Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Klien Post Operasi Fraktur Femur Putriyanda, Nadia; Mangara, Azis
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.56

Abstract

Fraktur femur merupakan hilangnya kontinuitas pada tulang paha, kondisi fraktur femur secara klinis dibagi menjadi 2 yaitu fraktur femur terbuka yang disertai adanya kerusakan jaringan lunak seperti otot, kulit, jaringan saraf, dan pembuluh darah dan fraktur femur tertutup yang dapat disebabkan oleh trauma langsung pada paha. Salah satu tindakan media yang dapat dilakukan untuk mengatasi fraktur femur melalui tindakan pembedahan. Efek dari tindakan pembedahan dapat menimbulkan rasa nyeri. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri melalui tindakan non farmakologi yaitu penerapan teknik relaksasi nafas dalam. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 orang responden yaitu pasien fraktur femur yang di rawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Hasil setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari yaitu penerapan teknik relaksasi napas dalam didapatkan hasil terjadi penurunan intensitas nyeri pada Tn. M dan Tn. D yang semula intensitas nyeri berat berubah menjadi sedang. Kesimpulan Implementasi teknik relaksasi nafas sangat efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada kasus fraktur femur. Bagi perawat diharapkan mampu mendampingi pasien untuk menerapkan teknik relaksasi nafas dalam untuk penurunan intensitas nyeri pada klien post operasi fraktur femur.
Pemberian Relaksasi Otot Progresif untuk Menurunkan Nyeri Abdomen pada Klien Gastritis di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar Ulwani, Jamiatul; Mangara, Azis; Angin, Norong Perangin
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.57

Abstract

Gastritis adalah suatu peradangan lokal dan penyebaran pada mukosa lambung menyebabkan nyeri abdomen yang dapat diatasi dengan teknik relaksasi otot progresif. Metode desain penelitian menggunakan metode study kasus, metode sampling penelitian adalah purpose sampling. Sampel penelitian 2 responden, penelitian ini melalui wawancara dan pemeriksaan fisik, dan dilakukan dengan etik penelitian yaitu Respect the person, Beneficence, Non maleficence, Justice. Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan tindakan keperawatan pemberian relaksasi otot progresif selama 3 hari kepada Tn. T dan Tn. R didapatkan adanya penurunan skala nyeri Tn. T dengan 7 menjadi 2 sedangkan pada Tn. R skala nyeri 6 menjadi 2. Kesimpulan tindakan nonfarmakologis pemberian relaksasi otot progresif efektif menurunkan intensitas nyeri pada klien gastritis. Saran relaksasi otot progresif diharapkan dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan intensitas nyeri pada klien gastritis.
Implementasi Teknik Deep Breathing untuk Meningkatkan Saturasi Pernafasan pada Pasien Congestive Heart Failure Nisa , Choirul; Mangara, Azis
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v2i1.305

Abstract

Gagal Jantung Kongestif (GJK) adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan metabolik jaringan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, sekitar 64,3 juta orang di seluruh dunia menderita GJK, dengan angka kematian mencapai 9,91 juta. Salah satu konsekuensinya adalah penurunan saturasi oksigen, yang dapat memperburuk kondisi pasien. Teknik pernapasan dalam adalah intervensi non-farmakologis yang bertujuan untuk meningkatkan oksigenasi dan fungsi pernapasan. Studi ini menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sampel diambil dari dua pasien CHF yang dirawat di ICU Rumah Sakit Tentara Level IV 01.07.01 Pematangsiantar. Pasien I dari 30 April hingga 2 Mei 2025, dan Pasien II dari 8 hingga 10 Mei 2025. Data dikumpulkan melalui observasi menggunakan pulse oximeter. Hasil penilaian pada Pasien I dan Pasien II menunjukkan bahwa sebelum intervensi, saturasi oksigen pasien pertama adalah 90% dan pasien kedua 92%. Setelah melakukan teknik pernapasan dalam secara teratur, saturasi oksigen meningkat menjadi 95% pada kedua pasien. Hasil ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam saturasi oksigen. Teknik pernapasan dalam efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen pada pasien dengan GPH. Perawat diharapkan menggunakan teknik pernapasan dalam sebagai intervensi standar dalam pengelolaan pasien GPH dengan gangguan oksigenasi.
Edukasi Kesehatan Dalam Keperawatan Keluarga Tentang Penyakit Gouth Arthritis Di Upt Yansos Tuna Rungu Pematangsiantar Mangara, Azis; Iissanora Fernanda, Shanty Maria; Simatupang, Defri Elias
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2868

