Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Remaja Masjid Al Furqon Tanjung Selor Dalam Budidaya Lebah Kelulut Di Pekarangan Rumah Wahyudi, Eko; Utomo, Adymas Putro; Wahyuni, Rina Sri
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1961

Abstract

Remaja Masjid Al Furqon Tanjung Selor (mitra) merupakan kelompok remaja usia sekolah hingga usia kerja produktif yang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, organisasi, dan kemandirian di Masjid Al Furqon. Selain aktivitas utama seperti bersekolah, kuliah, atau bekerja, mereka juga terlibat dalam kegiatan seperti mengaji, mengajar anak-anak, dan mengembangkan keterampilan kewirausahaan. Salah satu kegiatan kewirausahaan yang dijalani secara berkelompok adalah budidaya lebah kelulut (Trigona itama). Namun, usaha ini belum berjalan maksimal akibat keterbatasan log atau rumah lebah, kurangnya pengetahuan tentang budidaya, dan kendala pendanaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk membantu mitra mengembangkan budidaya lebah kelulut dari segi produksi, manajemen, dan pemasaran. Metode penelitian diawali dengan survei langsung ke lapangan melalui observasi terhadap mitra. Selanjutnya, disusun strategi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam budidaya lebah kelulut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan dan pendampingan, termasuk pemberian log atau rumah lebah kelulut, berhasil meningkatkan kapasitas produksi madu. Pelatihan budidaya dan manajemen pemasaran juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam strategi pemasaran, termasuk pentingnya branding dan promosi. Dengan pendekatan ini, mitra mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan, sehingga usaha budidaya lebah kelulut lebih berkelanjutan dan memiliki potensi ekonomi yang lebih besar.
KARAKTERISTIK KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN DAN PROGRAM PENANGGULANGANNYA DI DESA TENGKU DACING KABUPATEN TANA TIDUNG Nur, Adi Aspian; Wahyuni, Rina Sri
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA) Vol 8 No 3 (2024): Edisi September - Desember 2024
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31955/mea.v8i3.4542

Abstract

Berdasarkan Peraturan Bupati Tana Tidung Nomor 20 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Tana Tidung Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Pembagian dan penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Tahun Anggaran 2020 menjelaskan bahwa desa Tengku Dacing termasuk wilayah desa tertinggal. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, dalam pembangunan desa meliputi pemenuhan 4 aspek, yaitu: (1) kebutuhan dasar, (2) pelayanan dasar, (3) lingkungan, dan (4) kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Desa Tertinggal adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibilitas/transportasi pelayanan umum, dan penyelenggaraan pemerintahan yang masih minim. Desa Tengku dacing merupakan desa yang terletak di sebelah utara pulau Mandul dan termasuk di dalam wilayah kecamatan Tana Lia Kabupaten tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara. Tujuan penelitian adalah (1) Mengidentifikasi/menginventarisasi karakteristik/ faktor penyebab kemiskinan masyarakat di wilayah pesisir khususnya masyarakat nelayan desa Tengku Dacing; (2) Menganalisis karakteristik utama/faktor penyebab kemiskinan masyarakat di wilayah pesisir khususnya masyarakat nelayan desa Tengku Dacing; (3) Menyusun program dan rencana kegiatan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan masyarakat di wilayah pesisir khususnya masyarakat nelayan desa Tengku Dacing. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara Focus Group Discussion (FGD) dan perhitungan Indeks Rasio Gini. Hasil penelitian diperoleh bahwa karakteristik kemiskinan di desa Tengku Dacing adalah pendapatan masyarakat yang rendah. Sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selanjutnya adalah tingkat pendidikan kebanyakan adalah lulusan SD serta tingkat kemiskinan masyarakat wilayah pesisir desa Tengku Dacing berdasdarkan hasil indeks rasio gini adalah tinggi.