), dengan teknik direbus (52%) dan penyajiannya diminum (75%). Pengetahuan lokal pemanfaatan tumbuhan mengobati peyakit infeksi harus diaplikasikan secara terus-menerus dan dijaga kelestariannya agar tidak punah.