Abstract

Penyakit Gout Arthritis merupakan salah satu jenis penyakit rematik yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang sering kali menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan peradangan pada sendi-sendi tertentu. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam mendukung individu yang menderita penyakit. Oleh karena itu, upaya edukasi kesehatan dalam keperawatan keluarga menjadi sangat penting dalam penanganan penyakit Gout Arthritis. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun program edukasi kesehatan dalam keperawatan keluarga tentang penyakit Gout Arthritis di Unit Pelayanan Teknis Tunagrahita (UPT YANSOS) Tuna Rungu Pematangsiantar. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memiliki pemahaman yang minim mengenai penyakit Gout Arthritis dan cara penanganannya. Oleh karena itu, perlu adanya program edukasi kesehatan dalam keperawatan keluarga yang berfokus pada penyakit Gout Arthritis di UPT YANSOS Tuna Rungu Pematangsiantar. Program ini mencakup informasi tentang penyebab, gejala, penanganan, dan pencegahan penyakit Gout Arthritis, serta peran keluarga dalam mendukung individu yang menderita penyakit tersebut.Diharapkan dengan adanya program edukasi kesehatan ini, pemahaman keluarga mengenai penyakit Gout Arthritis akan meningkat, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang lebih baik dalam penanganan dan pencegahan penyakit ini bagi anggota keluarga yang terkena dampaknya.
The Effect Of Range Of Motion (Rom) Measures On Pain In Dextra Femur Fracture Patients At Home Pematang Siantar Army Sick Year 2023 Mangara, Azis; Perangin-angin, Riska Wani Eka Putri
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Range of motion (ROM) is an exercise that moves joints and allows contraction and movement in muscles. The aim of the research is the Effect of Range of Motion (ROM) Actions on Pain in Dextra Femur Fracture Patients at the Pematang Siantar Army Hospital in 2023. The research method uses a quantitative research design with a quasi-experimental type. This research is a quasi-experimental design using a pre-test and post-test with a one group pre-test post-test design approach. The population of the study was 40 people and a sample of 36 people with inclusion criteria: the patient had a right femur fracture, willing to be a respondent. The research results showed that the p-value = 0.000 < a = 0.05, so the research hypothesis was accepted, so it could be concluded that there was an influence of Range of Motion (ROM) measures on pain in right femur fracture patients at the Pematang Siantar Army Hospital in 2023. Conclusion: pain in right femur fracture patients before being given the Rango of Motion (ROM) procedure with severe pain was 36 people (100.0%). Pain in right femur fracture patients after being given the Rango of Motion (ROM) procedure with "mild" pain was 6 people (16.7%), and the number of respondents with "moderate" pain was 30 people (83.3%).
Implementasi Range Of Motion (ROM) Pasif Untuk Meningkatkan Mobilitas Fisik Pada Pasien Dengan Stroke Hemoragik Di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar Sinaga, Veni Delita; Mangara, Azis
Journal of Comprehensive Science Vol. 3 No. 9 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i9.1088

Abstract

Stroke is a functional brain disorder in the form of death of neurological nerve cells due to disruption of blood flow in one part of the brain. Hemorrhagic stroke is a ruptured blood vessel in the brain which results in intracranial bleeding. The prevalence of stroke cases every year is 13.7 million and around 5.5 million deaths occur due to stroke. One of the nursing problems that arises in cases of hemorrhagic stroke is impaired physical mobility. Efforts that can be made to overcome physical mobility disorders are passive range of motion (ROM). This research design uses the Case Study method. The sampling method used is purposive sampling. The samples taken were 2 respondents, namely patients with hemorrhagic stroke who were hospitalized at Vita Insani Hospital, Pematangsiantar. The results showed that there was an increase in mobility experienced by hemorrhagic stroke patients, a decrease in muscle strength, Mr. U scales (3) to (4) and in Mr. S scales (2) to (3). Passive range of motion (ROM) is effective in cases of hemorrhagic stroke in increasing physical mobility. Nurses are expected to be able to accompany patients to apply passive range of motion (ROM) in an effort to increase physical mobility in hemorrhagic stroke patients.