Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Physiotherapy Health Science (PhysioHS)

Efektivitas Ultrasound Theraphy Dan Active Passive Exercise Pada Pasien Post Fracture Elbow Dalam Mengurangi Nyeri Dan Menambah Lingkup Gerak Sendi Dimas Arya Nugraha; Rizka Asna Rahmawati; Miftahul Jannah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.523 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17158

Abstract

Stiffness elbow joint adalah kekakuan siku karena efek dari trauma, juga adanya kerusakan jaringan disekitar siku yang akan menimbulkan jaringan ikat dan akan terjadi perlengketan, serta adanya pemendekan otot dan ligament di sekitar siku sewaktu immobilisasi yang lama. Terapi ini bertujuan untuk mengetahui efek langsung terapi dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi pada kasus Stiffness elbow joint post fraktur elbow dekstra dengan modalitas ultrasound therapy & active passive exercise. Metode terapi yang digunakan dalam kasus ini yaitu Ultrasound therapy & active passive exercise. Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penurunan nyeri diam T1 : 1 menjadi T6 : 0, nyeri tekan T1 : 3 menjadi T6 : 2, nyeri gerak T1 : 4 menjadi T6 : 2, tidak ada peningkatan kekuatan otot fleksi T1 : 4 menjadi T6 : 4, dan terjadi peningkatan lingkup gerak sendi ekstensi-fleksi T1 : (5°- 0° - 125°) menjadi T6 : (5°- 0° - 130°).
Pengaruh Modalitas Infra Red Dan Terapi Latihan Hold Relax Exercise Dalam Megurangi Nyeri Dan Meningkatkan Kemampuan Fungsional Pasien Tendinitis Bicipitalis Okky Zubairi Abdillah; Aulia Kurnianing Putri; Dimas Arya Nugraha; Atiatul Maulana Azmi Putri
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.233 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.18934

Abstract

Tendonitis atau tendinitis adalah peradangan atau iritasi tendon dan termasuk salah satu kasus dari fisioterapi musculoskeletal ataupun fisioterapi olahraga. Regangan terus-menerus, penggunaan berlebihan atau penyalahgunaan tendon yang menyebabkan cedera stres berulang, atau cedera akut yang serius dapat menyebabkan tendonitis. Intervensi fisioterapi tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh dalam mengurangi nyeri dan menambah kemampuan fungsional pad kasus tendinitis bicipitalis dextra. Metode terapi yang digunakan pada kasus ini adalah terapi modalitas infra red dan hold relax exercise. Setelah dilakukan terapi selama lima kali didapatkan perubahan penurunan nyeri diam T0 : 3 menjadi T5 : 1, nyeri gerak T0 : 5 menjadi T5 : 3, nyeri tekan T0 : 5 menjadi T5 : 3 dan penilaian kemampuan fungsional menggunakan Shoulder Pain and Disability Indeks (SPADI) didapatkan penurunan skor nyeri dari T0= 40% menjadi T5= 20%, penurunan skor disabilitas dari T0= 13% menjadi T5= 5%, sehingga jumlah skor SPADI menurun dari T0= 23% menjadi T5= 10%.
Electrical Stimulation Dan Passive Exercise Efektif Dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Pasien Lesi Nervus Radialis Dimas Arya Nugraha; Nurma Auliya Hamidah; Novita Dwi Rachmawati
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.968 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.18969

Abstract

Lesi Nervus Radialis merupakan suatu injury berupa keadaan yang abnormal pada lengan, dimana otot-otot yang disarafi oleh plexus brachialis mengalami kelumpuhan. Pada gangguan lesi plexus brachialis dapat terjadi atrofi yang disebabkan karena lengan inaktif bergerak. Manifestasi dari Lesi Nervus Radialis salah satunya adalah Drop Hand. Metode yang digunakan pada kasus ini yaitu Modalitas Electrical Stimulation dan Passive Exercise yang efektif dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien lesi nervus radialis. Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil perubahan meningkatnya kekuatan otot pada gerakan Palmar Flexi T0 : 5 menjadi T6 : 5, Dorsal Flexi T0 : 1 menjadi T6 : 3, Radial Deviasi T0 : 2 menjadi T6 : 3, dan Ulnar Deviasi T0 : 4 menjadi T6 : 5.
Kombinasi William Flexion Exercise, Short Wave Diathermy Dan Infra Red Therapy Dapat Mengurangi Nyeri Serta Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Pasien Spondylolisthesis Rizka Asna Rahmawati Asna; Dimas Arya Nugraha; Okky Zubairi Abdillah; Diah Indah Kumala Sari; Moh. Haffez Azzahabi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.201 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19032

Abstract

Spondylolisthesis adalah kondisi tulang belakang yang salah satu ruasnya bergeser ke depan atau belakang dari ruas dibawahnya. Spondylolisthesis dapat menyebabkan kelainan struktur tulang belakang, penekanan pada nerve roots, dan kerusakan pada facet joint. Metode yang digunakan pada kasus ini yaitu kombinasi William Flexion Exercise, Short Wave Diathermy dan Infra Red Therapy yang dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi pasien spondylolisthesis. Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil perubahan penurunan nyeri diam T0 : 0 menjadi T6 : 0, nyeri tekan T0 : 1 menjadi T6 : 0, nyeri gerak T0 : 4 menjadi T6 : 1, dan terjadi peningkatan lingkup gerak sendi ekstensi-fleksi T0 : (35° - 0° - 50°) menjadi T6 : (35° - 0° - 60°).
Breathing Exercise dapat Mengurangi Nyeri Dada Pada Pasien Pneumonia di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan : Case Report Nugraha, Dimas Arya
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 6 No. 2 (2023): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v6i2.30309

Abstract

Pneumonia atau peradangan paru - paru merupakan gangguan pada saluran pernafasan yang dapat mengancam jiwa seseorang. Bakteri, virus dan jamur menjadi penyebab utama pada pneumonia. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya, pasien pneumonia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasan dengan gejala yang biasanya dirasakan seperti demam, menggigil, berkeringat, batuk, dan menghasilkan sputum berlendir (purulen atau bercak darah). Dengan adanya nyeri dada merupakan problematika fisioterapi yang dapat kita berikan intervensi berupa breathing exercise. Studi ini bertujuan untuk membantu penurunan derajat nyeri dada pada pasien pneumonia dengan breathing exercise. Dalam kasus pneumonia fisioterapi menggunakan intervensi chest fisioterapi berupa breathing exercise. Studi yang dilakukan saat ini menggunakan   desain   studi kasus yang dilaksanakan di RS Muhammadiyah Lamongan. Hasil studi kasus menunjukkan adanya penurunan derajat nyeri dada dari pemeriksaan VAS dengan nilai nyeri diam dari T0 = 2 menjadi T4 = 0, nyeri tekan dari T0 = 3 menjadi T4 = 0 dan nyeri gerak dari T0 = 4 menjadi T4 = 1. Pemberian fisioterapi dada berupa Breathing Exercise (BE) selama 4 kali terapi dapat menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan derajat nyeri dada pada penderita pneumonia.