Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PASANGAN DENGAN KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU BEKERJA Utami, Karina Putri; Wijaya, Yeny Duriana
Jurnal Psikologi Vol 16, No 01 (2018): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Working mother frequently dealing with difficult emerged from family side and working side, working mother ought to faced simultaneous occurence when compliance one role that would make more difficult to compliance the other, that condition described as work-family conflict. Work-family conflict can be reduced by social support from husband as a significant other who can provide an encouragements, advices and also assistance to do some household and childcare. This research used quantitative non-experimental method with non-probability sampling technique with snowball sampling, the samples were 58 working mothers. Partner social support scales has coefficient reliability (α) = 0.946 consists 42 items and work-family conflict (α) = 0.946 consists 31 items. This research has result significant negative correlation (sig = 0.000 dan r = -0.532) between partner social support and work-family conflict. Working mother received high level of partner social support (27.6%) and perceived work-family conflict on low level (32.8%). Partner social support provides contribution amount 28.3% to reduce work-family conflict. The dominant dimension perceived by working mother is behaviour-based conflict that is sources from work (work interference family). Keywords: partner social support, work-family conflict, working mother
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL PASANGAN DENGAN KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU BEKERJA Utami, Karina Putri; Wijaya, Yeny Duriana
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 16, No 1 (2018): JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v16i1.24

Abstract

AbstractWorking mother frequently dealing with difficult emerged from family side and working side, working mother ought to faced simultaneous occurence when compliance one role that would make more difficult to compliance the other, that condition described as work-family conflict. Work-family conflict can be reduced by social support from husband as a significant other who can provide an encouragements, advices and also assistance to do some household and childcare. This research used quantitative non-experimental method with non-probability sampling technique with snowball sampling, the samples were 58 working mothers. Partner social support scales has coefficient reliability (α) = 0.946 consists 42 items and work-family conflict (α) = 0.946 consists 31 items. This research has result significant negative correlation (sig = 0.000 dan r = -0.532) between partner social support and work-family conflict. Working mother received high level of partner social support (27.6%) and perceived work-family conflict on low level (32.8%). Partner social support provides contribution amount 28.3% to reduce work-family conflict. The dominant dimension perceived by working mother is behaviour-based conflict that is sources from work (work interference family). Keywords: partner social support, work-family conflict, working mother AbstrakIbu bekerja dihadapkan pada kendala yang muncul dari dalam keluarga maupun dari sisi pekerjaan sehingga seringkali mengalami kondisi yang simultan dalam pemenuhan satu peran yang dapat menyebabkan kesulitan untuk memenuhi tuntutan pada peran lainnya, keadaan ini yang disebut konflik pekerjaan-keluarga. Konflik pekerjaan-keluarga dapat diperkecil kemungkinannya dengan adanya dukungan sosial dari pasangan yang dapat memberikan dorongan semangat, nasehat serta dapat memberikan bantuan dalam mengerjakan tugas rumah tangga dan pengasuhan anak. Rancangan penelitian kuantitatif non-eksperimental dan teknik non-probability sampling dengan snowball sampling, dengan jumlah 58 sampel. Alat ukur dukungan sosial pasangan mempunyai koefisien reliabilitas (α) = 0,946 dengan 42 aitem dan konflik pekerjaan-keluarga (α) = 0,946 dengan 31 item.. Hasil dari penelitian ini diperoleh yaitu ada hubungan negatif signifikan (sig = 0,000 dan r = -0,532) antara dukungan sosial pasangan dan konflik pekerjaan-keluarga, dengan pengaruh sebesar 28,3%. Ibu bekerja yang mendapatkan dukungan sosial pasangan tinggi (27,6%) dan yang mengalami konflik pekerjaan-keluarga rendah (32,8%). Dimensi konflik pekerjaan-keluarga dominan adalah konflik disebabkan perilaku (work interference family). Kata kunci: dukungan sosial pasangan, konflik pekerjaan-keluarga, ibu bekerja
Sejarah Akulturasi Budaya Islam, Jawa, Cina, dan Hindu-Buddha pada Arsitektur Masjid Mantingan, Jepara, Jawa Tengah Utami, Karina Putri; Kinanthi, Syafira Ayu; E. S., Queena Damayanti; Rahmawati, Fatika; Aji, Fauzi Mizan Prabowo
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 21, No 1: Januari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v21i1.2581

Abstract

Keberadaan situs sejarah di berbagai tempat masih belum dikembangkan bahkan diketahui oleh publik. Khususnya dari segi arsitektur bangunan dan akulturasi budaya yang mendasari sebenarnya mampu menjadi situs sejarah sekaligus sumber belajar sejarah. Jawa adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam bangunan kuno seperti Masjid dan makam. Salah satu peninggalan masjid kuno adalah Masjid Mantingan yang terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 5 kilometer (km) arah selatan dari pusat Kota Jepara. Masjid Mantingan dipilih sebagai objek yang memiliki bentuk pendekatan bangunan arsitektur Islam yang memiliki nilai sejarah. Alur sejarah yang terbentuk berdasarkan kondisi masa lampau dimana terjadi pembauran agama Islam ke lingkungan masyarakat setempat yang lebih dulu sudah mengenal kebudayaan Hindu-Buddha, Jawa, dan TiongHoa yang berasal dari masyarakat asli itu sendiri maupun yang dibawa oleh para pedagang, secara tidak langsung menciptakan sebuah akulturasi sebagai bentuk perdamaian yang kemudian menjadi latar belakang karakter pembangunan Masjid Mantingan. Secara keseluruhan, kompleks masjid yang seluas sekitar tujuh hektar (ha) itu terdiri atas masjid, permakaman, dan museum. Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan pemahaman materi tentang Sejarah Arsitektur Islam. Melalui metode penelitian kualitatif berupa riset dan analisa pada bangunan Masjid Mantingan ditujukan dapat mengidentifikasi karakter arsitektur dari Masjid Mantingan terhadap hubungannya dengan karakter masjid Jawa pada umumnya, serta menunjukkan sisi lain daripada bangunan masjid yang mengimplementasikan bentuk akulturasi budaya. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa Masjid Mantingan memiliki nilai sejarah dari aspek akulturasi yang dihubungkannya dengan kebudayaan di lingkungan masyarakat sebagai bentuk kepercayaan dan pesan kedamaian penyebaran Islam itu sendiri tanpa menghilangkan budaya asli yang telah bermukim sebelum Islam itu menyebar di Nusantara.