Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : AT-TABAYYUN: Journal Islamic Studies

ATAS NAMA JIHAD: KONSTRUKSI PEMIKIRAN RADIKALISME DAN TERORISME Rochmadina, Reflani Fitrah; Alvina, Aisha; Halimah, Dina Nur; Putra, Ahnaf Maulana; Noor, Aditia Muhammad
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 4 No. 1 (2022): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v4i1.712

Abstract

Terorisme dan radikalisme adalah dua kata yang saling berkaitan. Terorisme adalah faham yang menghalalkan segala cara agar tercapainya suatu tujuan tertentu secara radikal. Sedangkan radikalisme adalah tindakan yang menginginkan perubahan yang disertai tindakan anarkis. Kebanyakan dari mereka yang melancarkan aksi, berlindung dibalik kata jihad. Jihad adalah tindakan pengorbanan untuk membela agama di jalan Allah. Padahal seluruh agama mengajarkan kedamaian dan persatuan tanpa adanya konflik. Mereka yang menganggap bahwa yang tidak satu iman adalah kafir dan perlu diberantas. Berdasarkan dari analisis sederhana kami, di masyarakat FPIK banyak dari mereka yang mengartikan jihad sebagai kekerasan. Padahal jihad tidak hanya perang pada umumnya, banyak hal-hal lain yang dapat di artikan seperti jihad, seperti belajar, menjaga diri dari hawa nafsu, menjaga perdamaian antar umat, dan memperbaiki kualitas ibadah.
ISLAM DAN NASIONALISME ARGUMENTASI DAN AKTUALISASI Fitri, Hanum Tsania; Karim, Muhammad Hilmy; Lesmana, Fiki; Amala, Bagus Yaqi; Noor, Aditia Muhammad
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 4 No. 1 (2022): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v4i1.714

Abstract

Islam Dan Nasionalisme: Argumentasi Dan Aktualisasi. Artikel ini akan membahas tentang pandangan islam terhadap nilai nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Artikel ini dibuat berdasarkan keadaan lingkungan masyarakat saat ini, dimana masih ada pemikiran beberapa kelompok masyarakat yang beranggapan bahwa cinta tanah air sendiri sering kali disangkut-pautkan dengan seberapa besar sikap nasionalisme seseorang dan terlepas dari nilai keagamaan. Oleh karena itu, artikel ini dirangkai dari beberapa sumber ataupun referensi terkait ajaran islam yang mengandung nilai nasionalisme dan cinta tanah air. Tiga aspek yang akan difokuskan dalam artikel ini adalah Al-Qur’an, Hadits dan sejarah islam di Indonesia. Metode yang kami gunakan dalam pengamatan kali ini adalah dengan cara mencari informasi terkait masalah yang dibahas melalui informasi yang sudah ada atau sudah tersedia, baik dari jurnal, makalah dan lain sebagainya. Tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk membuat suatu kesimpulan bahwa ajaran dalam agama islam memiliki kaitan yang erat dengan ajaran tentang nasionalisme dan rasa cinta tanah air.
MENJUNJUNG TINGGI TOLERANSI GUNA MENCAPAI MASYARAKAT MADANI DI TENGAH PLURALISME BANGSA Arrasyi, Azka Idhiyan; Arfina, Dzatish Ridha; Jasmine, Dhyas; Asmara, Ananda Bisma; Noor, Aditia Muhammad
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 5 No. 1 (2023): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v5i1.929

Abstract

Pada era modern seperti sekarang ini, pluralisme semakin berkembang di mana jumlah penduduk semakin bertambah dan perbedaan semakin banyak pula. Hal tersebut dapat menimbulkan lunturnya bahkan hilangnya sikap toleransi pada masyarakat, terutama pada masyarakat yang memiliki tingkat keberagaman tinggi seperti masyarakat Indonesia. Hilangnya atau lunturnya sikap toleransi ini memiliki banyak faktor, salah satunya adalah sikap pribadi yang semakin individualisme.Tak hanya individualism, kehidupan masyarakat yang kian heterogen menyebabkan pula terjadinya kelunturan sikap toleransi. Adanya perasaan untuk membanggakan suatu etnik,agama, ataupun golongan dalam ras tertentu menjadi faktor pemicu tidak tercapainya masyarakat madani dalam kehidupan pluralism bangsa. Namun, hal tersebut masih bisa diperbaiki dengan berbagai cara, terutama dengan meningkatkan sikap toleransi antarumat beragama.