Stunting merepresentasikan isu krusial dalam kesehatan publik yang memiliki implikasi jangka panjang terhadap kualitas modal insani. Intervensi preventif esensial untuk diimplementasikan sejak fase remaja, melalui fasilitasi edukasi kesehatan dengan seleksi sarana pedagogis yang memiliki efikasi terukur. Riset ini menginvestigasi disparitas efektivitas antara penggunaan media video edukatif dan presentasi PowerPoint dalam meningkatkan kapabilitas kognitif remaja mengenai mitigasi stunting di SMP Negeri 15 Samarinda. Metodologi penelitian mengadopsi desain quasi-eksperimental yang mengaplikasikan rancangan pretest-posttest control group. Total partisipan riset adalah 80 siswa kelas VIII yang secara acak dialokasikan ke dalam dua kelompok: kelompok eksperimental yang menerima intervensi melalui media PowerPoint, dan kelompok kontrol yang menerima intervensi melalui media video edukatif. Instrumen pengumpul data terdiri dari kuesioner pengetahuan mengenai stunting yang telah menjalani proses uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Terdapat peningkatan signifikan pada pengetahuan remaja setelah diberikan intervensi pada kedua kelompok (p=0,000). Namun, hasil uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok (p=0,025), di mana media PowerPoint terbukti lebih efektif dibandingkan media video dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan stunting. Media PowerPoint lebih efektif dibandingkan media video dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pencegahan stunting. Disarankan agar tenaga kesehatan dan pihak sekolah menggunakan media PowerPoint yang interaktif dan sesuai karakteristik siswa dalam kegiatan pendidikan kesehatan.