Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENALAN PENGETAHUAN SANTRI PESANTREN AL-MANSYHURIYAH TERHADAP KEJAHATAN PEDOFILIA Shohib, Moh
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v5i2.2584

Abstract

AbstractChildhood is where children are in the process of growth and development. Therefore, children must be protected from all possible violence against children, especially sexual violence. Efforts to protect children must be given in full, comprehensive and comprehensive. The simplest step to protect children from sexual violence can be done by individuals, families and communities. So the prevention aspect that involves children, at least children are taught to recognize, reject and report the potential threat of sexual violence (Phedophilia). This is what confirms that the counseling system in Islamic boarding schools can at least help in providing understanding and problems regarding Phedophilia. Regarding the reason places in Islamic boarding schools are more preferred in an effort to avoid Phedophilia crime and understanding of children (santri) regarding the threat of sexual violence (Phedophilia), because the Islamic boarding school education as a means of mental religious formation. So that the purpose of this writing is to provide protection to children (santri) at the grassroots level. Keywords: phedophilia, protection of children (santri), islamic boarding schools AbstrakMasa kanak-kanak adalah dimana anak sedang dalam proses tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, anak wajib dilindungi dari segala kemungkinan kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual.Upaya perlindungan terhadap anak harus diberikan secara utuh, menyeluruh dan komprehensif.  Langkah paling sederhana untuk melindungi anak dari kekerasan seksual bisa dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat. Maka aspek pencegahan yang melibatkan anak-anak, minimal anak diajarkan untuk mengenali, menolak dan melaporkan potensi ancaman kekerasan seksual (Phedofilia). Hal inilah yang menguatkan bahwa sistem penyuluhan di dalam pondok pesantren setidaknya dapat membantu dalam memberikan pemahaman dan permasalahan mengenaiPhedofilia. Mengenai alasan tempat di pondok pesantren lebih dipilih dalam usaha menghindari kejahatanPhedofilia dan pemahaman anak-anak (santri) mengenai ancaman kekerasan seksual (Phedofilia), karena pendidikan pondok pesantren sebagai sebuah sarana pembinaan mental keagamaan. Sehingga tujuan penulisan ini memberikan perlindungan pada anak (santri) di tingkat akar rumput. Kata kunci: phedofilia, perlindungan anak-anak (santri), pondok pesantren
SOSIALISASI PEMBUATAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) BAGI SERIKAT PEKERJA DI KOTA TANGERANG PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR: 91/PUU-XVIII/2020) Shohib, Moh; Baharudin, Erwan
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 10, No 05 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v10i05.8372

Abstract

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah suatu perjanjian hasil perundingan antara satu atau lebih serikat pekerja dengan pengusaha dan kelompok pengusaha, yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi No. 91/PUU-XVIII/2020 menimbulkan satu hal yang belum terjawab. Apakah Hukum Otonom Ketenagakerjaan yaitu Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Undang-Undang Cipta Kerja) masih berlaku? Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan/ceramah kepada para pimpinan cabang federasi serikat pekerja, selanjutnya dilanjutkan dengan tanya-jawab untuk memperoleh hasil dan solusi sebagai bentuk pemecahan masalah dan kendala yang dihadapi, dengan pemberikan contoh kasus yang pernah terjadi.
PERLINDUNGAN HAK ANAK BERDASARKAN THE CORRELATIVE OF A DUTY SHOHIB, MOH
Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan Vol. 10 No. 1 (2023): Hukum dan Keadilan
Publisher : STIH Painan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59635/jihk.v10i1.260

Abstract

Perlindungan anak telah diterbitkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia, peran dunia internasional dalam mengawasi terpenuhinya hak anak berdasarkan Konvensi Hak Anak (Convention of The Right of a Child) turut memberikan efek yang positif bagi perkembangan perlindungan anak di Indonesia. Perlindungan hak anak berdasarkan the correlative of a duty menjadi penting, karena anak merupakan penerus kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingganya, jika mereka telah matang pertumbuhan fisik maupun mental dan sosialnya, maka tibalah saatnya untuk mereka menggantikan generasi terdahulu. Oleh karena itu anak mempunyai potensi untuk berperan secara aktif menjaga kelestarian kehidupan bangsa yang luhur, yang dasar-dasarnya telah diletakkan generasi sebelumnya, guna mewujudkan tujuan pembentukan suatu perintah yang melindungi bangsanya.
PENYULUHAN HUKUM BAGI KALANGAN REMAJA DALAM MENCEGAH PERILAKU KRIMINAL DI SMAN 2 KOTA TANGERANG Shohib, Moh; Baharudin, Erwan; Ernawati, Ernawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 11, No 03 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v11i03.8761

Abstract

Kenakalan remaja bukanlah hal yang baru. Permasalahan ini sudah berlangsung sejak lama. Perilaku kekerasan anak berbeda-beda dari generasi ke generasi karena pengaruh lingkungan budaya dan sikap psikologis masyarakat pada saat itu. Saat ini, kejahatan remaja berkisar dari hak pilih, perkelahian pelajar, merokok dan penggunaan obat-obatan terlarang, pencurian, bunuh diri dan intimidasi hingga pembunuhan. Tahun ini harus disibukkan dengan proyek sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. namun beberapa siswa terlibat dalam kegiatan buruk yang merugikan tidak hanya mereka sendiri tetapi banyak orang. Permasalahan kenakalan pada anak khususnya remaja usia sekolah dan generasi muda yang sedang bersekolah tidak hanya menimbulkan permasalahan bagi orang tua dan masyarakat saja, namun guru sekolah juga mempunyai permasalahan tersebut. Kenakalan siswa bukan hanya menjadi permasalahan orang tua dan masyarakat. Namun terdapat pula permasalahan bagi sekolah, karena lembaga formal, sekolahlah yang paling bertanggung jawab terhadap hasil pendidikan, termasuk derajat anak (siswa). Dalam karya ini, kami memberikan instruksi interaktif tentang kekerasan remaja terhadap siswa SMAN 2 di kota Tangerang. Pekerjaan yang dilakukan dalam pekerjaan ini memberikan pembelajaran interaktif kepada siswa SMAN 2 Tangerang dan diharapkan hasilnya adalah terbentuknya kesadaran diri serta menambah pengetahuan dan pemahaman siswa SMAN 2 Tangerang dalam bidang pendidikan hukum dalam bidang pencegahan. tentang perilaku buruk generasi muda.