Sri Nur Aeni
Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA PRIYAYI DALAM NOVEL PARA PRIYAYI DAN JALAN MENIKUNG ANALISIS STRUKTURAL SEMIOTIK Aeni, Sri Nur; Effendy, Chairil; Priyadi, A. Totok
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2015): Pebruari 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan makna priyayi dalam Novel Para Priyayi(PP) dan Jalan Menikung (JM) karya Umar Kayam. Metode yang digunakan deskriptif,  bentuk penelitian kualitatif, dan pendekatan struktural semiotik. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi melalui pembacaan model semiotik, yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik atau retroaktif. Data penelitian dicek keabsahannya dengan pembacaan novel secara teliti dan berulang-ulang, hingga dapat ditentukan fungsi dan keterkaitannya dalam membentuk kesatuan  makna  teks secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur novel PP dan JM terdiri dari dua bagian, yaitu  struktur  formal dan struktur naratif. Struktur naratif kedua novel tersusun tidak secara linier. Makna priyayi mengalami pergeseran, yaitu: di dalam novel PP, istilah priyayi mula-mula dimaknai sebagai berubahnya kedudukan sosial secara vertikal yang diakibatkan berhasil menyelesaikan sekolah dan menjadi pegawai pemerintah kolonial Belanda pada masa itu, yang disebut dengan gupermen. Para priyayi menjalankan nilai-nilai kepriyayian secara teguh sebagai  pedoman hidup sehari-hari. Di dalam novel JM, makna priyayi menjadi tidak jelas. Terjadi penerimaan unsur modern seiring dengan pertumbuhan kebudayaan. Nilai-nilai kepriyayian sebagian masih dipertahankan, namun mulai kehilangan ”jiwa”. Kata kunci: struktur formal, struktur naratif, semiotik, makna priyayi   Abstract: This study aims to describe the structure and meaning of priyayi in the Novel Para Priyayi (PP) and Jalan Menikung (JM) by Umar Kayam. The method used descriptive, qualitative research forms, and structural semiotic approach. Data were collected by using the method of documentation through a semiotic reading of the model, namely the reading of heuristic and hermeneutic readings or retroactive. The research data validity is checked by reading novels carefully and repeatedly, until the determined function and its relevance in shaping the overall unity of the text's meaning. The results showed that the PP and JM novel structure consists of two parts, namely the formal structure and narrative structure. The second narrative structure of the novel is not arranged in a linear manner. Meaning priyayi shifting, namely: in the novel PP, the term priyayi initially interpreted as a change in social standing vertically caused successfully complete school and become employees of the Dutch colonial government at that time, which is called the gupermen. The priyayi running the values priyayi firmly as a guideline daily life. In the novel JM, meaning priyayi became unclear. Occurs acceptance of modern elements along with the growth of culture. The values of priyayi in part is retained, but began to lose "soul". Keywords: formal structure, narrative structure, semiotic, meaning priyayi